Sukses

FimelaMom

Langkah Praktis Membentuk Anak yang Hemat dan Bertanggung Jawab

Fimela.com, Jakarta Sebagai orang tua, kita punya peran besar dalam menanamkan kebiasaan finansial yang baik. Anak tidak hanya perlu diajarkan tentang pentingnya menabung, tetapi juga cara mengelola keinginan dan memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan langkah-langkah sederhana dan konsisten, kebiasaan baik ini bisa tertanam kuat dan menjadi bagian dari karakter anak hingga dewasa.

1. Jadilah teladan yang baik

Melansir laman efr.org anak belajar paling efektif dengan melihat perilaku orang tuanya. Jika mereka melihat kita mampu mengatur keuangan dengan bijak seperti misalnya menabung secara rutin, membuat anggaran belanja, dan tidak impulsif mereka akan meniru hal yang sama. Menjadi contoh nyata jauh lebih berpengaruh dibanding hanya memberi nasihat. Tunjukkan bahwa keputusan finansial yang cermat bisa membawa rasa aman dan nyaman bagi keluarga.

2. Mulai dari usia dini

Tak ada kata terlalu cepat untuk mengenalkan anak pada konsep uang. Mulailah dengan hal sederhana seperti memberi uang saku mingguan dan mengajarkan cara menyisihkannya sebagian untuk ditabung. Anak yang terbiasa memahami nilai uang sejak kecil akan lebih menghargai proses mendapatkannya, dan menyadari bahwa setiap keinginan membutuhkan usaha.

3. Buat rencana menabung

Bimbing anak untuk membuat tujuan keuangan kecil, misalnya menabung untuk membeli mainan atau buku favorit. Dengan begitu, mereka belajar bahwa menunda kesenangan bisa memberikan hasil yang lebih memuaskan. Gunakan celengan transparan atau aplikasi pelacak tabungan agar anak bisa melihat progresnya. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi kecil setiap kali targetnya tercapai.

4. Ajarkan dasar-dasar anggaran

Konsep sederhana seperti “butuh” dan “ingin” bisa menjadi dasar penting dalam mengatur keuangan. Ajak anak berdiskusi saat berbelanja, tunjukkan bagaimana kita membedakan antara kebutuhan utama dan keinginan tambahan. Dengan cara ini, mereka akan belajar mengatur uang saku agar cukup untuk berbagai kebutuhan seperti menabung, jajan, dan berbagi.

5. Tanamkan nilai berbagi

Mengajarkan anak untuk berbagi sebagian uangnya kepada yang membutuhkan dapat menumbuhkan empati dan rasa tanggung jawab sosial. Tak harus dalam jumlah besar yang penting adalah memahami bahwa uang juga bisa menjadi alat untuk menebar kebaikan. Anak yang belajar memberi sejak kecil akan tumbuh dengan hati yang lebih peka dan tidak mudah berlebihan dalam menggunakan uangnya sendiri.

6. Kenalkan konsep investasi sederhana

Meski masih kecil, anak bisa diperkenalkan pada konsep “uang yang bekerja”. Misalnya, dengan menjelaskan bahwa menabung di bank bisa menghasilkan bunga, atau investasi bisa membantu uang bertumbuh seiring waktu. Untuk anak yang lebih besar, ajak mereka bermain simulasi investasi atau permainan keuangan agar mereka memahami pentingnya mempersiapkan masa depan sejak dini.

7. Beri pengalaman nyata

Biarkan anak belajar dari pengalaman langsung. Berikan mereka tanggung jawab untuk mengatur uang sakunya sendiri dan biarkan mereka merasakan akibat dari keputusan yang diambil. Saat mereka kehabisan uang sebelum waktunya, jadikan itu momen belajar tentang pentingnya perencanaan dan kontrol diri. Dengan cara ini, rasa tanggung jawab mereka akan terbentuk secara alami.

8. Bangun konsistensi dan evaluasi bersama

Kebiasaan finansial tidak terbentuk dalam semalam. Lakukan evaluasi kecil bersama anak misalnya setiap akhir minggu atau akhir bulan untuk membicarakan apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki. Libatkan mereka dalam membuat keputusan kecil, seperti menentukan jumlah tabungan atau tujuan keuangan berikutnya. 

Pada akhirnya, mengajarkan anak untuk hidup hemat bukan sekadar tentang menabung, melainkan tentang menumbuhkan kesadaran, tanggung jawab, dan rasa kontrol terhadap diri sendiri. Dengan menjadi teladan, memulai sejak dini, dan memberikan pengalaman nyata, orang tua membantu anak membangun fondasi finansial yang kuat. Nilai-nilai ini akan menjadi bekal berharga yang menuntun mereka menuju masa depan yang lebih mandiri dan sejahtera.

 

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading