Kenapa Putus Cinta Bisa Terasa Seperti Kehilangan Identitas yang Menyakitkan

Hilda IrachDiterbitkan 16 Desember 2025, 15:06 WIB

ringkasan

  • Putus cinta dapat menyebabkan penurunan kejelasan konsep diri yang berkontribusi pada tekanan emosional.
  • Identitas individu sering kali menyatu dengan identitas pasangan, sehingga kehilangan pasangan juga berarti kehilangan bagian dari diri.
  • Penting untuk terlibat dalam aktivitas yang memperluas diri untuk membangun kembali identitas setelah putus cinta.

Fimela.com, Jakarta - Putus cinta adalah pengalaman emosional yang menyakitkan dan sering kali membuat seseorang merasa kehilangan identitas. Ketika hubungan berakhir, individu tidak hanya kehilangan pasangan, tetapi juga bagian dari diri mereka yang telah terjalin dengan hubungan tersebut. Kenapa putus cinta bisa terasa seperti kehilangan identitas? Mari kita telusuri lebih dalam.

Hubungan romantis sering kali membentuk dan memperluas konsep diri seseorang. Ketika hubungan berakhir, individu mengalami penurunan kejelasan konsep diri yang dapat berkontribusi pada tekanan emosional. Penelitian menunjukkan bahwa rasa diri menjadi rentan terhadap perubahan setelah putus cinta, yang membuat individu merasa tersesat.

Dalam hubungan yang erat, identitas individu sering kali menyatu dengan identitas pasangannya. Ketika hubungan berakhir, individu tidak hanya merasakan kehilangan pasangan, tetapi juga kehilangan bagian dari diri mereka yang telah terbentuk dalam hubungan tersebut. Hal ini menyebabkan krisis identitas yang mendalam.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Penyebab Putus Cinta Terasa Seperti Kehilangan Identitas

Beberapa alasan mengapa putus cinta dapat terasa seperti kehilangan identitas meliputi:

  • Penurunan Kejelasan Konsep Diri: Setelah putus cinta, individu mengalami penurunan kejelasan konsep diri yang dapat menyebabkan tekanan emosional.
  • Identitas yang Saling Terkait: Dalam hubungan yang erat, identitas individu sering kali menyatu dengan identitas pasangannya, sehingga kehilangan pasangan juga berarti kehilangan bagian dari diri.
  • Krisis Identitas: Putus cinta dapat memicu krisis identitas, terutama jika hubungan tersebut telah menjadi bagian integral dari siapa diri seseorang.
3 dari 4 halaman

Dampak Emosional dan Fisik dari Putus Cinta

Putus cinta tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga dapat menyebabkan gejala fisik. Neuroscientist David Eagleman membandingkan patah hati dengan gejala putus obat, di mana otak membentuk dirinya di sekitar ekspektasi kehadiran pasangan. Ketika pasangan tidak ada, hal ini menciptakan ketidakseimbangan yang signifikan.

Beberapa dampak emosional dan fisik yang mungkin dialami setelah putus cinta meliputi:

  • Perasaan depresi dan kesepian
  • Kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan
  • Insomnia dan penurunan fungsi kekebalan tubuh
4 dari 4 halaman

Strategi untuk Membangun Kembali Identitas

Setelah mengalami putus cinta, penting untuk fokus pada pemulihan konsep diri. Para ahli menyarankan untuk terlibat dalam aktivitas yang memperluas diri, seperti mencoba hal-hal baru atau kembali ke hobi lama. Ini membantu individu menemukan kembali siapa mereka di luar hubungan yang telah berakhir.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk membangun kembali identitas meliputi:

  • Mencoba hobi baru yang menarik
  • Berinteraksi dengan teman-teman dan keluarga
  • Melakukan refleksi diri untuk memahami perasaan dan kebutuhan pribadi

Putus cinta memang menyakitkan, tetapi dengan waktu dan usaha, kita dapat menemukan kembali diri kita dan membangun identitas yang lebih kuat.