Sukses

Fashion

Perbedaan Fashion Retro dan Vintage

Fimela.com, Jakarta Memilih gaya berpakaian terkadang menjadi faktor kenyamanan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, memilih gaya berpakaian yang nyaman menjadi hal yang penting. Sebagian orang mungkin tidak mempedulikan tren fashion yang ada dan memilih pakaian berdasarkan kenyamanan. Namun, sebagian lainnya justru selalu mengikuti tren fashion yang ada dan berubah seiring berjalannya waktu seperti retro dan vintage.

Kedua fashion tersebut, memang sudah ada sejak lama, tetapi baru-baru kembali menjadi tren fashion yang banyak diminati oleh anak muda. Hal tersebut, dapat dilihat dari pola berpakaian yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari dan untuk momen tertentu seperti momen untuk buku tahunan saat akan lulus sekolah. Dilansir dari lovetoknow.com, fashion retro pertama kali diterapkan pada pakaian sekitar tahun 1970-an dengan gaya yang mengacu atau diadaptasi dari periode sebelumnya. Fashion retro sendiri diciptakan oleh desainer london. 

Sedangkan, dilansir dari americantwoshot.com, fashion vintage sudah hadir sejan 1920-an dan biasanya mengacu pada karya yang dibuat antara 20 hingga 99 tahun terakhir. Sepotong pakaian dapat diklasifikasikan sebagai vintage jika menunjukkan aspek desain yang relevan dengan era tertentu. Fashion vintage ini biasanya bersifat formal atau elegan.

Perbedaan fashion retro dan vintage

Setiap fashion yang dipilih seseorang dalam berpakaian pasti akan memiliki perbedaan dengan fashion lainnya. Dilansir dari thefactshop.com, fashion retro dan vintage juga memiliki perbedaan diantara keduanya.

Fashion Vintage biasanya digunakan untuk menggambarkan barang yang dibuat sejak tahun 1920 atau setelahnya. Vintage juga biasanya lebih mengacu pada usia item, bukan gayanya. Hal ini telah ada sejak 2016, mereka menamakan barang atau apapun yang dibuat sejak 1920 dan 1996 menjadi disebut vintage seperti mantel bulu. Mantel bulu dianggap vintage karena pernah sangat populer di tahun 1960-an yang hingga kini masih dibuat.

Vintage tidak terbatas pada pakaian saja, tetapi juga dapat berbentuk dalam barang lainnya seperti jam, ornamen, rasio, mobil, lemari, hingga perhiasan. Menariknya, kata vintage sendiri berasal dari bahasa Perancis yaitu “Vendage” yang memiliki arti anggur yang dipetik selama satu musim. 

Berbeda dengan fashion vintage, retro tidak mengacu pada periode waktu tertentu saat pembuatannya, tetapi retro mengacu pada gaya pembuatan barang. Tak jarang sekarang ini untuk menemui banyak toko pakaian yang mencoba mengembalikan tren lama dengan menciptakan pakaian yang modis dengan gaya fashion tahun 1980-an atau 1990-an yang biasanya disebut dengan retro. Biasanya fashion retro digunakan untuk menarik kembali inspirasi berpakaian sejak tahun 1920-an dan dikembangkan oleh para desainer dengan tampilan yang lebih modern.

Cara memahami fashion vintage

Mengikuti perkembangan fashion yang justru terinspirasi dari model atau barang lama, berikut beberapa cara untuk memahami gaya vintage yang dapat kamu coba:

  1. Barang atau pakaian vintage biasanya akan ditemukan dengan harga yang lebih terjangkau atau murah daripada barang baru yang berkualitas baik. Kamu dapat melakukan thrifting untuk berkeliling-keliling mencari pakaian vintage yang lebih murah, tetapi memiliki kualitas yang bagus.
  2. Vintage biasanya lebih cenderung unik. Barang atau pakaian vintage biasanya cenderung langka sehingga menurunkan risiko kamu dan orang lain mengenakan pakaian yang sama. 
  3. Menggunakan kembali pakaian vintage akan lebih ramah lingkungan karena memiliki lebih sedikit sumber daya yang harus digunakan untuk membuat pakaian baru.

 

*Penulis: Fani Varensia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading