Dari Diva Menjadi Legislator, Transformasi Kris Dayanti Menjalani Peran Supermom dengan Anggun

Vinsensia DianawantiDiterbitkan 28 November 2025, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Lampu panggung, gaun megah, dan sorak-­sorai penonton menjadi dunia yang selama puluhan tahun menjadi panggung utama bagi Kris Dayanti. Sang diva bersuara emas yang selalu tampil memesona, seakan terlahir untuk disinari sorotan. Namun di balik gemerlap itu, perjalanan Kris Dayanti menunjukkan satu hal yang jauh lebih besar dari sekadar ketenaran: perjuangannya sebagai seorang perempuan, seorang pemimpin, dan seorang ibu.

Kini, sosok yang dulu dikenal sebagai “Queen of Pop Indonesia” itu sempat tampil di ruang yang sangat berbeda, gedung parlemen. Saat menjadi anggota DPR, Kris Dayanti menjadi representasi perempuan yang tidak hanya menyuarakan lagu, tetapi juga menyuarakan aspirasi.

Ketika melangkah ke dunia politik, banyak yang bertanya: bisakah seorang diva menjelma menjadi legislator tanpa kehilangan jati dirinya? Jawabannya terlihat jelas pada Kris Dayanti. Ia memasuki ranah publik baru tanpa meninggalkan karakter elegan yang selama ini melekat.

Sebagai figur publik, ia paham betul bahwa setiap langkahnya bukan hanya dilihat, tetapi juga dinilai. Meski begitu, KD menunjukkan bahwa keanggunan bukan sekadar soal penampilan tetapi juga soal sikap. Ia belajar berbicara di ruang sidang, menyerap dinamika politik yang kompleks, dan tetap pulang sebagai ibu yang menyiapkan pelukan hangat untuk anak-anaknya.

“Menjadi ibu dan perempuan bekerja bukan dua hal yang bertentangan,” ungkapnya dalam berbagai kesempatan. “Justru anak-anak sayalah alasan saya ingin terus bermanfaat.”

 

2 dari 3 halaman

Mimpi yang Tidak Berhenti di Rumah

Momen Aurel, Ameena dan Kris Dayanti di 1 Panggung

Dalam kultur yang seringkali mendikte bahwa perempuan harus memilih antara karier atau keluarga, perjalanan KD menjadi bentuk perlawanan yang penuh keanggunan. Ia pernah jatuh, pernah tersandung kontroversi, namun selalu bangkit dengan tujuan yang lebih matang.

Keputusannya terjun ke dunia politik bukan sekadar transformasi karier, tetapi sebuah pernyataan lantang. Perempuan berhak punya peran besar di panggung mana pun bahkan di panggung negara.

Di tengah agenda rapat yang padat, ia tetap memantau tumbuh kembang anak-anaknya, merayakan pencapaian kecil mereka, dan menjaga komunikasi yang hangat. Bagi KD, menjadi ibu tidak pernah menjadi penghalang untuk bermimpi, justru menjadi kekuatan terbesar yang mendorongnya berlari lebih jauh.

 

3 dari 3 halaman

Supermom dengan Banyak Panggung

Lihat di sini tampilan kompak Kris Dayanti dan Ashanty dampingi sang cucu di konsernya. [@ashanty_ash].

Sudah sepantasnya jika label “supermom” disematkan padanya. Ia bukan hanya menyeimbangkan peran melainkan ia menghidupinya dengan sepenuh hati. Ia tahu kapan harus menjadi penyanyi yang menghipnotis ribuan penonton, kapan harus menjadi legislator yang bersuara tegas, dan kapan harus menjadi ibu yang menenangkan tangis anak di tengah malam.

Perjalanan panjang dan penuh warna itu tidak selalu mulus. Namun justru di situlah kekuatan Kris Dayanti terlihat: ia memilih untuk tumbuh bersama tantangan.

Transformasi Kris Dayanti dari diva hingga politisi bukanlah akhir dari kisah—melainkan bab baru yang tengah ia tuliskan. Ia menginspirasi banyak perempuan bahwa posisi sebagai ibu bukanlah batas, melainkan pijakan untuk bangkit lebih tinggi.