Sukses

FimelaMom

Penyebab Bayi Menangis dan Cara Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Tangisan bayi adalah hal yang wajar dan menjadi cara utama mereka berkomunikasi. Bayi belum bisa mengungkapkan perasaan atau kebutuhan secara verbal, bayi akan menangis untuk menyampaikan rasa lapar, tidak nyaman, lelah, atau sekadar ingin digendong. 

Bagi orang tua, memahami tangisan si kecil adalah langkah penting untuk memberikan respons yang tepat dan menciptakan rasa aman bagi bayi. Sementara manangis karena popok basah cenderung disertai gerakan gelisah. Dengan mengenali perbedaan ini, orang tua dapat lebih cepat memenuhi kebutuhan bayi dan mengurangi stres dalam pengasuhan.

Penyebab bayi menangis diantaranya, yaitu:

  • Lapar

Tangisan karena lapar merupakan jenis tangisan yang paling umum dan mudah dikenali. Bayi biasanya menangis dengan suara keras, ritme yang konsisten, dan tidak mudah ditenangkan hingga diberi ASI atau susu formula. Memberikan makanan segera setelah tanda lapar, dapat membantu bayi merasa nyaman dan tenang kembali.

  • Popok Basah atau Kotor

Popok yang basah atau penuh bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan menyebabkan tangisan. Kulit bayi yang sensitif mudah mengalami iritasi jika popok tidak segera diganti. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk rutin memeriksa dan mengganti popok agar bayi tetap merasa bersih dan segar.

  • Mengantuk atau Kelelahan

Bayi yang mengantuk atau kelelahan sering kali kesulitan untuk tertidur sendiri, sehingga menjadi rewel dan menangis. Suasana yang tenang, pencahayaan redup, dan pelukan hangat dari orang tua dapat membantu bayi merasa aman dan lebih mudah tertidur.

  • Tidak Nyaman dengan Suhu

Perubahan suhu yang ekstrem, baik terlalu panas maupun terlalu dingin, bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan menangis. Orang tua perlu memastikan pakaian bayi sesuai dengan suhu ruangan dan tubuhnya agar bayi tetap merasa hangat atau sejuk dengan nyaman.

  • Ingin Digendong atau Butuh Perhatian

Kadang tangisan bayi bukan karena rasa sakit atau lapar, melainkan karena ingin merasa dekat dengan orang tuanya. Sentuhan lembut, pelukan hangat, dan suara yang menenangkan dapat memberikan rasa aman dan memperkuat ikatan batin antara bayi dan orang tua.

  • Sakit atau Tidak Sehat

Tangisan yang terdengar berbeda dari biasanya, berlangsung lama, dan disertai gejala seperti demam, muntah, atau ruam bisa menjadi tanda bahwa bayi sedang sakit. Dalam kondisi seperti ini, segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Tumbuh Gigi

Proses tumbuh gigi sering kali menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada gusi bayi, sehingga membuatnya lebih rewel dan sering menangis. Memberikan kompres dingin atau mainan gigitan khusus dapat membantu meredakan rasa sakit dan membuat bayi lebih tenang.

Cara Mengatasinya

Supaya bayi tidak mudah menangis, Moms bisa melakukan beberapa langkah pencegahan yang sederhana. Pertama, pastikan kebutuhan bayi selalu terpenuhi tepat waktu, seperti memberi makan saat lapar, mengganti popok secara rutin, dan suasana nyaman saat tidur.

Selain itu, berikan perhatian dan sentuhan hangat secara konsisten. Gendong bayi, ajak bicara dengan suara lembut, dan mengajak jalan-jalan santai. Hindari lingkungan yang terlalu bising atau terang, dan pastikan suhu ruangan sesuai agar bayi merasa nyaman. Memberikan rutinitas harian yang teratur juga membantu bayi merasa lebih aman dan tidak mudah rewel.

Moms, memahami penyebab tangisan bayi adalah kunci untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi si kecil. Jangan ragu untuk memeluk, menenangkan, atau berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan. Ingat, tangisan bukanlah tanda bayi nakal, melainkan cara mereka berkomunikasi dengan orang tua.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading