Sukses

Fashion

Dulu Dipakai Bikin Kimchi, Kimjang Vest yang Dipopulerkan Jennie dan Karina Kini Jadi Tren Gen Z Korea

Fimela.com, Jakarta Ada satu fashion item yang tak pernah terbayangkan akan kembali meraih sorotan di Korea: kimjang vest, rompi quilting floral yang selama puluhan tahun identik dengan para nenek. Rompi ini biasanya dipakai untuk berkebun, bekerja di halaman rumah, hingga membuat kimchi saat musim dingin tiba. 

Namun kini, rompi sederhana yang dulu dianggap kuno ini justru menjadi bagian penting dari lanskap mode Gen Z Korea. Kehadirannya kembali mencuat setelah Jennie BLACKPINK dan Karina aespa terlihat mengenakan versi modernnya dalam beberapa gaya kasual mereka.

Kebangkitan kimjang vest ini bukan sekadar fenomena mode semata, tetapi juga mencerminkan perubahan budaya. Anak muda Korea sedang sangat terpikat pada suasana pedesaan, nostalgia keluarga, dan gaya hidup yang lebih pelan. Dalam atmosfer yang penuh kehangatan visual itu, kimjang vest muncul sebagai simbol “kembali ke akar” yang terasa autentik dan relevan bagi generasi hari ini.

Sebelum menjadi fashion statement, kimjang vest diciptakan untuk fungsi yang sangat praktis. Rompi ini mengalir dari tradisi kimjang, yakni ritual tahunan membuat persediaan kimchi untuk menghadapi musim dingin. Pada akhir musim gugur, para ibu dan nenek Korea bekerja berjam-jam di luar ruangan, mencuci sayur dalam air es, mengaduk bumbu, hingga memfermentasi bahan dalam suhu yang menggigit. Untuk tetap hangat namun tetap leluasa bergerak, mereka mengenakan rompi quilted yang ringan namun memiliki kemampuan menahan angin.

Kimjang vest juga menjadi teman setia saat berkebun. Di desa, rompi ini dianggap sebagai seragam tak resmi para nenek ketika merawat ladang, memanen sayur, atau membersihkan pekarangan rumah. Motif floral cerah membuatnya ikonik, sementara padding tebal dan desain tanpa lengan memberikan kenyamanan optimal ketika bekerja di luar ruangan. Inilah alasan mengapa rompi ini begitu akrab dengan keseharian perempuan generasi lama yang hangat, praktis, dan sangat fungsional.

Kebangkitan yang Tak Terduga Berkat Jennie dan Karina

Popularitas kimjang vest di kalangan Gen Z Korea meledak setelah estetika pedesaan menjadi tren baru. Banyak anak muda mencari pelarian dari kehidupan kota yang padat dengan menghabiskan waktu di desa, tinggal di hanok, atau merasakan suasana farm stay. Dalam visual-visual yang muncul dari tren ini, kabut pagi di pegunungan, dapur kayu yang hangat, atau ladang sayur yang tenang, kimjang vest tampil sebagai elemen kecil yang sempurna melengkapi cerita nostalgia tersebut.

Dari sana, perhatian publik naik ke level baru ketika Jennie BLACKPINK terlihat memakai versi high-fashion dari quilted vest bernuansa vintage. Cara Jennie memadukannya dengan gaya minimalis sekaligus cozy membuat rompi ini tampak jauh lebih modern dari asalnya. Tak lama kemudian, Karina aespa tampil serupa dengan interpretasi yang lebih sleek, memadukan vest dengan turtleneck fitted dan jeans. Tanpa disadari, siluet sederhana rompi nenek ini kembali ke pusat percakapan fashion Korea, dengan sentuhan bintang pop, tentu saja.

Lonjakan pencarian kata kunci seperti “kimjang vest”, “floral quilted vest”, atau “grandma vest” di platform seperti Naver Data Lab menunjukkan bagaimana cepatnya rompi ini diterima sebagai tren baru di kalangan anak muda.

Rural Retreat dan Kerinduan Gen Z

Tren ini tak bisa dilepaskan dari perubahan gaya hidup. Gen Z Korea sedang jatuh cinta pada konsep slow living dan kehangatan khas desa yang sulit ditemukan di kota besar. Banyak dari mereka sengaja menghabiskan akhir pekan di daerah pedesaan, menikmati sarapan sederhana di hanok, berjalan di ladang, atau memasak makanan rumahan dalam suasana yang lebih sunyi. Dalam narasi visual yang mereka bangun di media sosial, kimjang vest memberikan sentuhan autentik, seakan membawa kembali memori masa kecil, kebersamaan keluarga, dan kehidupan yang lebih organik.

Rompi ini bukan hanya pakaian, tetapi medium untuk mengekspresikan kerinduan pada akar tradisi dan kehangatan rumah. Itulah mengapa kimjang vest terasa sangat resonan bagi generasi muda, ia tidak menawarkan kemewahan, melainkan cerita.

 

 

Pesona “Ugly-Cute” yang Justru Memikat

Ada alasan mengapa kimjang vest terasa begitu tepat untuk generasi ini. Dunia mode global sedang bergerak menuju tren yang merayakan keunikan dan ketidaksempurnaan, seperti grandma-core, eclectic grandpa, hingga crochet revival. Gen Z menyukai fashion yang jujur, apa adanya, dan terkadang sedikit lucu dalam cara yang tak disengaja. Kimjang vest dengan motif floralnya yang ramai, padding tebal, dan siluet sederhana memberikan semua elemen itu: nostalgia, humor visual, dan sentuhan budaya yang kaya.

Para anak muda tidak mengenakannya untuk terlihat glamor, mereka memakainya untuk menciptakan persona yang hangat, playful, dan dekat dengan cerita keluarga.

Bagi sahabat FIMELA, kimjang vest cukup mudah diadaptasi. Gaya paling populer biasanya datang dari layering sederhana. Rompi quilted bisa dipadukan dengan kaus lengan panjang atau turtleneck tipis, lalu dipadukan dengan celana jeans lurus untuk tampilan kasual ala Jennie. Bagi yang ingin nuansa “rural aesthetic”, rompi floral bisa dikenakan bersama celana longgar dan tote bag berbahan kanvas untuk kesan laid-back yang tetap stylish.

Bagi yang menyukai gaya lebih modern, vest warna earth tone dapat dipakai bersama tailored pants dan tas minimalis, menciptakan tampilan urban yang tetap terasa playful. Eksplorasi motif juga bisa dilakukan selama warna yang dipilih berada dalam satu tone sehingga tetap terlihat harmonis.

 

Perjalanan kimjang vest dari dapur tradisional hingga menjadi tren populer di kalangan Gen Z Korea menunjukkan betapa mode selalu menemukan cara untuk menghubungkan generasi. Rompi yang dulu hanya dipakai nenek-nenek untuk membuat kimchi atau berkebun, kini menjadi simbol kehangatan, identitas budaya, dan ekspresi pribadi yang baru.

Di tangan generasi muda, kimjang vest bukan hanya rompi floral, melainkan sebuah cerita, tentang keluarga, desa, musim dingin, dan cara baru untuk merasa dekat dengan tradisi. Sebuah bukti bahwa dalam dunia mode, inspirasi terbesar sering lahir dari tempat yang paling sederhana.

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading