Sukses

Fashion

Riccardo Tisci, The "It" Boy

Next

"I've been through so much shit in my life, you think I go home and cry for a review? No way. I don't cry for fashion."

  • Pada umur 17 tahun dia meninggalkan Itali dan mendaftarkan dirinya di Central Saint Martins College, London.
  • Sebelum Givenchy, dia pernah bekerja di Antonio Berardi, Coccapani, Puma dan Ruffo Research.

 

Next

 

  • Riccardo sempat memiliki label dengan namanya sendiri dan melakukan fashion show pada bulan September 2004 di Milan. Mengambil tema fashion funeral, panggung runway didekor menggunakan kayu salib dan juga daun-daun kering. Tema gothic dengan jelas tergambar melalui rok panjang, cardinal coat yang menyapu lantai, dan jaket kulit dekonstruktif yang didominasi warna hitam. Tata rias heavy smokey eyes diterapkan, menambah kesan mistis koleksi ini. Muse Riccardo Mariacarla Boscono membuka show ini dan terlihat juga si rambut merah Karen Elson dan Erin O'Connor sebagai model untuk koleksi debut Tisci.
  • “Banyak top editor yang datang ke show dia padahal lokasinya jauh dan tidak nyaman. Dia bertalenta besar, but he was a risk.” CEO dari LVMH Pierre Yves Roussel pas ditanya alasan utama dia mengontrak Riccardo.

Next

  • Tadinya Riccardo sempat mau menolak tawaran kerja di Givenchy. Lalu ibunya telpon dan berkata akan menjual rumah untuk menolong adik-adiknya yang terkena finansial problem dan kemudian tinggal di panti jompo. Lalu akhirnya dia setuju untuk bergabung dengan Givenchy. “Turns out it was the best present I’ve ever been able to give.”
  • "My way of showing is very melancholic, I love romanticism and sensuality " Tidak heran karena Tisci memiliki delapan kakak yang semuanya perempuan.
  • Riccardo Tisci adalah desainer couture yang diakui oleh The Chambre Syndicale De La Haute Couture sepenjang sejarah.
  • Jika biasa desainer lain kerap living the high lifestyle, Tisci justru tampil cuek dengan t-shirt, jeans dan jenggot yang dibiarkan urakan. "They're always inviting me to go to their homes or on their yachts. But it's just not me.”

  • Untuk koleksi couture terakhirnya, Tisci terinspirasi oleh mainan robot Jepang. Warna bunga layu dan headpiece sci-fi melengkapi koleksi luar biasa ini. Menggunakan teknologi canggih seperti pengggabungan bahan organdi, chiffon dan tulle dengan laser cut hingga membuat efek 3 dimensi. Penggunaan kristal dan mutiara pada korset hingga membuat terlihat seperti mata ikan. Tidak heran jika satu gaun ini membutuhkan 2000 jam pada saat pembuatan pola dan 4000 jam pada saat penjahitan. Two thumbs up!"
  • "There's more sex than usual.” kata Tisci mengenai koleksi F/W’11 Givenchy. Warna hitam mendominasi koleksi kali ini dan aura sensual di dapat dari penggunaan bahan transparan, gambar pin up Miss Page yang seductive dan juga gambar panther yang menggoda. Koleksi ini semakin apik dengan paduan cat eye sunglasses, baseball caps, dan juga topi cat ears, miauwww!!!. Tidak heran jika barisan depan diisi oleh Liv Tyler, Nicole Richie, Ron Wood, Kanye West, and Nicola Formichetti.

 

Next

 

  • Riccardo memang berteman akrab dengan Madonna, dan Givenchy menjadi salah satu designer yang membuat kostum untuk tur Sticky & Sweet tahun 2008. Dia sendiri juga sering mengantar customized clothing untuk koleksi pribadi Madonna.
  • Di tangan Tisci, Givenchy mengalami peningkatan sales yang cukup siknifikan terutama dari segi couture. “When I arrived we had five customers four the couture collection. Now we have 29.”
  • Desainer asal Itali ini membuat sensasi pada bulan Mei lalu dengan menggunakan Lea T mantan personal assistant dan juga model transgender pertama yang jalan di catwalk. "She's always been very feminine: super-fragile, very aristocratic. She's part of the family.”
  • Rumor terakhir mengatakan bahwa Tisci akan menggantikan kedudukan John Galliano sebagai creative director untuk Christian Dior. Belum ada konfirmasi atas gosip ini, kita nantikan saja.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading