Sukses

Entertainment

Korban Gatot Brajamusti Berbondong ke KPAI

Fimela.com, Jakarta Elza Syarief selaku kuasa hukum beserta korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh Gatot Brajamusti mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Hal inni dilakukan untuk melaporkan dan meminta perlindungan secara resmi terhadap badan yang mengurusi masalah anak di Indonesia tersebut.

"KPAI terima tamu dari tim pengacara Elza Syarief. Mengadukan dugaan terjadinya tindakan kejahatan seksual terhadap anak. Dilakukan oleh GB. Ada Beberapa hal disampaikan," kata Ketua KPAI, Asrorun Ni'am Sholeh di kantornya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/9).

Gatot Brajamusti (Andy Masela/Dok. Bintang.com)

"Pertama mengenai pengaduan anak/korban. Kepentingan hukum dan rehabilitasi. Dilakukan diskusi untuk penanganannya. Kemungkinan ada anak lain yang jadi korban. Agar tidak trauma nantinya," tuturnya.

Menurut laporan yang diterima KPAI, korban dari tindak kekerasan seksual terhadap anak ini tak hanya satu. Bahkan, kejahatan yang diterima bukan hanya kekerasan seksual namun juga adanya penyalahgunaan narkoba.

"Informasi yang kami peroleh, korban tak hanya satu, khususnya korban anak. Beberapa yang di bawah usia ya. Kejahatan tak hanya kekerasan seksual, tapi pemaksaan penyalahgunaan narkoba. Sehingga ada beberapa anak yang masuk dalam proses addict," imbuh Nasrun.

Elza Syarief selaku kuasa hukum beserta korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh Gatot Brajamusti. (Ruswanto/Bintang.com)

Senada dengan Ketua KPAI, Elza Syarief yang mengaku menjadi kuasa hukum dari 8 korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh Gatot Brajamusti mengatakan bahwa pengalaman traumatik itu harus disembuhkan. Karenanya, ujung pelaporannya ini tak hanya bermuara pada masalah hukum saja, namun juga untuk pemulihan psikologis dari pada korban. Nantinya akan digunakan jasa psikolog bagi para korban.

"Kami datang mengadukan, untuk memberikan perlindungan. Karena anak-anak ini alami traumatik luar biasa. Perlu rehabilitasi dan tenangkan dirinya. Jadi ini tak sekedar masalah hukum, tapi lebih kepada psikologi," jelas Elza Syarief mengenai korban Gatot Brajamusti.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading