Sukses

Entertainment

Muradi PhD: Belajar dari Kasus Pamer SK BIN Banyu Biru

Fimela.com, Jakarta Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kasus pamer SK BIN dari putra aktor  kawakan Banyu Biru. Semua pihak harus memetik pelajaran dari kasus ini. Sutiyoso, Kepala BIN yang akan mengevaluasi pengangkatan terhadap Banyu Biru sudah menyatakan akan mencoret dari daftar anggota BIN yang baru.

"Dari kasus ini bisa dipetik pelajaran serius dari berbagai pihak. Mulai dari institusi dalam hal ini BIN, instansi pemerintah yang dalam tugasnya serupa dengan BIN. Satu yang harus dipegang tugas seorang inteligen itu bersifat rahasia. Bukan untuk dipamerkan,"" katanya saat dihubungi Bintang.com pada Selasa (2/2/2016).

Muradi, PhD. (via unpad.ac.id)

Pemerintah dalam hal ini BIN juga bisa memberitahukan kepada anggota BIN baik yang tetap maupun yang tidak agar tidak terlalu mudah mengumbar informasi kepada publlik. "Sebagai anggota BIN seseroang mustinya membatasi diri dalam pergaulan. Nanti semua informasi yang didapat bisa bocor ke mana-mana.

Seorang inteligen, lanjutnya, harus tahu dan faham benar etika inteligen. "Sebagai seorang anggota BIN, tidak semua hal bisa dishare kepada publik. Seperti yang terjadi kemarin yang terjadi pada Banyu Biru," katanya.

Apa yang dilakukan Banyu mengungkap SK pengangkatan sebagai anggota BIN ini adalah membongkar rahasia negara. (via instagram.com/banyudjarot)

Dalam kasus Banyu Biru, masih kata Pengamat polisi, pertahanan dan keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), yang dilanggar adalah etika inteligen. Akibat dari pelanggaran ini Kepada BIN Sutiyoso akan melakukan tindakan tegas. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan mengevaluasi penugasan pada Banyu Biru. "Kasus Banyu Biru pamer SK pengangkatan dari BIN ini adalah pelajaran serius," tandasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading