Sukses

Health

Penyebab Tidur Tidak Nyenyak dan Sering Terbangun di Malam Hari

Fimela.com, Jakarta Terjaga di malam hari dan kesulitan untuk kembali tidur merupakan gejala dari kondisi yang disebut sebagai middle insomnia atau sleep-maintenance insomnia. Kondisi ini merupakan bentuk dari insomnia, di mana seseorang mengalami kesulitan dalam memulai dan mempertahankan tidur, mengakibatkan gangguan pada durasi dan kualitas tidurnya.

Beberapa faktor dapat menjadi pemicu dari kondisi ini, seperti konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur, lingkungan tidur yang tidak mendukung, gangguan tidur, atau adanya kondisi medis tertentu. Selain itu, pertambahan usia, pengalaman jet lag, atau bekerja dengan sistem shift juga dapat merusak ritme tidur alami seseorang, menyebabkan mereka sering terbangun di tengah malam.

Dampaknya bukan hanya terbatas pada gangguan tidur semata, tetapi juga dapat berdampak negatif pada produktivitas dan kesehatan secara keseluruhan. Seseorang yang sering terbangun di malam hari cenderung mengalami penurunan produktivitas seiring berjalannya waktu, karena kurangnya istirahat yang cukup. Selain itu, kondisi ini juga dapat memicu munculnya berbagai masalah kesehatan, mengingat tidur yang cukup merupakan faktor penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.

Dengan menyadari dan memahami faktor-faktor penyebab terbangun di malam hari, serta dampaknya terhadap kesehatan dan produktivitas, seseorang dapat lebih proaktif dalam mencari solusi dan perubahan gaya hidup yang mendukung tidur yang berkualitas. Berikut berbagai penyebab sering terbangun di malam hari yang perlu diketahui.

Penyebab Sering Terbangun di Malam Hari

Berikut ini adalah beberapa kondisi atau masalah kesehatan yang dapat menyebabkan sering terbangun malam hari:

1. Gangguan fisik

Rasa tidak nyaman pada lambung atau nyeri sendi yang muncul pada malam hari merupakan gangguan fisik yang bisa mengganggu tidur. Selain itu, ada berbagai gangguan fisik lain yang juga dapat menyebabkan seseorang sering terbangun malam hari, yaitu:

  • Penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, atau kelainan pada paru
  • Penyakit saraf dan otak, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson
  • Perubahan kadar hormon dapat memicu keringat berlebih dan membuat tidur jadi tidak nyaman, misalnya saat menstruasi atau menjelang menopause
  • Penyakit diabetes, jantung, serta gangguan pada prostat dan kandung kemih yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga tidur menjadi terganggu
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya obat golongan penghambat beta, obat asma, atau antidepresi

2. Gangguan psikologis

Berbagai jenis gangguan kejiwaan yang bisa membuat seseorang susah tidur atau sering terbangun malam hari antara lain adalah stres, depresi, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, dan skizofrenia.

Selain itu, post-traumatic stress disorder (PTSD) juga bisa menyebabkan masalah tidur di malam hari, seperti susah tidur atau sering terbangun.

3. Gangguan tidur

Sering terbangun malam hari juga bisa disebabkan oleh beberapa gangguan tidur berikut ini:

  • Sleep apnea, yaitu gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan terhenti selama beberapa kali dan ditandai dengan mengorok saat tidur
  • Night terror, yaitu keadaan saat seseorang terbangun di malam hari yang ditandai dengan teriakan dan rasa takut berlebih

4. Kebiasaan buruk

Konsumsi minuman beralkohol atau minuman berkafein sebelum tidur bisa menyebabkan sulit tidur. Selain membuat sulit tidur, kafein juga membuat seseorang sering buang air kecil, sehingga terbangun saat tidur karena harus bolak-balik ke toilet.

Kebiasaan merokok dan menggunakan gawai sebelum tidur juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Cahaya biru dari gawai dapat menurunkan kadar hormon melatonin yang berguna untuk mengatur tidur, sehingga menyulitkan proses tidur.

Cara Mengatasinya

Untuk mengatasi permasalahan sering terbangun malam hari, terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan, di antaranya:

  • Batasi konsumsi minuman berkafein setidaknya 8 jam sebelum tidur.
  • Hindari konsumsi alkohol dan makanan berat setidaknya 3 jam sebelum tidur.
  • Berhenti merokok.
  • Kurangi penggunaan gawai setidaknya 1 jam sebelum tidur.
  • Buatlah jadwal untuk tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya.
  • Lakukan olahraga secara rutin. Namun, beri jarak beberapa jam antara waktu olahraga dengan jam tidur, misalnya berolahragalah di sore hari.
  • Buatlah suasana kamar lebih nyaman dan hening, serta atur suhu kamar agar tidak terlalu panas maupun terlalu dingin.

Sering terbangun malam hari umumnya tidak berbahaya. Namun, jika sering terjadi, hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan masalah kesehatan akibat kurang tidur. Lakukan perubahan gaya hidup dan jalani pengobatan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas jika perlu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading