Fimela.com, Jakarta Pernah nggak sih bertanya-tanya, “Sebenernya aku ini tipe orangtua yang seperti apa di mata anak?” Di tengah rutinitas yang padat, rasanya wajar kalau kita khawatir apakah anak merasa dekat atau nyaman dengan kita. Padahal, sering kali tanda orangtua yang menyenangkan itu terlihat dari hal-hal kecil sehari-hari bukan dari hadiah besar atau liburan mahal.
Melansir laman parentingthemodernfamily.com salah satu tanda utama orangtua yang menyenangkan adalah mampu menunjukkan kasih sayang, bukan hanya lewat kata-kata, tapi juga tindakan. Anak butuh mendengar kalimat “Aku sayang kamu” secara konsisten, karena itu memberi mereka rasa aman. Bagi orangtua yang tidak terbiasa mengungkapkan perasaan, memulai dari momen-momen sederhana seperti sebelum tidur bisa jadi langkah awal.
Selain ucapan, anak juga membaca kasih sayang dari perhatian kecil. Misalnya meletakkan ponsel saat mereka ingin bercerita, menepati janji, atau sekadar memeluk mereka ketika sedang cemas. Hal-hal sederhana seperti ini membuat anak merasa dihargai dan dianggap penting. Konsistensi dalam tindakan lebih kuat daripada kata-kata yang diulang tanpa makna.
Orangtua yang menyenangkan juga biasanya punya arah dalam pola asuhnya, mereka tidak hanya bereaksi karena emosi atau kebiasaan masa kecil. Mendidik dengan tujuan membuat anak merasa dipahami, bukan dikontrol. Ini membantu orangtua tetap tenang di situasi sulit karena mereka punya prinsip dan strategi yang jelas.
Rutinitas, dukungan, dan konsistensi yang menguatkan hubungan orangtua dan anak
Selain itu, orangtua yang disukai anak umumnya punya rutinitas dan ritual keluarga yang hangat. Rutinitas membantu anak merasa aman karena mereka tahu apa yang akan terjadi. Sementara ritual, seperti makan malam bersama, movie night, atau cara khas merayakan ulang tahun, membuat hubungan semakin dekat dan penuh kenangan.
Ciri lain yang tidak kalah penting adalah kemampuan mencari bantuan atau pengetahuan ketika bingung. Orangtua yang baik bukan yang selalu tahu segalanya, melainkan yang mau belajar. Mereka punya support system seperti teman, keluarga, atau komunitas yang membantu memberi perspektif. Sikap terbuka ini membuat parenting terasa lebih ringan.
Konsistensi juga menjadi bagian penting dari orangtua yang menyenangkan. Anak merasa aman ketika tahu batasan dan aturan yang jelas. Ketika orangtua tegas namun tetap hangat, anak belajar bahwa perilaku punya konsekuensi. Konsistensi menciptakan lingkungan yang stabil dan meminimalkan konflik yang tidak perlu.
Teladan, dukungan, dan fleksibilitas dalam membangun kedekatan dengan anak
Selain itu, orangtua yang menyenangkan memahami bahwa contoh nyata lebih kuat daripada nasihat. Jika ingin anak belajar menghargai orang lain, maka orangtua pun menunjukkan sikap menghargai dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kata-kata dan tindakan selaras, anak akan lebih mudah meniru dan menghormati orangtuanya.
Orangtua yang disukai anak juga memberi ruang untuk mereka tumbuh sesuai kepribadiannya sendiri. Mereka tidak menuntut anak menjadi versi mini dari dirinya. Justru, mereka berusaha memahami apa yang disukai anak, bagaimana cara anak berpikir, dan mendukung mereka mengejar hal yang membuat mereka bahagia. Sikap ini menumbuhkan hubungan yang lebih autentik dan dekat.
Terakhir, orangtua yang menyenangkan mampu menjadi sosok yang anak butuhkan pada momen tertentu seperti menjadi pendengar, pemandu, atau teman diskusi. Mereka luwes dalam menghadapi situasi dan tidak memakai “satu gaya parenting” untuk semua masalah. Fleksibilitas ini membuat anak merasa dilihat, didengarkan, dan ditemani.
Penulis: Alyaa Hasna Hunafa