Sukses

Health

Terjebak di Kepala Sendiri? Begini Cara INFJ-T Atasi Stres Tanpa Kehilangan Arah

 

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tahukah kamu? Bahwa INFJ-T dikenal sebagai pribadi yang penuh akan empati, memiliki rasa kasih sayang yang tak pernah setengah-setengah, dan memiliki dorongan yang sangat kuat untuk selalu membantu orang lain. Namun, di balik kepedulian itu, mereka juga termasuk tipe yang paling rentan terhadap stres, lho! Terutama saat terus-menerus memikul beban emosional, baik milik orang lain maupun diri sendiri.

Sering kali, INFJ-T begitu sibuk hadir untuk mendengarkan dan menyenangkan semua orang, hingga lupa hadir untuk dirinya sendiri. Padahal, seperti kata pepatah: kamu tak bisa menuang dari cangkir yang kosong. Mengelola stres bukanlah tanda kelemahan, justru itu bentuk keberanian yang dimiliki oleh mereka, dan bagian dari mencintai diri sendiri. Oleh karena itu, artikel ini akan membagikan cara sederhana yang dapat membantu kamu sebagai INFJ-T bertahan dan pulih dari keterpurukan, terutama di hari-hari ketika dunia terasa terlalu berat untuk dijalani. Melansir dari 16personalities-com, di bawah ini adalah 4 cara ampuh atasi stres. Yuk, simak penjelasannya! 

1. Lepaskan Ide Kesempurnaan

Sebagai seorang INFJ, kita dikenal sebagai sosok yang idealis. Kita memiliki impian yang besar untuk membuat dunia jadi tempat yang lebih baik, atau setidaknya menerangi sudut kecil di sekitar kita. Tapi di balik semangat pantanga menyerah itu, kadang-kadang tersembunyi suatu harapan untuk selalu menjadi sempurna dimata semua orang. Dan itulah yang kemudian menjadi sumber stres yang diam-diam menggerogoti tubuh dan pikiran. 

Perfeksionisme memang terdengar mulia. Tapi jika terus mengejar versi "sempurna", kita bisa terjebak dalam lingkaran lelah dan rasa kecewa yang tidak bisa dibendung lagi jika ada sesuatu yang salah dalam setiap langkah yang diambil. Sulit merasa puas jika selalu merasa hasilnya bisa lebih baik. Padahal, seperti kata pepatah, lebih baik selesai daripada sempurna. Memberi diri kita izin untuk tidak selalu seratus persen bisa jadi langkah kecil yang membawa kelegaan besar.

Ingat, bahwa kamu bukan hanya sebesar karya atau pencapaian saja, tetapi memberi ruang untuk kesalahan bukan berarti menyerah, ya! Justru itu bentuk keberanian untuk bertumbuh dengan lebih sehat.

2. Bicaralah pada Diri Sendiri Seperti Seorang Teman

Banyak dari kita memiliki suara di kepala yang terus memberi komentar tentang berbagai hal yan sedang dilakukan atau bahkan pada kegiatan yang baru saja direncanakan. Terkadang, hal-hal semacam ini bisa sangat membantu, sebaliknya suara-sura ini bisa menjadi bumerang yang menyakitkan. Sebagai INFJ-T yang sensitif, suara itu bisa berubah jadi pengkritik yang tajam dan menusuk lebih keras dari siapa pun di luar sana.

Hal-hal demikianlah yang kemudian bisa kita siasati agar tidak menimbulkan gejala stres yang berat akibat terus memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak dipikirkan dan menyingkirkan suara-suara mengerikan di kepala. Dengan memulai mengajak diri sendiri berbicara dengan orang paling dicintai atau sahabat terdekat. Dengan kebaikan yang saya tahu saya pantas terima.

Menerima bahwa kamu bisa salah, gagal, atau tidak sempurna, tanpa menyiksa diri sendiri adalah bentuk self-love yang sangat dibutuhkan. Jadi saat pikiran kritis teru muncul, coba tanyakan: "Kalau ini sahabatku, apa yang akan aku katakan padanya?" Semoga berhail ya!

3. Merangkul Perawatan Diri Sendiri

Sahabat Fimela, akhir-akhir ini kita sering menjumpai salah satu tren di media sosial tentang perawatan diri, banyak orang-orang pergi ke spa atau berlibur ke berbagai destinasi wisata yang menyenangkan dan tenang untuk merawat diri. Namun, bagi INFJ-T, perawatan diri bagi mereka harus dilakukan dengan niat dan kesadaran, bukan sekadar mengikuti tren yang sedang berkembang di masyarakat saja. 

Dengan demikian, mencari tahu jenis perawatan diri yang benar-benar memberikan efek positif bagi kamu adalah hal nomor satu yang harus dilakukan. Apakah itu menulis jurnal untuk mengekspresikan emosi yang tertahan dalam diri, meditasi untuk mendapatkan ketenangan, atau sekadar menghabiskan waktu dengan hobi yang kamu cintai? Perawatan diri bisa berupa apapun yang membuatmu merasa lebih baik dan lebih siap menghadapi beragam tantangan.

Ingat ya! Merawat diri bukanlah bentuk pemanjaan diri. Ini adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental dan itu sangat penting dan berguna dalam mengelola stres.

4. Menjauhlah Sejenak

Kadang-kadang, solusi terbaik untuk mengelola stres adalah dengan menjauh dari masalah untuk sementara. Ini mungkin terdengar bertentangan dengan naluri kamu pribadi yang ingin terus menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, tetapi memberi otak waktu untuk beristirahat sering kali memunculkan ide-ide terbaik dalam pengelolaan stres itu sendiri. 

Elizabeth, seorang editor di 16Personalities dan seorang INFJ-T, menyarankan kepada kita untuk bangkit dan melakukan tugas lain yang tidak berhubungan langsung dengan permasalahan yang dihadapi. Dengan melakukan hal itu, kamu memberi ruang bagi pikiran untuk menenangkan diri dan masalah yang awalnya terasa besar, kini bisa menjadi lebih mudah dikelola setelah kembali mendapatkan rasa fokus. Jadi, jangan ragu untuk memberi diri jeda, ya! Kadang-kadang, menjauh sejenak bisa memberikan perspektif baru yang sangat dibutuhkan bagi pikiran dan tubuh.

Jadi, bagaimana? Apakah kamu sudah siap untuk lebih menyayangi diri sendiri dengan menerapkan beberapa cara di atas dalam mengelola stres kamu? Jangan lupa mencoba, ya! 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading