Andalkan Koneksi dengan Anak, Patricia Gouw Jalankan Peran Supermom untuk Zoe Harper Bertoli yang Punya Kondisi Kepala Peyang

Vinsensia DianawantiDiterbitkan 26 November 2025, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam perjalanan menjadi seorang ibu baru, Patricia Gouw menunjukkan bahwa cinta seorang ibu mampu melahirkan kekuatan yang tidak pernah ia sadari sebelumnya. Sejak kelahiran putri pertamanya, Zoe Harper Bertoli, Patricia memperlihatkan bagaimana seorang ibu modern bisa menjalankan perannya dengan penuh ketegasan, perasaan, dan pilihan-pilihan terbaik untuk kesehatan anak.

Kisah ini tidak hanya tentang selebriti yang menjadi ibu, tetapi tentang perempuan yang berjuang menghadapi proses menjadi orang tua dengan nyata—tanpa glamor, tanpa kepura-puraan, dan tanpa menutupi tantangan yang ia hadapi.

Perjalanannya dimulai sejak detik pertama Zoe hadir di dunia. Alih-alih menyerahkan sepenuhnya kepada tenaga medis, Patricia Gouw memutuskan untuk melakukan metode skin-to-skin atau yang dikenal sebagai metode “kanguru.”

Metode ini bukan sekadar tren, tetapi menjadi bentuk ikatan emosional pertama antara dirinya dan Zoe. Melalui sentuhan kulit ke kulit, Patricia membantu menstabilkan suhu tubuh sang bayi, mempercepat pemulihan pascakelahiran, dan memperkuat koneksi emosional di hari-hari awal yang penuh keajaiban itu.

 

2 dari 3 halaman

Hadapi Berbagai Tantangan

Intip bagaimana Patricia Gouw menjalani perannya sebagai seorang ibu (@patriciagouw)

Namun masa awal keibuan tidak berjalan mudah. Patricia pernah bercerita tentang perjuangannya memompa ASI. Ia pernah bicara tentang rasa sakit, kelelahan, dan bagaimana ASI tidak langsung keluar seperti yang banyak orang bayangkan. Di tengah tekanan sosial yang sering menilai ibu dari kemampuan menyusui, Patricia menghadapi tantangan itu dengan kepala tegak.

Ia memompa ASI secara konsisten, baik ketika berada di rumah maupun saat kembali bekerja. Dedikasi itu ia lakukan bukan sekadar untuk memenuhi ekspektasi, melainkan karena ia memahami bahwa Zoe membutuhkan asupan terbaik yang bisa ia berikan.

Di saat situasi mulai stabil, Patricia menghadapi tantangan baru, yakni kondisi kepala Zoe yang tampak peyang. Sebagai ibu baru, kekhawatiran menjadi sebuah perasaan yang valid dan tidak bisa disembunyikan. Tetapi Patricia tidak membiarkan rasa takut menguasai dirinya.

 

3 dari 3 halaman

Berjuang di Tengah Rasa Khawatir

Intip bagaimana Patricia Gouw menjalani perannya sebagai seorang ibu (@patriciagouw)

Ia mendengarkan naluri keibuan yang kuat, berkonsultasi dengan dokter dan menemukan bahwa Zoe membutuhkan terapi helm untuk membantu memperbaiki bentuk kepalanya. Terapi itu tidak mudah. Zoe harus mengenakan helm medis hingga 23 jam per hari, dan bagi bayi, tentu tidak selalu nyaman. Namun Patricia tetap berada di sisi Zoe, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar demi perkembangan optimal sang buah hati.

Keputusan ini bukan tanpa dilema. Ia harus menyeimbangkan perannya sebagai ibu dengan pekerjaannya sebagai model dan presenter. Banyak ibu mungkin merasakan hal yang sama, yakni rasa bersalah saat meninggalkan anak sebentar saja, atau rasa ragu apakah keputusan yang diambil sudah tepat. Tetapi Patricia membuktikan bahwa ibu tidak harus sempurna untuk menjadi yang terbaik bagi anaknya. Yang dibutuhkan adalah kesediaan untuk belajar, keberanian mengambil keputusan sulit, dan cinta tanpa batas.

Dalam perjalanan merawat Zoe, dari memberikan ASI dengan penuh perjuangan hingga menghadapi terapi medis yang menantang, Patricia Gouw memperlihatkan bahwa menjadi seorang “supermom” bukan soal kesempurnaan, melainkan tentang keberanian menghadapi hari demi hari. Zoe tumbuh dengan cinta seorang ibu yang tangguh, dan Patricia tumbuh menjadi perempuan yang semakin kuat karena putrinya.