Sukses

Health

7 Faktor Penyebab Stres yang Paling Umum Beserta Gejala dan Pencegahannya

Fimela.com, Jakarta Dewasa ini perubahan tata nilai kehidupan berjalan begitu cepat karena pengaruh globalisasi. Masyarakat menghadapi masalah yang semakin beragam sebagai akibat modernisasi dan perkembangan dunia.

Masalah hubungan sosial dan tuntutan lingkungan seiring harapan untuk meningkatkan pencapaian diri ketidaksanggupan pribadi untuk memenuhi tuntutan tersebut bisa menimbulkan stres dalam diri seseorang.

Stres didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi keadaan fisik manusia tersebut. Beberapa faktor penyebab umum dari stres antara lain masalah pekerjaan, ujian, problem rumah tangga, sakit, kurang tidur hingga banyak lainnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas 7 faktor penyebab stres yang paling umum beserta gejala dan pencegahannya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Pengertian Stres

Sebelum mengenali berbagai faktor penyebab stres, kamu tentunya perlu memahami apa itu stress terlebih dahulu. Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat.

Situasi ini memicu respon tubuh secara fisik ataupun mental. Respon tubuh terhadap stres dapat berupa napas dan detak jantung menjadi cepat, otot menjadi kaku, hingga tekanan darah meningkat.

Walaupun begitu, kondisi ini tidak selalu membawa efek buruk dan umumnya hanya bersifat sementara. Stres akan berakhir saat kondisi yang menyebabkan tekanan tersebut dilewati.

Namun, stres yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan fisik serta melemahkan daya tahan tubuh. Selain itu, stres juga dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan gangguan tidur.

Setiap orang, termasuk anak-anak, bisa mengalami stres. Selain itu, memiliki anggota keluarga yang mudah mengalami stress, juga dapat membuat seseorang lebih mudah mengalami stres.

Faktor Penyebab Stres

1. Masalah Emosional

Faktor penyebab stres paling sering terjadi yang pertama adalah masalah emosional. Ketika merasa tidak mampu berhubungan dengan seseorang, atau perlu mengekspresikan emosi tetapi tidak bisa, ini dapat meningkatkan stres. Gangguan kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan, hanya menambah ketegangan emosional.

2. Masalah Kesehatan

Faktor penyebab stres paling sering terjadi berikutnya adalah masalah kesehatan. Seperti penuaan, diagnosis penyakit baru, dan gejala atau komplikasi dari penyakit saat ini dapat menjadi faktor penyebab stres. Selain itu, meski tidak mengalami masalah kesehatan, seseorang yang tinggal bersama dengan orang yang sedang menghadapi suatu penyakit juga bisa merasa stres.

3. Masalah Keuangan

Masalah keuangan merupakan faktor penyebab stres paling sering terjadi. Utang kartu kredit, sewa, atau ketidakmampuan untuk menafkahi keluarga atau diri sendiri dapat menyebabkan stres berat. Tekanan finansial menjadi penyebab stres terbesar.

4. Diskriminasi

Merasa didiskriminasi dapat menyebabkan stres jangka panjang. Misalnya, seseorang mungkin mengalami diskriminasi atas dasar ras, etnis, jenis kelamin, atau orientasi seksual mereka. Beberapa orang menghadapi diskriminasi dan stres yang ditimbulkannya hampir setiap hari.

5. Keyakinan Pribadi

Argumen tentang keyakinan pribadi, agama, atau politik dapat menantang, terutama dalam situasi di mana seseorang tidak dapat melepaskan diri dari konflik. Peristiwa besar dalam hidup yang membuat seseorang mempertanyakan keyakinannya sendiri juga bisa menyebabkan stres. Ini bisa terjadi jika keyakinan berbeda dengan orang-orang terdekat.

6. Hubungan

Faktor penyebab stres paling sering terjadi selanjutnya adalah faktor hubungan. Misalnya pertengkaran dengan pasangan, orang tua, atau anak dapat meningkatkan tingkat stres. Masalah di antara anggota keluarga atau rumah tangga yang lain juga bisa membuat stres, meski tidak terlibat langsung.

7. Perubahan Hidup

Kematian orang yang dicintai, berganti pekerjaan, pindah rumah, dan mengirim anak ke perguruan tinggi adalah contoh perubahan besar dalam hidup yang bisa membuat stres. Bahkan perubahan positif, seperti pensiun atau menikah, dapat menyebabkan stres yang signifikan.

Gejala Stres

Gejala stres tentunya juga perlu dikenali selain mengetahui faktor penyebab stress ini. Apalagi gejala stres bergantung pada penyebab dan cara seseorang menyikapinya. Berikut beberapa pembagian gejala stres:

Gejala Fisik

Misalnya lemas, pusing, migrain, sakit kepala tegang, gangguan pencernaan (mual dan diare atau sembelit), nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk pilek, gangguan tidur, hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, telinga berdengung, kaki tangan terasa dingin dan berkeringat, atau mulut kering dan sulit menelan. Stres pada wanita juga dapat menimbulkan gangguan menstruasi.

Gejala Emosi

Misalnya mudah gusar, frustasi, suasana hati mudah berubah atau moody, sulit menenangkan pikiran, rendah diri, merasa kesepian, merasa tidak berguna, bingung dan hilang kendali, menghindari orang lain, dan depresi.

Gejala perilaku

Contohnya tidak mau makan, menghindari tanggung jawab, serta menunjukkan sikap gugup seperti menggigit kuku atau berjalan bolak-balik, merokok, hingga mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Gejala Kognitif

Contohnya sering lupa, sulit memusatkan perhatian, pesimis, memiliki pandangan yang negatif, dan membuat keputusan yang tidak baik.

Cara Mencegah Stres

Stres adalah reaksi yang berhubungan dengan fisik dan mental seseorang terhadap pengalaman baik atau buruk. Pada saat mengalami stres, seseorang akan mendapati respons tubuhnya berbeda. Ada sejumlah hormon yang dilepaskan, detak jantung lebih kencang, dan laju pernapasan. Maka cara mencegah stres dengan mudah adalah dengan mulai mengatur respons tubuh ini.

Selain itu cara mencegah stres juga dapat dilakukan dengan mudah di rumah dan di luar rumah. Mulai dari beristirahat, menenangkan pikiran, olahraga, curhat, makan makanan kesukaan, relaksasi, mendengarkan musik, hingga pergi berlibur. Jika stres yang kamu alami tak kunjung membaik pastikan kamu segera mengonsultasikannya kepada psikiater.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading