Sukses

Fashion

Meski Pandemi, Start-Up Brand Perhiasan Tetap Tumbuh

Fimela.com, Jakarta Hingar-bingar penyebaran wabah Covid-19 masih menjadi momok mengkhawatirkan bagi sebagian besar IKM di seluruh Indonesia. Penjualan produk para IKM semakin lesu disebabkan oleh melemahnya daya beli di masa pandemi Corona (Covid-19). Beragam strategi harus dilakukan oleh para IKM untuk mengantisipasi kondisi yang penuh dengan ketidakpastian karena di luar ekspektasi.

Tahun depan bisa menjadi peluang namun bisa juga menjadi sandungan bagi para IKM tergantung bagaimana respon adaptasi bisnis yang dilakukan. Hal ini tentu dirasakan oleh IKM, apabila kondisi akan pulih maka pasar akan terbuka luas, namun demikian apabila kondisi masih belum sepenuhnya pulih kondisi masih akan penuh dengan ketidakpastian. Kementerian Perindustrian melalui Bali Creative Industry Center (BCIC) yang berada di Bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka secara konsisten terus mendorong anak muda kreatif untuk mampu menjalankan bisnis secara moderan dan adaptif. Sehingga mampu bertahan dalam segala kondisi, salah satunya melalui Inkubator Bisnis Bali Creative Industry Center. Hal ini terbukti dari beberapa brand perhiasan binaan Bali Creative Industry Center (BCIC) yang masih eksis bahkan mengalami pertumbuhan omset, diantaranya:

Littletwo

Littletwo, salah satu brand IKM binaan BCIC yang terlahir dari program Inkubator Bisnis Kreatif 2019 angkatan 1. Ovi Naraseta, sebagai seorang lulusan D3 Perpajakan Universitas Brawijaya mampu menelurkan usahanya di tahun 2018 dengan tekad besar yang dimilikinya. Pada tahun 2018, Ovi melihat aksesoris lokal sudah mulai tergantikan dengan produk impor, meskipun secara kualitas dan desain sesungguhnya produk lokal masih tetap kompetitif dan memiliki peluang pasar. Berangkat dari sebuah hobi dan dukungan orang tuanya, maka tercetuslah Littletwo.co yang dijalankan oleh Ovi beserta saudaranya.

Brand Littletwo menghadirkan beragam nuansa baru perhiasan gelang dengan sentuhan lokal. Littletwo dipasarkan melalui berbagai platform platform online shop diantaranya Shopee dan Tokopedia. Littletwo juga melayani order melalui whatsapp dan selain itu menyediakan service dengan langsung saja menghubungi whatsapp yang dapat di temukan melalui Instagram official Littletwo @littletwo.co. Selain itu, Littletwo juga menerapkan sistem consignment store berkolaborasi dengan @matalokal Jakarta dan @ORE Surabaya.

Ditengah wabah Covid-19, Bali Creative Industry Center, Kementerian Perindustrian tetap hadir menyelenggarakan program coaching untuk membantu para IKM binaan salah satunya Brand Littletwo. Akses yang diberikan berupa coaching intens bersama mentor untuk mencapai ultimate goal yang diharapkan baik dari sisi tenant maupun ekspektasi penyelenggara program. Hal ini membuahkan hasil cukup baik dimana dalam masa pandemic Covid-19, Brand Littletwo tetap mempertahankan dan meningkatkan omset usahanya kurang lebih 20% per bulannya.

Gelap Ruang Jiwa

Brand Gelap Ruang Jiwa yang satu ini merupakan salah satu brand IKM binaan BCIC yang juga terlahir dari program Inkubator Bisnis Kreatif tahun 2019 angkatan 2. Gelap Ruang Jiwa didirikan oleh Anisa Runawati Pratomo pada tahun 2018 di Bandung. Brand Gelap Ruang Jiwa sangat identik dengan sentuhan warna gelap yang menjadikannya terlihat elegan dan melankolis. Karya-karya Gelap Ruang Jiwa bagaikan analogi jiwa dan raga. Serupa batas horizon saat matahari terbenam, dengan mengedepankan ciri khas visual yang minim cahaya dan gelap gulita, namun terkadang nampak teduh dan melankolis.

Brand Gelap Ruang Jiwa menghadirkan beragam nuansa baru dari desain perhiasan gelang, cincin, kalung, dan anting-anting dengan sentuhan harmonisasi gelap. Brand Gelap Ruang Jiwa sudah memiliki website sendiri untuk platform penjualan produknya melalui www.gelapruangjiwa.com, selain itu dapat mengunjungi instagram resmi Brand Gelap Ruang Jiwa di @gelap.ruangjiwa.

Ditengah wabah Covid-19, Bali Creative Industry Center, Kementerian Perindustrian tetap hadir menyelenggarakan program coaching untuk membantu para IKM binaan salah satunya Brand Gelap Ruang Jiwa. Akses yang diberikan berupa coaching intens bersama mentor agar bisa tercapai goal yang diharapkan baik dari sisi tenant maupun ekspektasi penyelenggara program. Meskipun Pandemi Covid-19 melanda, Brand Gelap Ruang Jiwa mampu mempertahankan dan menaikkan omset usahanya kurang lebih mencapai 35% hingga tahun 2020 ini. Selain itu sudah terlihat adanya customer loyalty yang sudah mencapai 3 kali pemesanan dengan range di harga produk yang cukup exclusive.

Rully Silver

Rully Silver, salah satu brand IKM binaan BCIC yang mengikuti program Design Lab 2019. Program ini dilakukan melalui pendampingan desain dan bisnis yang ditujukan kepada pelaku Industri Kecil dan Menengah di Sentra IKM yang berusia Muda. Salah satu tujuan dari program Design lab adalah untuk mendorong regenerasi pengrajin di Sentra IKM.

Rully Silver merupakan brand ternama sejak munculnya di tahun 90-an, dan distribusinya sudah meraup market yang cukup besar meliputi Bali, Jakarta dan beberapa negara Eropa. Namun semuanya kandas ketika terjadinya bom Bali 1 yang mana pengguna terbesar dan target market dari Rully Silver adalah tamu mancanegara. Akhirnya Rully Silver sempat mati suri dan langsung melemah. Tahun terus berjalan, pada akhirnya Rully Silver diakuisisi oleh generasi keduanya yaitu Ruli Setiawan anaknya sendiri melanjutkan jejak hingga saat ini dengan tetap mengusung Brand Rully Silver.

Brand Rully Silver menghadirkan beragam desain perhiasan pasangan pengantin berupa cincin pasangan pengantin. Brand Rully SIlver sudah tersebar distribusinya dan tersedia di berbagai platform online shop meliputi Bukalapak, Shopee dan Tokopedia. Rully Silver juga melayani order melalui whatsapp yang dapat di temukan melalui Instagram official Rully Silver @cincinkawin.rullysilver.

Ditengah wabah Covid-19, Bali Creative Industry Center, Kementerian Perindustrian tetap hadir menyelenggarakan program coaching bagi tenant Design Lab untuk membantu para IKM binaan untuk tetap berkembang dan bertahan di tengah Pandemi Covid-19. Melalui proses pendampingan yang dilakukan Rully Silver dengan menerapkan berbagai strategi manajemen usaha dan dorongan para mentor, secara pendapatan omset masih tetap stagnan seperti normal meskipun pengiriman ke berbagai daerah masih terkendala PSBB.

Kavas Jewels

Kavas Jewels di dirikan oleh Karin Kusuma Wardani Nainggolan yang merupakan lulusan S1 dari Sampoerna University. Brand Kavas Jewels berlokasi di Jakarta, namun dengan pemanfaatan teknologi digital, jangkauan pasar Kavas Jewels sudah cukup luas ke seluruh Indonesia. Selain itu Kavas Jewels juga rutin mengikuti pop-up market di Singapura untuk menjangkau pasar Internasional.

Usaha perhiasan Kavas Jewels ini berawal dari sebuah konsep perhiasan hipoalergenik yang diberikan estetika dan sentuhan keindahan akan diri sendiri, orang lain dan sifat penggunanya. Masing-masing produk yang dibuat diciptakan sebagai wujud ekspresi perasaan dan hati sebagai simbol keanggunan dan keunikan. Setiap bagian dari perhiasan dibuat khusus dari tangan Indonesia yang menaruh sebuah makna keindahan, kualitas, dan kenyamanan dalam pikiran. Sehingga diharapkan penggunanya akan terlihat mewah dan anggun serta istimewa dengan dirinya sendiri.

Ditengah wabah Covid-19, Kavas Jewels tetap melakukan promosi melalui berbagai platform diantarnya melalui Instagram @kavasjewels, dan tergabung dalam Pop Up Market Online yang berkolaborasi dengan Tokopedia. Bali Creative Industry Center Kementerian Perindustrian turut membantu mengembangkan Kavas Jewels melalui program Inkubator Bisnis Kreatif tahun 2019. Selama kondisi Pendemi Covid-19, Kavas Jewels tetap aktif melakukan program promosi dan strategi marketing untuk mengantisipasi melemahnya usaha, namun demikian kadar tingkat kelesuan yang dialami Kavas Jewels tidak terlalu parah. Karena meskipun saat ini orang bekerja secara online, namun tetap memerlukan aksesoris agar terlihat cantik dan fresh.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading