Fimela.com, Jakarta Sosok multitalenta Devon Kei Enzo kembali menginspirasi generasinya dengan terus mengeksplorasi hal yang disukai. Kini ia memilih berekspresi lewat dunia seni kreatif pada fashion sebagai model runway. Devon menaklukkan lintasan fashion sebagai debutnya dalam ajang JF3 Fashion Festival di Summarecon Mall Serpong, pada Rabu (31/7/2024) dan Kamis (1/8/2024).
Ya, peraih rekor MURI dalam bidang matematika dan sains ini tampil dalam dua show untuk dua jenama lokal ternama dalam ajang tersebut. Devon berjalan untuk koleksi Eyez on Me by Askary Malik dengan tema ‘What The Punk’ di hari pertama. Sebagai seorang model, Devon siap menjadi kanvas kosong yang akan membawakan ‘nyawa’ dari look yang dikenakannya.
Ia memakai jas two tone dengan dua material tweed-sweater yang dihiasi berbagai elemen pernyataan seperti grafik, patch, sampai belt di pergelangan tangan. Dipasangkan dengan leather trouser yang terinspirasi dari punk culture yang memiliki sentuhan modern dan unik. Skena streetwear dengan infusi Japanese fashion memang diakrabi Devon untuk gaya keseharian, namun melihat ia tampil di runway, ini menjadi hal yang segar dan baru.
Advertisement
Advertisement
Tampilan Devon sebagai model
Tampilan punk look yang ikonis dan inovatif dalam esensi punk, membawa Devon seolah sesosok muse dari personel band Japanese rock atau J-Rock yang eksperimental dan eklektik, mengingat Devon juga memiliki wajah berparas Jepang.
Di hari kedua, Devon kembali menghentak landasan pacu JF3 dengan koleksi pakaian karya Bespoke Project by Jeremy Hartono in Collaboration with Offie Laim dalam dua look.
Ia mengenakan biker jacket oversized dan celana jeans upcycled dari sisa-sisa kain denim. Serta look lain yang bergaya preppy dengan denim on denim dalam cardigan dan celana jeans yang penuh doodle sulaman. Lengkap dengan topi baret, sunnies, dan scarf yang menjadi aksesorinya.
Presentasi koleksi Bespoke Project mengusung tema ”Intrinsic Motivation” yang juga menyerempet gaya keseharian Devon sebagai pengemar biker jacket dalam skena gaya jalanan dan cardigan untuk tampilan rapi. Namun, kali ini item fashion tersebut meneriakkan napas ‘bohemian’ dan ‘poverty chic’ yang memberikan imajinasi baru. Yaitu mengedepankan sustainability dengan mengusung konsep proses upcycling.
Vibes bintang K-Pop
Lakon Devon yang berjalan tegap dengan tatapan mata yang fierce dalam show keduanya, memberikan vibes bintang K-pop. Paras Asian boy dengan look orientalnya juga tak kalah disandingkan dengan para idola dari Negeri Ginseng, bukan?
“Persona cowok ganteng, pinter, deep voice, now model? Paket lengkap banget deh,” tulis seorang netizen di kolom komentar Instagram @devonkeienzo.
Jadi, penasaran, kira-kira gimana perasaan Devon saat pertama kali berjalan sebagai model, nih? Mengingat pastinya ada beberapa hal baru yang dipelajari dari memahami sebuah karya busana, cara berjalan, berpose, sampai berekspresi.
“Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk represent dua karya hebat anak bangsa di ajang JF3 ini. Selain memperluas pengalaman, saya senang bisa mengenal dan banyak belajar dari teman-teman baru. Semoga ke depannya semakin banyak acara seperti ini yang mengapresiasi kreativitas generasi muda Indonesia,” tutup Devon