Sukses

FimelaMom

4 Tanda Anak Membutuhkan Waktu Istirahat dari Aktivitas Belajarnya

Fimela.com, Jakarta Dalam proses tumbuh kembang anak, belajar memang menjadi bagian penting. Namun, seringkali orang tua tidak sadar bahwa terlalu banyak aktivitas akademik justru bisa membuat anak kelelahan secara fisik maupun emosional. Rutinitas belajar yang terlalu padat tanpa diselingi waktu istirahat justru bisa mengurangi efektivitas belajar sekaligus memengaruhi mood anak. 

Setiap anak memiliki batas kemampuan yang berbeda-beda. Ketika anak dipaksa terus belajar tanpa jeda, otaknya akan kesulitan memproses informasi baru secara optimal. Akhirnya, performa belajar anak menurun, lebih mudah marah, dan sulit berkonsentrasi pada pelajaran yang sebelumnya ia sukai. Melihat situasi ini, orang tua sering menyimpulkan anak “malas belajar”, padahal sebenarnya anak hanya butuh istirahat sejenak, 

Dengan mengenali tanda-tanda burnout anak, orang tua bisa memberi ruang istirahat yang cukup untuk mengembalikan energi dan suasana hati anak, Berikut ini empat tanda yang perlu diwaspadai. Yuk, simak sahabat FIMELA!

Terlalu Mudah Tersinggung dan Tantrum

Anak cenderung belum mengetahui cara bereaksi yang tepat akan hal-hal yang mereka rasakan. Oleh karena itu, anak biasanya bereaksi terhadap stres berlebih dengan menjadi mudah tersinggung dan tantrum, tidak seperti orang dewasa yang mengalami kelelahan kerja. Ketika anak mengalami kondisi ini, jangan langsung mendisiplinkan mereka, melainkan cobalah untuk melihat dari sudut pandang anak dan identifikasi akar penyebab ketidakbahagiaan mereka. Perubahan mood yang tiba-tiba dapat menjadi pertanda bahwa tubuh dan pikiran anak butuh istirahat dari aktivitas akademik. 

Kurangnya Perhatian dan Konsentrasi saat Belajar

Selain mudah tersinggung dan marah, gejala stres berlebih lainnya adalah anak mungkin lebih linglung dan tidak fokus belajar. Mereka cenderung sering melamun dan sulit mengikuti instruksi sederhana. Kondisi ini bisa menjadi sinyal bahwa otak anak sudah lelah dan butuh istirahat. Ketika ini terjadi, ada baiknya orang tua memberi waktu bagi anak untuk memulihkan diri agar mereka dapat kembali termotivasi untuk belajar. 

Keluhan Fisik atau Penyakit

Anak yang kelelahan secara fisik biasanya akan mengalami gejala seperti pusing, mata terasa berat, dan tubuh lelah. Ini bukan sekedar alasan untuk menghindari belajar, melainkan tanda biologis dari tubuh untuk beristirahat. Memaksa anak untuk tetap belajar saat kondisi fisik tidak prima justru akan memperburuk kesehatan tubuh dan pikiran anak serta menumbuhkan kebiasaan tidak merawat diri dengan baik saat dewasa.

Anak Mengalami Isolasi Sosial

Setiap anak memiliki keinginan yang berbeda dalam bersosialisasi. Ada yang lebih senang bersama orang lain, sementara ada yang lebih suka menyendiri. Namun, ketika anak lebih sering menyendiri daripada biasanya, berarti ada yang salah. Inilah saatnya orang tua mencari tahu penyebabnya. Jika isolasi sosial tersebut terjadi karena kelelahan belajar, berilah mereka waktu untuk bersantai sejenak dan melakukan hal-hal yang mereka sukai. 

Belajar memang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak, namun orang tua juga perlu mengetahui batasan yang tepat untuk anak. Memberikan kesempatan untuk istirahat dapat membantu anak memulihkan fokus, semangat, dan kesehatan mental mereka. Jadi, ingatlah untuk menciptakan ritme belajar yang seimbang dan sehat untuk anak ya, sahabat FIMELA!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading