Sukses

FimelaMom

Alasan Medis Baby Walker Dilarang Digunakan

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, banyak orang tua yang masih beranggapan bahwa baby walker bisa membantu bayi cepat berjalan. Padahal, secara medis penggunaan alat ini justru tidak disarankan karena lebih banyak menimbulkan risiko daripada manfaat. Baby walker bahkan sudah dilarang di sejumlah negara karena dianggap membahayakan keselamatan bayi.

Tidak hanya berisiko menyebabkan cedera, baby walker juga bisa menghambat perkembangan motorik anak. Bayi yang terbiasa menggunakan alat ini cenderung malas merangkak atau berusaha berdiri sendiri. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami alasan medis di balik larangan penggunaan baby walker agar tumbuh kembang si kecil tetap optimal.

1. Risiko Cedera dan Kecelakaan

Baby walker memungkinkan bayi bergerak lebih cepat dari kemampuan motoriknya. Hal ini meningkatkan risiko bayi terjatuh, terbentur, atau bahkan mengalami kecelakaan serius seperti jatuh dari tangga. Menurut penelitian, penggunaan baby walker menjadi salah satu penyebab cedera kepala pada bayi.

Selain itu, bayi yang menggunakan baby walker sering kali tidak menyadari bahaya di sekitarnya. Pergerakan yang terlalu cepat membuat orang tua sulit mengawasi setiap langkah. Inilah alasan utama mengapa baby walker dianggap berisiko tinggi terhadap keselamatan anak.

2. Menghambat Perkembangan Motorik

Alih-alih membantu bayi belajar berjalan, baby walker justru bisa menghambat perkembangan motorik. Bayi cenderung malas merangkak atau berusaha berdiri sendiri karena terbiasa didorong oleh alat. Padahal, fase merangkak dan berdiri penting untuk melatih otot serta koordinasi tubuh.

Jika bayi terlalu bergantung pada baby walker, perkembangan otot kaki dan keseimbangan tubuhnya bisa terganggu. Hal ini membuat proses belajar berjalan menjadi tidak alami. Akibatnya, bayi bisa mengalami keterlambatan dalam mencapai milestone perkembangan motorik.

3. Tidak Membantu Bayi Cepat Berjalan

Secara medis, bayi yang menggunakan baby walker tidak terbukti lebih cepat berjalan dibanding bayi yang tidak menggunakannya. Justru, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi bisa mengalami keterlambatan berjalan karena otot kaki dan keseimbangannya tidak terlatih dengan baik.

Baby walker membuat bayi merasa seolah-olah sudah bisa berjalan, padahal sebenarnya belum. Kondisi ini bisa menimbulkan kebingungan dalam proses belajar berjalan. Akhirnya, bayi membutuhkan waktu lebih lama untuk benar-benar bisa berjalan secara mandiri.

4. Dilarang di Banyak Negara

Karena risiko yang tinggi, baby walker sudah dilarang di sejumlah negara seperti Kanada dan Amerika Serikat. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menegaskan bahwa penggunaan baby walker tidak disarankan karena membahayakan keselamatan bayi. Larangan ini muncul sebagai bentuk perlindungan terhadap tumbuh kembang anak.

Keputusan pelarangan menunjukkan bahwa risiko penggunaan baby walker bukan hal sepele. Negara-negara tersebut lebih memilih mendorong orang tua untuk mendukung bayi belajar berjalan secara alami. Dengan begitu, keselamatan dan perkembangan anak tetap terjaga.

5. Alternatif yang Lebih Aman

Sebagai gantinya, orang tua bisa memberikan kesempatan bayi untuk berlatih berjalan secara alami. Biarkan bayi merangkak, berdiri dengan berpegangan pada furnitur, atau gunakan push walker yang lebih aman. Aktivitas ini membantu bayi melatih otot, keseimbangan, dan koordinasi tubuh dengan cara yang sehat.

Selain itu, orang tua bisa menciptakan lingkungan yang aman bagi bayi untuk bereksplorasi. Memberikan stimulasi berupa permainan sederhana juga dapat mendukung perkembangan motorik. Dengan cara ini, bayi bisa belajar berjalan secara bertahap tanpa risiko berbahaya.

Sahabat Fimela, dari berbagai penjelasan di atas kita bisa melihat bahwa penggunaan baby walker memang lebih banyak menimbulkan risiko daripada manfaat. Demi keselamatan dan tumbuh kembang si kecil, sebaiknya orang tua memilih cara alami dan aman untuk mendukung bayi belajar berjalan.

Semoga artikel ini bermanfaat sebagai tambahan wawasan bagi para orang tua. Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa mendampingi buah hati tumbuh sehat, kuat, dan berkembang sesuai tahapannya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading