Mengapa Tetap Butuh Tabir Surya di Musim Dingin, Bahkan Saat Berawan!

Vinsensia DianawantiDiterbitkan 27 Desember 2025, 15:59 WIB

ringkasan

  • Sinar UV tetap berbahaya di musim dingin, bahkan saat mendung atau bersalju, dan dapat menyebabkan kulit terbakar, penuaan dini, serta risiko kanker kulit.
  • Salju dan es dapat memantulkan hingga 80-90% sinar UV, sementara awan hanya mengurangi intensitas UV sekitar 20-50%, meningkatkan risiko kerusakan kulit secara signifikan.
  • Mengaplikasikan tabir surya setiap dua jam, 20 menit sebelum keluar rumah, adalah kunci untuk melindungi kulit dari penuaan dini dan kanker, menjaga kulit tetap muda dan sehat.

Fimela.com, Jakarta - Banyak di antara kita yang keliru mengira bahwa tabir surya hanya diperlukan saat cuaca cerah dan hangat. Anggapan ini seringkali membuat kita lengah, terutama ketika musim dingin tiba dengan suhu yang lebih rendah dan langit yang sering berawan. Namun, para ahli dermatologi menegaskan bahwa perlindungan kulit dari sinar ultraviolet (UV) tetap krusial bahkan selama musim dingin yang sejuk.

Sinar UV yang berbahaya, yang tidak terlihat oleh mata telanjang, masih dapat mencapai dan merusak kulit kita meskipun hari terlihat mendung atau berawan. Sinar ini adalah penyebab utama penuaan dini, seperti kerutan dan bintik hitam, serta risiko serius seperti kanker kulit mematikan. Oleh karena itu, memahami mengapa tetap butuh tabir surya di musim dingin adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.

Lalu, bagaimana sinar UV bisa tetap berbahaya di musim dingin? Meskipun tingkat UV cenderung lebih rendah karena kemiringan bumi menjauhi matahari, radiasi tersebut tetap merusak. Ironisnya, bumi sebenarnya lebih dekat ke matahari di musim dingin meskipun ada kemiringan tersebut, yang berarti paparan UV tetap signifikan.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Ancaman Sinar UV yang Tak Terlihat di Musim Dingin

Sinar ultraviolet (UV) dari matahari adalah penyebab utama risiko kanker kulit, bentuk kanker paling umum di Amerika Serikat yang menyebabkan ribuan kematian setiap tahun. Sinar tak kasat mata ini juga bertanggung jawab atas kulit terbakar, kerutan, dan penuaan kulit yang tidak diinginkan.

Sahabat Fimela perlu tahu, meskipun suhu udara dingin, tingkat UV tidak selalu rendah. Radiasi UV dapat tetap tinggi bahkan pada hari yang sejuk atau dingin, terutama jika langit cerah. Ini berarti, cuaca dingin tidak serta merta melindungi kulit dari bahaya sinar UV.

Bahkan dengan tingkat UV terendah pada skala nol hingga 15 (yaitu nol hingga dua), kulit dapat terbakar hanya dalam satu jam. Fakta ini dicatat oleh Iowa Health Care, menunjukkan betapa cepatnya kerusakan kulit bisa terjadi jika kita tidak terlindungi. Jadi, jangan pernah meremehkan kekuatan sinar UV, bahkan di musim dingin.

3 dari 4 halaman

Refleksi Salju dan Peran Awan dalam Paparan UV

Sinar matahari yang mengenai salju dan es di musim dingin dapat meningkatkan intensitas sinar UV dan risiko kerusakan kulit secara signifikan. Efek ini mirip dengan paparan sinar matahari saat berada di pantai. Salju yang bersih dan segar dapat memantulkan hingga 80-90% radiasi UV, hampir menggandakan paparan UV ke kulit Anda.

Selain itu, awan pun tidak sepenuhnya melindungi kulit kita dari bahaya sinar UV. Menurut National Institutes of Health Medline Plus Magazine, awan hanya mengurangi tingkat UV sekitar 50 persen. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa awan hanya menyaring sekitar 20% sinar UV, yang berarti hingga 80% sinar berbahaya ini masih mencapai kulit pada hari berawan. Ini menjadi alasan kuat mengapa tetap butuh tabir surya di musim dingin.

Dermatolog Dr. Mona Gohara menjelaskan bahwa jika Anda dapat melihat tangan Anda di depan wajah saat berada di luar ruangan, berarti ada cukup paparan UV untuk menyebabkan kerusakan kulit. Refleksi dari salju membuat paparan UV semakin intens, bahkan bisa menyebabkan kebutaan salju (snow blindness) pada mata.

4 dari 4 halaman

Pencegahan Penuaan Dini dan Kanker Kulit dengan Tabir Surya

Dr. Krishna Gunturu dari Hartford HealthCare Cancer Institute menekankan bahwa paparan UV adalah salah satu penyebab utama penuaan dini. Ini mengarah pada munculnya kerutan, garis halus, dan bintik-bintik penuaan yang tidak diinginkan. Melindungi kulit dengan tabir surya adalah investasi jangka panjang untuk menjaga penampilan awet muda.

Dengan mengaplikasikan tabir surya setiap dua jam, bahkan di musim dingin, Sahabat Fimela berkontribusi menjaga kulit tetap tampak muda dan sehat. Ini adalah langkah proaktif yang sederhana namun sangat efektif untuk melawan tanda-tanda penuaan yang disebabkan oleh sinar matahari.

Badan Perlindungan Lingkungan AS (U.S. Environmental Protection Agency) menyarankan untuk mengoleskan tabir surya 20 menit sebelum keluar ruangan dan mengaplikasikannya kembali setiap dua jam. Tindakan ini tidak hanya melindungi dari kanker kulit, tetapi juga membantu menjaga kulit tetap terlihat lebih muda dan sehat sepanjang tahun.