Sukses

Health

4 Tips Menjaga Kesehatan Mental bagi Remaja

Fimela.com, Jakarta Masa remaja merupakan masa yang dilewati oleh setiap orang. Berbagai suasana terjadi pada masa tersebut. Bercanda ria, tertawa bersama, mengalami kisah cinta monyet yang khas untuk anak sekolahan, bahkan suasana drama yang menegangkan. Baik dalam pertemanan maupun dalam percintaan, ada saja pencapaian atau milestones yang sering menjadi target tersendiri untuk anak remaja. Karena semangatnya yang sedang menggebu-gebu ini, banyak remaja yang mengesampingkan kesehatan mentalnya. 

Kesehatan mental ini berperan penting dalam pertumbuhan serta perkembangan diri kamu. Oleh karena itu, kamu harus waspada terhadap gangguan kesehatan mental. Dilansir dari New York Times, data dari tahun 2001 hingga 2019 menunjukkan tingkat bunuh diri anak-anak muda di Amerika meningkat sebanyak 44 persen. Tidak hanya itu, kunjungan ke IGD dikarenakan self-harm juga meningkat sebanyak 88 persen. Karena sangat berbahaya apabila tidak ditangani dengan baik, yuk kita sama-sama menjaga kesehatan mental kita. Berikut Fimela berikan tips untuk kamu para remaja dalam menjaga kesehatan mental.

1. Kenali Self-Esteem: Kamu berhak untuk mencintai diri kamu

Self-Esteem adalah bagaimana cara kamu melihat dan menghargai diri kamu. Didukung dengan pengertian dari salah satu ahli yaitu Brandent yang mendefinisikan self-esteem sebagai kelayakan diri kita atas kebahagiaan serta rasa puas pada pencapaian diri yang tercapai. Self-esteem ini juga harus seimbang. Tidak boleh tinggi maupun rendah. Jika rendah akan menyebabkan rasa kurang percaya diri, dan jika terlalu tinggi dapat menyebabkan narsistik. 

Untuk memiliki self-esteem yang seimbang, mindset positif harus dimiliki olehmu. Kamu harus tau bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi, kita semua juga melakukan hal yang terbaik untuk diri kita dan orang lain. Fokuslah pada kebahagiaan dirimu sendiri terlebih dahulu. Jika kamu bahagia, orang-orang di sekitarmu juga akan merasakan atmosfer kebahagiaan tersebut. Tidak hanya itu, cobalah untuk menerima kekurangan dirimu. Kekurangan pada diri bisa mengarahkan dirimu untuk terus belajar dan berproses. Kamu pantas untuk dicintai oleh keluarga, teman, maupun pasangan. You are worthy, so let’s seek for every happiness we can gain in this world. 

2. Exercise atau melakukan olahraga

Tahukah kamu jika kamu melakukan olahraga dengan rutin kesehatan mental juga akan semakin membaik? Betul sekali, dengan kamu melakukan exercise atau berolahraga kamu bisa terhindar dari gangguan depresi. Tidak hanya itu olahraga juga berpengaruh dalam menjaga kualitas tidur, mempertajam memori otak, memperbaiki mood, mengurangi stres, dan meningkatkan rasa percaya diri. Menurut salah satu ahli yaitu Barbara Nasal dalam laman resmi Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Kesehatan menyebutkan jika kamu meluangkan waktu 30 menit untuk melakukan exercise, produksi serotonin atau suatu neurotransmitter yang berfungsi untuk mengatur suasana hati, perilaku sosial, suasana tidur, nafsu makan, serta memori akan meningkat. 

Untuk waktu terbaik berolahraga memang tidak ada patokan. Kamu bisa melakukannya pada pagi, siang, sore maupun malam hari. Jika kamu senang dengan olahraga outdoor dan menghabiskan waktu berjemur di bawah sinar matahari pagi yang kaya akan vitamin D, kamu bisa melakukan exercise seperti bersepeda, berlari, ataupun berjalan santai. Untuk kamu yang senang dengan aktivitas indoor, kamu bisa melakukan gym atau kelas yoga. Dengan berolahraga rutin serta diimbangi dengan konsumsi yang sehat, kamu bisa terhindar dan menjaga kesehatan mental. 

3. Cerita saja! Jangan dipendam!

Tidak sedikit remaja yang memendam dan tidak menceritakan permasalahan yang dihadapi. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan remaja menjadi stres bahkan terganggu kesehatannya. Saat ini istilah “overthinking” juga semakin marak digunakan untuk menunjukkan bagaimana kompleksnya pemikiran terhadap suatu hal. Pemikiran-pemikiran tersebut terdiri dari peluang-peluang untuk memecahkan permasalahan. Akan tetapi, tentu saja para remaja membutuhkan arahan lebih. Komunikasi di sini menjadi penting. 

Kamu harus tahu jika kamu terus memaksakan otakmu untuk berpikir dan berkutat dengan permasalahan yang kamu sedang hadapi, gangguan kesehatan akan mengganggumu. Oleh karena itu, kamu bisa menceritakan permasalahan yang kamu hadapi dengan orang-orang yang bisa kamu percaya. Kamu bisa menceritakannya kepada orangtuamu, pengajar di sekolahmu, ataupun teman-teman mu. Dengan kamu bercerita, kamu bisa membuat hati dan pikiranmu menjadi lega. Tidak hanya itu, proses diskusi juga akan terjadi untuk mencari tahu cara menyelesaikan masalah dengan baik. 

4. Part terpenting: Kelola waktu tidur!

Dilansir melalui laman resmi Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Kesehatan, ada kaitan antara kurang tidur dengan gangguan mental. Jika tidurmu kurang, hal ini akan mempengaruhi emosimu. Bagian pada otak yaitu amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. Amygdala ini adalah bagian otak yang mengatur emosi seperti rasa bahagia dan rasa takut  yang sering kamu rasakan. Jika amygdala pada otakmu rusak, kamu akan kesulitan untuk mengingat terutama ingatan yang emosional dan mengalami kecemasan selain itu kamu juga akan merespon situasi yang pada dasarnya normal menjadi sebuah ancaman. 

Untuk terhindar dari kerusakan amygdala pada otak dan untuk menjaga kesehatan mental agar lebih baik, dilansir melalui laman resmi Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Kesehatan, waktu tidur untuk remaja di bawah 18 tahun yang ideal adalah 10 sampai dengan 13 jam per hari. Tetapi, hal ini bisa bervariasi dikarenakan kondisi medis ataupun keturunan genetik. Jika kamu merasa kesulitan untuk tidur, kamu bisa lakukan meditasi sebelum tidur, hindari penggunaan kafein dan alkohol secara berlebih, hindari penggunaan perangkat elektronik satu jam sebelum tidur, dan mempertahankan jadwal tidur yang teratur.

 

Penulis: Tisha Sekar Aji.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading