Sukses

FimelaHood

Komunitas Jalansutra: Semangat Memajukan Kuliner Indonesia

Fimela.com, Jakarta "Pokoke maknyos!" Sebuah slogan ikonik yang sering kali diucapkan oleh Bondan Winarno, tokoh kuliner Indonesia yang pada 2018 lalu mendapatkan penghargaan Lifetime Achievment Ubud Food Festival (UFF). Lalu apa hubungannya Bondan Winarno dengan Komunitas Jalansutra yang akan Fimela.com bahas kali ini? 

"Dari beliau (Bondan Winarno) kami belajar 'mengasah dan mecerdaskan' lidah," ujar moderator Jalansutra Lidia Tanod. Lidia mengungkapkan bahwa Bondan adalah "Kepala Suku" Komunitas Jalansutra karena Bondan jugalah yang mendirikan komunitas yang memiliki semboyan "Sekali jalan-jalan, tetap makan-makan" itu. 

Meskipun sang pendiri telah tiada, namun Lidia mengakui bahwa para anggota Komunitas Jalansutra tak pernah melupakan pelajaran yang selama ini selalu diberikan oleh Bondan Winarno. "Dari beliau kami belajar tentang bagaimana menjadi 'food story teller' yang baik, dan bagaimana menyebarkan 'virus' rasa cinta terhadap makanan Indonesia," tambah Lidia. 

Ya, Komunitas Jalansutra memang bukan sekadar komunitas yang kegiatannya mencicipi berbagai makanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Jalansutra adalah komunitas foodie yang memiliki kepedulian terhadap boga, budaya Indonesia dan memiliki semangat yang tinggi untuk memajukan kuliner Indonesia lewat tulisan, tour dan makan-makan. 

"Tidak hanya sekadar mencoba makanan enak, tapi anggotanya juga bisa belajar menulis lewat cara bercerita di mailing list," ujar Lidia. Nggak heran kalau kolaborasi para anggota Jalansutra telah melahirkan beberapa buku, misalnya seri buku 100 Mak Nyus ditulis oleh Bondan Winarno, Harry Nazarudin dan Lidia Tanod. 

Bukan hanya melahirkan buku, dari Komunitas Jalansutra juga lahir ahli-ahli dibidangnya, seperti ahli wine: Yohan Handoyo, ahli kopi: Adi Taroepratjeka, ahli teh: Ratna Soemantri dan Bambang Laresolo. Ingin bergabung menjadi anggota komunitas Jalansutra? 

"Karena saat ini bentuk organisasinya sebagai badan hukum resmi sedang dibentuk, maka untuk sementara pendaftaran anggotanya hanya dengan bergabung ke Facebook Group Jalansutra, mengikuti Instagram @komunitasjalansutra dan bergabung di WhatsApp Group Komunitas Jalansutra," terang Lidia Tanod. 

Pelajaran Berharga dari Bondan Winarno

Banyak pelajaran yang telah diajarkan oleh Bondan Winarno kepada para anggota Komunitas Jalansutra. Salah satu pelajaran yang tidak akan dilupakan adalah tentang disiplin kerja dan integritas seorang food reviewer untuk me-review makanan dengan jujur dan membayar makanannya sendiri.  

"Dulu, selain mencoba makanan, aneka edukasi soal makanan dan minuman sering dilakukan, tetapi akhir-akhir ini yang paling sering adalah Potluck, yaitu kumpul-kumpul dengan membawa makanan dengan tema tertentu," jelas Lidia Tanod. 

Selain kegiatan tersebut di atas, bekerjasama dengan Melu Culinary Tour, Komunitas Jalansutra juga mengadakan berbagai tur kuliner dengan aneka macam destinasi secara berkala. Ada pula kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Jalansutra untuk mengenang Bondan Winarno. 

"Meneruskan buku 100 Mak Nyus Jalur Mudik yang awalnya akan ditulis Alm. Bondan Winarno. Aku dan Harry menulis dengan berpedoman dari daftar makanan yang ditulis sendiri oleh Alma. Bondan Winarno. Meneruskan kerja tersebut dan selesai ditulis dan diterbitkan bulan Mei 2018," ungkap Lidia.

Lalu pada April 2018, Komunitas Jalansutra juga mengadakan forum WTF (Writing-Travel-Food) dengan tema, Kuliner Indonesia Pasca Bondan Winarno. "Selain itu, rencana pembentukan badan hukum Komunitas Jalansutra adalah upaya kami untuk melanjutkan kerja dan cita-cita Bondan Winarno agar Komunitas Jalansutra lebih mampu berkarya dan punya dampak yang nyata untuk kemajuan kuliner Indonesia," pungkas Lidia Tanod. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading