Sukses

Health

Sering Sakit Perut Pada Bagian Bawah? Bisa Jadi Usus Kamu Kotor, Berikut Ciri-Ciri dan Dampaknya

Fimela.com, Jakarta Pencernaan memiliki andil yang besar dalam proses dan penyerapan setiap makanan yang dikonsumsi. Mulai dari mulut hingga anus, masing-masing organ pencernaan memiliki perannya sendiri. Salah satu yang berperan andil adalah usus, ada yang mengatakan jika usus adalah otak kedua untuk tubuh. Jika ususmu tidak sehat, maka akan berpengaruh juga pada kesehatan seluruh tubuh. 

Usus yang sehat pastinya akan berfungsi secara baik, dengan gerakan satu atau 2 kali dalam proses penyerapan dan kotoran menuju rektum atau anus untuk di keluarkan. Hal ini dikemukakan oleh Rosia Parrish, seorang dokter di Colorado, Amerika Serikat. 

Gerakan pada proses penyerapan usus ini harusnya bebas dari gangguan seperti diare hingga konstipasi, tanda-tanda lain juga yang mempengaruhi kesehatan usus adalah gas pada bagian perut, mual, hingga rasa sakit pada perut bagian bawah. 

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kesehatan usus, seperti keluarga dari segi genetik hingga bagaimana kamu merawat diri. Stres dan makanan misalnya, jika berfungsi baik pastinya bakteri di dalam usus akan seimbang dan membantu tubuh untuk penyerapan yang lebih baik, mengeluarkan toksin atau racun, mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit hingga meningkatkan mood. 

Apa saja ciri-ciri dan dampak dari usus kotor serta bagaimana cara mengatasinya? Berikut informasi dari Everyday Health dan Federick Health untukmu. 

Ciri-ciri dan dampak dari usus kotor

1. Sakit perut yang tidak nyaman

Jika kamu mengalami sakit dibagian perut seperti adanya gas, diare, mual, konstipasi atau sembelit, serta nyeri pada bagian bawah bisa jadi merupakan tanda-tanda sindrom infeksi usus besar, kondisi yang mengganggu bagian usus besar yang memiliki fungsi untuk penyerapan makanan dan pencernaan. Studi lain menemukan penyebabnya adalah dysbiosis yaitu ketidakseimbangan jumlah mikroba dalam pencernaan. 

2. Pusing 

Sebuah studi menemukan seseorang dengan syndrome sakit kepala kronik disebabkan adanya ketidakseimbangan jumlah mikroba pada bagian pencernaan. Peneliti juga menemukan seseorang yang mengalami sakit kepala ini juga memiliki IBS atau sindrom infeksi usus besar. 

3. Rasa ingin terus makan yang tak tertahankan 

Konsumsi makanan dengan jumlah gula yang berlebih dapat meningkatkan bakteri 'jahat' pada bagian usus dan mengakibatkan disbiosis atau perubahan mikroba yang ada dalam pencernaan. Maka dari itu, seseorang dapat merasakan craving atau rasa ingin makan yang terus bertambahkan dan tak tertahankan. 

4. Perubahan mood 

Sejumlah riset meyakini adanya kaitan usus dengan sinyal otak yang menyebutkan bahwa usus juga dapat meningkatkan perubahan mood. Sebuah studi menemukan gangguan pada usus serta inflamasi pada bagian pusat syaraf yang mengatur apa yang kita rasakan dapat berpotensi menyebabkan kecemasan dan depresi sehingga probiotik atau bakteri baik dapat membantu untuk mengatasi gejala tersebut. 

Cara mengatasi usus kotor

1. Konsumsi makanan mengandung probiotik atau bakteri baik

Pastinya kamu familiar dengan istilah probiotik ini, karena dalam berbagai iklan, probiotik sering disebutkan dalam berbagai makanan dan minuman yang baik untuk pencernaan khususnya pada bagian usus. Konsumsi makanan probiotik dapat membantumu untuk memperlancar pencernaan serta membantu usus untuk menyerap dan membuang bakteri-bakteri kotor. Kamu bisa mendapatkan makanan probiotik ini dari yogurt, kefir, kombucha, hingga kimchi. 

2. Batasi konsumsi makanan olahan dan pemanis buatan

Makanan olahan seperti junk food serta makanan dengan pemanis buatan memang terkenal akan citarasanya yang enak dan cepat dalam penyajiannya. Akan tetapi, jika dikonsumsi terlalu sering, makanan tersebut akan menyebabkan gangguan pada tubuh termasuk pencernaan. Sebaiknya kamu membatasi konsumsi makanan olahan dan pemanis buatan lalu ganti dengan makanan alternatif yang mengandung serat, protein baik, hingga plain based food agar dapat menyehatkan ususmu. 

3. Mengunyah secara perlahan

Siapa yang suka mengunyah cepat-cepat? Jika tekstur makanan masih agak padat, penyerapan akan menjadi sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, mengunyahlah secara perlahan hingga makananmu akan mudah tecerna dan tubuh lebih mudah dalam menyerap nutrisi baik yang ada. 

4. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung gas 

Jika kamu punya kondisi seperti mudah mual, atau juga sering mengalami naiknya asam lambung, ada kemungkinan jika kamu memiliki intoleransi terhadap makanan yang memiliki gas. Sebaiknya kamu memilih makanan yang tipenya tidak mudah membuat perutmu gampang mual, eneg, bahkan menaikan asam lambung. 

5. Tidur yang cukup

Waktu tidur juga mempengaruhi ritme pencernaan salah satunya pada bagian usus. Cobalah untuk tidur selama 708 jam setiap malamnya untuk menyeimbangkan hormon dan mencegah terjadinya berbagai gangguan pada sistem pencernaan seperti stres hingga makan terlalu dekat dengan waktu tidur yang dapat menekan kinerja pencernaan. 

 

Penulis: Tisha Sekar Aji

Hashtag: #Unlocking the Limitless 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading