Sukses

Fashion

The Halal Boys, Kuliner New York dengan Citarasa Timur Tengah

Fimela.com, Jakarta Saat ini, konsep food truck ala street food sedang tumbuh pesat. Konsep gerai kuliner ini memang sedang happening dikalangan masyarakat urban, khususnya anak-anak muda yang aktif di media sosial. Salah satu gerai kuliner yang menggunakan konsep ini adalah The Halal Boys.

Meskipun belum sampai dua tahun berdiri, The Halal Boys yang berdiri di Jakarta ini sudah mempunyai lima outlet yang tersebar di daerah Senayan, Kemang, Kelapa Gading, Kuningan dan satu kedai lagi di Bali. Seperti dilansir dari jitunews, The Halal Boys memiliki keunikan konsep bangunan.

Mereka menggunakan badan kontainer yang dijadikan sebagai tempat penyajian dan transaksi dengan warna kuning terang khas warna taksi di kota New York. Kuning memang menjadi warna inspirasi yang diusung, dan dipadu padankan dengan warna hitam di lantai atas yang berkapasitas maksimal 12 orang pengunjung.

Ciri khas lainnya adalah logo berbentuk siluet seekor domba dan ayam kecil dengan tulisan "Chicken & Lamb". The Halal Boys memang terinspirasi dari kedai The Halal Guys, salah satu food truck terkenal di kota New York, Amerika Serikat (AS).

Salah seorang pemilk kedai ini, Alexander Setiawan, menikmati sebuah menu makanan cepat saji khas Timur tengah yang saat masih menetap di New York. Sepulangnya dari AS, Alexander terinspirasi untuk mengadopsi konsep dan makanan yang ada disana. Bersama sang adik, Astrid, Alexander awalnya ingin menjajakan kebab dengan campuran nasi.

Namun mereka berfikir makanan tersebut sudah banyak dijual. Lalu mereka memutuskan untuk menjajakan menu nasi India yang dipadukan dengan bahan baku daging domba dan ayam ala nasi Biryani. Mereka pun memakai konsep fast food yang belum ada di pasar kuliner Indonesia, sesuai dengan logonya.  

"Biar lebih praktis maka kami buat konsep fast food. Jadi orang yang sedang sibuk bisa take away. Sejauh ini respon yang kami terima cukup baik, karena untuk cita rasa dan bahan bakunya juga kami kedepankan," terang Astrid sambil berpromosi. Untuk membangun cita rasa otentik, mereka pun mendatangkan bahan baku impor.

Beras basmati berasal dari India sedangkan daging dombanya didatangkan dari Australia.  "Selain kedua bahan baku tersebut, mereka memakai bahan baku lokal. Untuk penggunaan bumbunya lebih berani dan disesuaikan dengan lidah orang Indonesia yang suka pedas. Kamu sudah mencoba kuliner food truck dengan citarasa Timur Tengah ini?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading