Sukses

Beauty

Bukan Sekadar Masalah Remaja! 3 Bahan Skincare Ini Direkomendasikan Ahli Dermatologi untuk Jerawat Dewasa

ringkasan

  • Jerawat dewasa, yang sering muncul di usia 20-an dan 30-an, dipicu oleh faktor gaya hidup, hormonal, dan kerusakan skin barrier, berbeda dari jerawat remaja yang umumnya karena peradangan.
  • Ahli dermatologi merekomendasikan tiga bahan aktif utama untuk mengatasi jerawat dewasa: Retinal/Retinol untuk mengatur pergantian sel, Salicylic Acid (BHA) untuk membersihkan pori-pori, dan Glycolic Acid (AHA)
  • Penanganan jerawat aktif yang tepat sangat penting untuk mencegah bekas luka baru, sementara bekas jerawat yang sudah ada dapat diatasi dengan retinoid, Vitamin C, SPF, atau perawatan klinis seperti microneedling.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, jerawat dewasa seringkali menjadi tantangan kulit yang membuat frustrasi, terutama saat muncul di usia akhir dua puluhan dan tiga puluhan. Kondisi ini berbeda dari jerawat remaja yang umumnya disebabkan oleh peradangan. Daisy Lester, seorang penulis senior dari The Independent, membagikan pengalamannya dan saran berharga dari ahli dermatologi mengenai cara efektif mengatasi masalah ini.

Menurut Dr. Aliaa Ahmed, seorang dokter estetika di Harley Street Dermal, jerawat dewasa jarang muncul secara acak. Faktor gaya hidup seperti kurang tidur, penggunaan bahan aktif yang terlalu keras, sering berganti produk, bahkan kesehatan usus dapat berkontribusi pada timbulnya jerawat.

Secara ilmiah, jerawat dewasa memiliki dasar yang sama dengan jerawat remaja, yaitu pori-pori tersumbat. Ini diakibatkan oleh minyak berlebih, sel kulit mati, dan perubahan hormonal yang meningkatkan produksi sebum.

Memahami Jerawat Dewasa: Lebih dari Sekadar Masalah Kulit Biasa

Jerawat dewasa, atau adult-onset acne, adalah kondisi yang dialami banyak wanita dan pria di usia dewasa, bahkan hingga 30, 40, atau 50 tahun. Berbeda dengan jerawat remaja yang seringkali terkait pubertas, jerawat dewasa cenderung dipicu oleh faktor internal dan eksternal yang lebih kompleks.

Faktor gaya hidup memegang peranan penting dalam kemunculan jerawat dewasa. Kurang tidur, penggunaan produk perawatan kulit yang terlalu agresif, kebiasaan sering berganti produk, dan bahkan kondisi kesehatan usus dapat memicu masalah kulit ini. Selain itu, kerusakan skin barrier akibat eksfoliasi berlebihan atau penggunaan alat perawatan kulit rumahan yang agresif juga sering menjadi pemicu.

Pergeseran hormonal menjadi penyebab utama jerawat dewasa pada usia 20-an dan 30-an. Fluktuasi hormon ini sering terjadi di sekitar siklus menstruasi, selama kehamilan, atau setelah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal. Stres dan peningkatan hormon kortisol juga berkontribusi besar karena dapat meningkatkan produksi minyak dan peradangan pada kulit.

Untuk orang dewasa, lokasi jerawat cenderung muncul di area wajah bagian bawah, garis rahang, dan leher. Jerawat di area ini seringkali terlihat lebih meradang dan dapat meninggalkan bekas yang lebih sulit hilang.

Tiga Bahan Skincare Pilihan Dermatolog untuk Kulit Bebas Jerawat

Dalam mengatasi jerawat, Dr. Ahmed menekankan pentingnya memilih beberapa bahan aktif yang terbukti efektif dan menggunakannya secara konsisten. Pendekatan ini lebih baik daripada mencoba banyak produk sekaligus yang justru bisa memperparah kondisi kulit.

Salah satu bahan yang dianggap sebagai 'standar emas' adalah turunan Vitamin A, yaitu retinal atau retinol. Retinal direkomendasikan untuk kulit yang lebih kuat, sementara retinol cocok untuk kulit sensitif. Bahan ini bekerja dengan mengatur pergantian sel kulit, mengurangi penyumbatan pori-pori, dan secara bertahap memperbaiki bekas jerawat.

Selanjutnya, Salicylic Acid (BHA) sangat efektif untuk kulit berjerawat dan berminyak. Bahan ini mampu menembus minyak dan mengeksfoliasi di dalam pori-pori, membantu mengatasi pori-pori tersumbat dan produksi minyak berlebih yang menjadi penyebab jerawat. Produk seperti CeraVe SA smoothing cleanser yang mengandung salicylic acid adalah contoh yang direkomendasikan.

Terakhir, Glycolic Acid (AHA) juga direkomendasikan untuk mengatasi jerawat dewasa. Toner yang mengandung glycolic acid, seperti The Inkey List glycolic acid toner, disebutkan karena kemampuannya menargetkan noda dengan lembut mengeksfoliasi sel kulit mati dan mengurangi produksi minyak. Selain itu, glycolic acid juga membantu memperbaiki penampilan hiperpigmentasi atau bekas gelap akibat jerawat.

Strategi Lanjutan: Mengatasi Bekas Jerawat dan Perawatan Klinis

Mengobati jerawat aktif dengan benar adalah kunci utama untuk menghindari timbulnya bekas luka baru. Jika jerawat tidak ditangani dengan tepat, risiko bekas luka seperti noda hitam atau perubahan tekstur kulit akan meningkat.

Untuk bekas luka yang sudah ada, beberapa bahan aktif dapat membantu memudarkan pigmentasi. Retinoid, Vitamin C, dan SPF adalah kombinasi yang efektif untuk mencerahkan dan memperbaiki warna kulit. Penggunaan SPF harian sangat penting karena paparan sinar matahari dapat memperparah tampilan hiperpigmentasi.

Selain perawatan topikal, Dr. Ahmed juga menyebutkan pilihan perawatan di klinik yang dapat secara signifikan memperbaiki tekstur kulit dan produksi kolagen seiring waktu. Perawatan ini meliputi microneedling, radiofrequency, laser resurfacing, atau polynucleotides. Meskipun membutuhkan waktu, bekas luka jerawat dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat dan konsisten.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading