Sukses

Entertainment

Dian Sastrowardoyo Belajar Gestur Gadis Jawa untuk Film Kartini

Fimela.com, Jakarta Terlibat di film biopik berjudul Kartini sepertinya menjadi pelajaran baru bagi Dian Sastrowardoyo dalam berakting. Tidak hanya mendalami sang tokoh emansipasi wanita tersebut, Dian juga dituntut untuk belajar menjadi wanita Jawa dengan segala gerak geriknya.

Memang, meski berdarah Jawa, namun diakui Dian, ia cukup asing dengan segala budaya Jawa yang harus diterapkan sebagai karakter Kartini. Hal itu tentunya menuntut ibu dua anak tersebut untuk mempelajari banyak hal demi perannya sebagai gadis yang hidup di pendopo keraton.

Curhat Dian Sastrowardoyo belajar detail gestur gadis Jawa untuk film Kartini. (Nurwahyunan/bintang.com)

"Jadi memang walaupun saya orang Jawa tapi saya lahir di Jakarta, bapak ibu saya aja lahir di Jakarta, jadi saya memang memerankan Raden Ajeng Kartini banyak mempelajari banyak hal dari nol seperti mempelajari bahasa jawa yang baik dan benar, atau berbahasa Indonesia dengan logat Jawa. Terus saya belajar hal-hal soal sopan santun kayak misalnya kebiasaan jaman dulu perempuan Jawa tuh tidak akan melihat mata orang yang diajak ngomong apalagi orang itu adalah laki-laki atau orang yang lebih tua, jadi pandangannya tuh paling tinggi sedagu. Terus sikap tubuhnya gitu," jelas Dian Sastrowardoyo saat berbincang dengan Bintang.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Selain belajar gerak-gerik menjadi gadis Jawa, satu hal lain yang dianggap Dian Sastrowardoyo sangat penting untuk perannya sebagai Kartini adalah memahami pola fikir Kartini dari berbagai referensi yang ada. Hal tersebut guna membangkitkan emosi yang tertanam di benak Kartini untuk disampaikan lewat film yang digubah Hanung Bramantyo itu.

Curhat Dian Sastrowardoyo belajar detail gestur gadis Jawa untuk film Kartini. (Nurwahyunan/bintang.com)

"Untuk aku masuk karakter Kartini tuh banyak dengan elemen akting yang intensitas naik turun. Di sisi lain saya merasa punya tanggung jawab moral yang besar untuk memahami apa yang ada di isi pemikirannya RA kartini," tambah Dian.

Setelah mendalami dari segi gestur dan pola fikir seorang RA Kartini, Dian pun lantas menerapkan segala sesuatu yang ia dapat ke dirinya yang lain yang menjadi seorang Kartini. Meski berat, Dian Sastrowardoyo bersyukur memiliki tim kerja yang baik dan saling support satu sama lain.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading