Tren Standar Kecantikan Uchi-Hachi di Jepang, Kesederhanaan dan Keaslian Diri

Nabila MecadinisaDiterbitkan 30 Desember 2025, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang tidak hanya mengalami perubahan gaya hidup, tetapi juga pergeseran cara pandang terhadap kecantikan. Salah satu tren yang mulai diperbincangkan adalah standar kecantikan uchi-hachi, yang berakar dari gaya hidup sederhana dan pengendalian diri. Tren ini menawarkan sudut pandang baru tentang kecantikan yang tidak berfokus pada kemewahan atau penampilan berlebihan, melainkan pada keaslian dan keseimbangan hidup.

Makna Uchi-Hachi dalam Konteks Kecantikan

Istilah uchi-hachi berasal dari kata uchi (rumah/diri sendiri) dan hachi (pembatasan). Dalam konteks kecantikan, uchi-hachi merujuk pada pendekatan merawat diri secara sederhana, fungsional, dan tidak berlebihan. Kecantikan dipandang sebagai hasil dari perawatan yang konsisten, kebersihan, serta kenyamanan diri, bukan dari transformasi ekstrem atau standar fisik yang kaku.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Ciri Utama Tren Kecantikan Uchi-Hachi

Jepang mulai menerapkan tren kecantikan yang realistis dan jujur dengan memperlihatkan standar kecantikan asli. (Liputan6.com/IG/@natashawilona12)

Tren ini ditandai dengan penggunaan riasan minimal, perawatan kulit dasar yang praktis, dan gaya berbusana yang sederhana namun rapi. Banyak orang Jepang mulai mengurangi penggunaan produk kecantikan berlapis-lapis dan lebih memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing. Penampilan natural, bersih, dan sehat menjadi nilai utama dalam standar kecantikan uchi-hachi.

Faktor Sosial yang Mendorong Tren Ini

Munculnya tren uchi-hachi tidak terlepas dari kondisi sosial dan ekonomi. Kesadaran akan pentingnya efisiensi, keberlanjutan, serta tekanan terhadap standar kecantikan yang tidak realistis mendorong masyarakat untuk bersikap lebih bijak. Selain itu, meningkatnya diskusi tentang kesehatan mental dan penerimaan diri juga berperan besar dalam perubahan pandangan terhadap kecantikan.

3 dari 3 halaman

Dampak Positif bagi Individu dan Masyarakat

Jepang mulai menerapkan tren kecantikan yang realistis dan jujur dengan memperlihatkan standar kecantikan asli. (Liputan6.com/IG/@azizahsalsha_)

Standar kecantikan uchi-hachi membawa dampak positif karena tidak menuntut keseragaman fisik. Tren ini mendorong individu untuk mengenal dan merawat diri sesuai kebutuhan, tanpa harus membandingkan diri dengan orang lain. Dengan demikian, uchi-hachi membantu menciptakan hubungan yang lebih sehat antara individu dan citra dirinya, terutama di kalangan generasi muda.

Uchi-Hachi dan Nilai Budaya Jepang

Konsep kecantikan ini sejalan dengan nilai budaya Jepang yang menjunjung kesederhanaan, harmoni, dan keseimbangan. Uchi-hachi menekankan bahwa kecantikan tidak harus mencolok, melainkan hadir secara alami dalam sikap, kebiasaan hidup, dan cara seseorang merawat dirinya sendiri.

Tren standar kecantikan uchi-hachi di Jepang mencerminkan pergeseran menuju pandangan yang lebih realistis dan manusiawi tentang kecantikan. Dengan menekankan kesederhanaan, keaslian, dan penerimaan diri, uchi-hachi menjadi alternatif yang sehat terhadap tekanan standar kecantikan modern. Tren ini mengajarkan bahwa kecantikan sejati tidak ditentukan oleh penampilan semata, melainkan oleh keseimbangan antara fisik, mental, dan gaya hidup.