Sukses

Health

Waspada Gejala Maag Kronis saat Puasa, Bisa Memicu 4 Penyakit Kronis Ini!

Fimela.com, Jakarta Maag adalah salah satu penyakit yang paling banyak diderita di dunia, termasuk Indonesia. Penyakit maag atau gastritis adalah kondisi peradangan pada lambung yang membuat penderitanya merasakan nyeri di perut, mual, muntah, dan rasa tidak nyaman. Biasanya sakit maag disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), atau karena mengonsumsi obat antiinflamasi (NSAID), seperti ibuprofen dan aspirin. Ini bisa merusak kekebalan lambung terhadap asam yang dihasilkannya untuk mencerna makanan, sehingga lapisan lambung menjadi luka. 

Faktor lain yang menyebabkan sakit maag adalah beberapa faktor gaya hidup, seperti makanan pedas, stres akut, ataupun alkohol. Rasa sakit maag bisa datang dan pergi seiring waktu, bagi sebagian orang gejala maag bisa dirasakan ketika perut kosong di malam hari atau pagi hari. Biasanya rasa sakit tersebut bisa hilang jika perut sudah terisi dengan makanan. Namun, beberapa orang juga tidak mengalami gejala apapun, ini yang berbahaya karena akan meningkatkan risiko komplikasi.

Penyakit maag bisa berbahaya jika sudah terjadi berulang dan terjadi dalam jangka panjang, ini dinamakan maag kronis. Maag kronis cenderung lebih sulit untuk disembuhkan, akan membaik dengan pengobatan dan didampingi dengan gaya hidup yang sehat.

Memasuki bulan Ramadan, seseorang dengan penderita maag mungkin akan lebih sulit untuk menjalani ibadah puasa karena harus menahan rasa lapar seharian tanpa mengisinya dengan makanan. Namun, jangan masalah perut jangan dijadikan alasan untuk menghindari puasa yang dimana sudah menjadi kewajiban tiap umat muslim. 

Justru puasa bisa menjadi momentum untuk menyembuhkan penyakit maag bagi mereka yang memerhatikan kesehatan tubuhnya. Saat puasa, kadar hormon gastrin dalam tubuh akan membantu menurunkan asam lambung. Selain itu, wajar halnya mengalami maag pada awal puasa karena kondisi asam lambung sedang beradaptasi dan akan normal kembali pada minggu kedua, apabila diikuti dengan pola berpuasa yang sehat.

Penyebab berbahaya akibat dari maag kronis

“Penderita maag harus berhati-hati selama awal puasa karena potensi terjadinya maag kronis lebih besar pada periode ini. Maag kronis berbeda dari maag biasa karena kondisi luka dan peradangan pada dinding lambung sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berulang-ulang. Selain itu, sakit maag dapat semakin parah selama bulan puasa apabila sering mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak, serta minuman berkarbonasi. Kebiasaan seperti tidak makan sahur, makan berlebihan saat berbuka, serta stres dan kelelahan juga dapat memicu penyakit maag menjadi kronis,” ungkap Dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc

Maag kronis yang berkembang bisa memicu munculnya masalah kesehatan yang lebih serius. Jika maag kronis tidak segera diobati, akan berisiko terkena beberapa penyakit sebagai berikut. 

Kanker lambung

Jika penyakit maag kronis tidak segera diatasi dengan baik, perlu berhati-hati karena bisa berkembang menjadi kanker lambung. Asam lambung pada tubuh dapat mengikis lapisa lambung sehingga memicu perubahan pada lapisan tersebut. Mungkin banyak yang tidak menyadarinya, kanker ini tumbuh sedikit demi sedikit selama bertahun-tahun dan bisa menyebar ke organ tubuh lainnya.

Kanker kerongkongan

Kanker kerongkongan terjadi karena efek dari kondisi refleuks asam lambung. Ini menyebakan iritasi pada kerongkongan dan jika terjadi dalam jangka waktu yang panjang dan terus-menerus, bisa mengakibatkan kerusakan pada lapisan esofagus bagian bawah. Proses ini yang membuat terjadinya kanker kerongkongan. 

Striktur esofagus atau penyempitan pada kerongkongan

Rasa sakit yang dirasakan ketika mengalami maag umumnya disebabkan oleh refluks asam yang akhirnya membuat iritasi lapisan kerongkongan. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa memicu jaringan parut pada kerongkongan dan penyempitan kerongkongan. Orang yang menderita penyakit ini akan merasakan sulit menelan, makanan tersangkut, dan nyeri dada.

Ulkus esofagus atau luka di kerongkongan 

Ulkus esofagus adalah kondisi dimana dinding kerongkongan luka atau peradangan, dan biasanya terjadi karena penyakit asam lambung. Efek dari ulkus esofagus ini akan menyebabkan rasa sakit yang parah, bahkan bisa berdarah. Penderitanya mungkin akan kesulitan menelan makanan dan tidak nafsu makan.

Halodoc x Promaag membuat program untuk mengedukasi masyarakat

Dalam upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai risiko dari penyakit maag kronis pada bulan puasa ini, Halodoc dan Promag berkolaborasi untuk membuat program "Gerakan 1 Juta Kebaikan #TanpaDramaag." Kolaborasi ini tak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar betapa pentingnya menjaga kesehatan dengan langkah preventif, tetapi juga membantu mengatasi berbagai keluhan kesehatan. 

“Sebagai upaya untuk mendampingi masyarakat Indonesia untuk berpuasa dengan nyaman, Promag menyediakan solusi obat maag yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi bagi masyarakat yang mengalami masalah maag saat berpuasa,” ujar Kustanto Pramono, General Manager Commercial Kalbe Consumer Health.

Berdampingan dengan program tersebut, Promag juga turut ikut serta dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan lambung selama bulan puasa. Seperti yang dikatakan Kustanto Pramono, ia memperingatkan bahwa penting untuk tetap berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan terbaik dan sesuai dengan kondisi penyakit yang dialami. 

“Masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas Chat dengan Dokter yang tersedia di Halodoc selama 24/7, sehingga dapat #TenangMenjaga diri sendiri dan keluarga selama berpuasa,” tutup dr. Irwan.

 

 *Penulis: Balqis Dhia.

#Breaking Boundaries

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading