Sukses

Beauty

Asma dan Cokelat

Penderita asma memiliki pemicu yang berbeda-beda. Jika Anda adalah orang yang juga memiliki alergi pada cokelat, maka cokelat ini bisa menjadi pemicu asma Anda. Saat Anda alergi terhadap sesuatu, maka akan timbul peradangan di jaringan lunak di seluruh tubuh Anda, dan jika peradangan ini mencapai saluran pernapasan Anda, gejala asma Anda akan semakin memburuk. Untuk sementara waktu, hindari konsumsi cokelat hingga Anda berkonsultasi dengan dokter.

Mengapa cokelat bisa membuat alergi? Cokelat yang Anda konsumsi bisa terbuat dari komponen yang beragam, mulai cokelat itu sendiri, susu, telur, dan beragam jenis kacang yang umumnya terdapat pada campuran cokelat. Nah, saat terjadi reaksi alergi, protein yang terdapat di cokelat itu direspon sebagai ancaman dalam tubuh sehingga antibodi dan histamine menyerangnya, yang juga menyebabkan efek peradangan pada jaringan.

Menutut livestrong.com, histamin ini diproduksi di jaringan paru-paru sehingga juga mengakibatkan paru-paru yang meradang dan bengkak—Anda pun susah mengalami kesulitan dalam bernapas. Diawali dengan bunyi yang timbul saat bernapas, kemudian Anda akan mulai batuk. Ketika Anda sudah merasakan hal itu segera setelah makan cokelat, waspadai cokelat sebagai alergen Anda.

Apabila Anda tidak punya sejarah alergi, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk menuju fasilitas kesehatan terdekat. Di sana, Anda dapat melakukan serangkaian tes alergi. Tes alergi ini biasanya meliputi pengambilan sampel darah dan jaringan kulit. Sampel jaringan kulit ini diambil dari jaringan epitel yang ada di mulut bagian dalam pada pasien.

Saat Anda terbukti memgalami alergi, segera hindari makanan yang mengandung cokelat sehingga resiko asma Anda pun dapat diminimalisir.

Oleh: Zurriat Nyndia

(vem/sfg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading