Sukses

Entertainment

Kisah Yuki Kato Dalami Peran Jadi Santriwati

Fimela.com, Jakarta Yuki Kato kembali menghiasi layar perak. Filmnya kali ini bertajuk Cahaya Cinta Pesantren. Aktris keturunan Jepang-Indonesia tersebut pun mengaku belajar banyak dari film ini.

Tak punya background sebagai anak pesantren, Yuki Kato merasa tertantang untuk mendalami karakternya. Ia mengatakan bahwa sudah datang ke pesantren yang menjadi lokasi syutingnya beberapa hari sebelum proses pengambilan gambar dimulai.

Seperti diketahui, Yuki Kato beberapa kali dipasangkan dengan Stefan William dalam beberapa sinetron. Yuki yang masih jomblo, diusianya 21 tahun, tidak main-main soal asmara. (Galih W. Satria/Bintang.com)

Tidak sampai sana, Yuki pun pada mulanya tidak mahir dalam menggunakan hijab. Saat di awal proses syuting, ia meminta tolong untuk dipakaikan hijab. Kena marah karena masih tak bisa memakainya sendiri, Yuki pun mulai belajar dan lama-kelamaan terbiasa.

"Saya berperan sebagai Marshila Silalahi, ketahuan banget dari namanya, kalau gue ada unsur Medan dan Batak. Karena bapaknya dari Batak Toba dan Batak Karo. Jelas dari dialog dan dialek bapak ibu yang diperankan om Tabah Panemuan sama tante Elma Theana," ucapnya.

"Ada orang yang setuju nikah muda, ada yang enggak. Dan saya termasuk orang yang, 'apa sih nikah muda? Mending abisin dulu waktu lo saat lo lagi egois-egoisnya, kalo udah bosen banget sendiri, baru nikah'," ujarnya. (Galih W. Satria/Bintang.com)

"Karakternya Shila itu anak terakhir dari tiga bersaudara, dia tuh anak yang deket banget sama bapaknya. Bisa dilihat Shila tuh agak-agak manja ya, tapi sebenarnya dia ini juga orangnya sangat aktif cerdik dan pinter tapi karena dia tahu dia pintar dia jadi sotoy," tukas Yuki Kato.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading