Sukses

Entertainment

Maxima Butuh Rp 15 Milyar untuk Bulan Terbelah di Langit Amerika

Fimela.com, Jakarta Maxima Pictures membuat rekor baru dengan memproduksi film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra ini menelan biaya Rp 15 Milyar.

"Ini adalah film paling mahal yang pernah dibuat oleh Maxima. Kesuksesan 99 Cahaya di Langit Eropa membuat kami optimistis membuat sekuelnya," ujar Ody Mulya Hidayat saat dihubungi Senin (27/10/2015).

Ody Mulya Hidayat. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Saat ini kru dan pemain film ini sedang melalukan syuting di kota New York dan San Fransisco. Rizal Mantovani menjadi sutradara film ini. "Kami syuting sebulan lebih di Amerika. Waktu syuting tentu menjadi perhitungan sendiri dalam bugjet. Biaya hidup di Amerika tidak murah," katanya.

Film ini merupakan sekuel dari film 99 Cahaya di Langit Eropa. 99 Cahaya di Langit Eropa dirilis dalam tiga film, 99 Cahaya di Langit Eropa (2013), 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 (2014) dan 99 Cahaya di Langit Eropa Final Edition (2014).

Rianti Cartwirght tampak ceria dan berhijab saat menjalani syuting Bulan Terbelah di Langit Amerika di New York.

Bulan Terbelah di Langit Amerika juga kembali menghadirkan beberapa pemain di 99 Cahaya di Langit Eropa. Tercatat ada Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Rianti Cartwirght, dan Nino Fernandez. Nino Fernandez berperan sebagai tokoh atheis dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika.

"Saya merasa ini wajar saja jika saya memasukkan atheis dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Saya tidak merasa takut jika nanti diprotes. Karena kami merangkum kenyataan yang terjadi di Amerika," papar Ody.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading