Sukses

Entertainment

Wulan Guritno Berjuang Demi Rumah Singgah Penderita Kanker

Fimela.com, Jakarta Wulan Guritno bersama dua rekannya, Jana dan Amanda Soekasah tak mau berhenti memberikan perhatiannya kepada para penderita kanker di Indonesia. Kali ini Wulan mengusung gerakan Gelang Harapan melalui acara City of Hope.

Masih dengan misi sosial dimana penjualan dari gelang harapan akan disumbangkan seratus persen terhadap kepentingan penderita kanker. Wulan berinovasi dengan mempersilahkan kepada para donatur untuk membuat gelang harapannya sendiri.

"Orang kan gampang bosan. Sedangkan gerakan ini positif, apa yang kita jual 100 persen profitnya untuk teman-teman. Kita berinovasi aja. Tadinya tulisan Hope, terus ada I am Hope, saya adalah harapan. Nah yang sekarang bisa dikasih tulisan. Bisa nama pacar, harapan, simbol, dan lainnya," kata Wulan Guritno di Kemang Village, Jakarta Selatan, Minggu (1/5).

Wulan Guritno merasa tidak percaya ketika banyak beredar mitos bahwa tidak diperbolehkan melihat gerhana matahari secara langsung. (Andy Masela/Bintang.com)

 

Sebelumnya, Wulan mencoba membuat sebuah film yang bertemakan perjuangan seorang penderita kanker. Dari film tersebut, segala keuntungan diperuntukkan bagi pembuatan rumah singgah dan misi sosial lainnya.

"Pengennya kemarin buat rumah singgah dari hasil film, tapi belum diwujudkan sama Tuhan. Cukupnya mobil dulu untuk antar teman-teman ke rumah sakit. Kalau plan A belum berhasil, ada plan B, C, dan lainnya. Kemarin Journey of Hope ke Trenggalek, Malang, Surabaya, Makassar, Medan, RSCM, dan banyak lagi. Wujud sudah ada ruang harapan di RSCM," imbuh Wulan.

Foto Preskon film Comic 8 (Nurwahyunan/bintang.com)

Wulan bersama Yayasan Gelang Harapan berharap bisa membangun rumah singgah bagi para penderita kanker dan keluarganya yang sedang menjalani perawatan di Jakarta atau kota-kota yang memiliki rumah sakit rujukan bagi penderita kanker. Karenanya, segala cara pun dilakukan Wulan demi mewujudkan keinginannya.

Menurutnya, rumah harapan itu penting sekali karena tak semua rumah sakit rujukan memiliki rumah singgah. Sedangkan penderita belum tentu punya keluarga dan punya uang untuk hotel atau menempuh perjalanan pulang-pergi.

"Cita-cita kita besar dan enggak murah, pengen bikin rumah singgah. Karena mimpi yang besar, untuk wujudkan itu enggak murah. Pengennya di setiap rumah sakit ada Room of Hope. Makanya kita pengen buat rumah harapan itu," tukas Wulan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading