Sukses

Entertainment

Saran Luna Maya untuk Media Massa Indonesia

Fimela.com, Jakarta Public figure dan media massa tentunya menjadi partner yang tak bisa dipisahkan. Kedua aspek ini bekerja sama satu sama lain dalam konsep simbiosis mutualisme. Hal ini juga yang disadari oleh Luna Maya.

Meski demikian, belakangan Luna menyoroti bahwa kualitas media semakin menurun, seiring dengan berkembangnya zaman. Bukan sebagai pencipta tren, media justru mengekor pada pasar.

Luna Maya (Fotografer: Nurwahyunan, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri, Wardrobe: Lotuz, Make-up: Make Up First, Bintang.com)

Hal inilah yang kemudian menginspirasi Luna untuk menciptakan media sendiri. Saat hadir di SCTV Tower lantai 8 beberapa waktu lalu, dia mengakui bahwa saat ini sedang sibuk dengan website miliknya.

"Insiprasi aku (bikin website) karena melihat, sempat ada eranya media di Indonesia itu kayak ‘Ini apa sih, medianya kok gini-gini banget ya? Terlalu driven kepada yang namanya rating, driven kepada yang lagi orang suka, terus kita ikutin," ungkapnya.

Luna Maya (Fotografer: Nurwahyunan, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri, Wardrobe: Lotuz, Make-up: Make Up First, Bintang.com)

Karenanya, dia pun ingin menciptakan sebuah konsep di mana media adalah trendsetter. Dia ingin mengemas sesuatu yang lebih menarik untuk dilempar kepada public, untuk kemudian diproses oleh masyarakat.

'Sebenarnya boleh kita ikutin, tapi kenapa kita harus mengikuti pasar? Kenapa ga kita ga keluar dari arah-arah itu sedangkan kita bisa mengemas sesuatu yang menarik, yang bagus sehingga pasar melirik. Aku gitu sih mikirnya. So sekarang udah mulai begitu," lanjut Luna Maya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading