Sukses

Health

5 Cara Realistis Mengurangi Makanan Olahan untuk Berat Badan Ideal

Fimela.com, Jakarta  Saat menjalankan diet, mungkin kamu berpikir bahwa agar semuanya mudah tapi tetap mengedepankan nutrisi harian terpenuhi, makanan olahan yang dijual di rak-rak supermarket atau toko lainnya menjadi target anti-ribet untuk dikonsumsi saat diet atau bahkan dalam jangka waktu panjang. Namun, tahukah kamu kalau sebenarnya makanan olahan seringkali tinggi gula, garam, dan lemak yang tidak sehat bagi tubuh. Bahan-bahan ini dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan, penyakit kronis, dan kesehatan yang buruk secara keseluruhan.

Nah, oleh karena itu memahami dampak makanan olahan harus semakin ditingkatkan karena ada banyak bahaya tersembunyi dalam makanan olahan, apalagi seperti yang sudah dikeathui bahwa ternyata makanan olahan sering mengandung gula tersembunyi dan aditif tidak sehat yang berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung, dan kondisi kronis lainnya yang mengancam jiwa. 

Mengidentifikasi makanan olahan sangat penting untuk dilakukan agar kita dapat lebih bijak dalam memilih makanan. Beberapa contoh makanan olahan yang sering kita konsumsi adalah sereal manis, makanan ringan kemasan, dan makanan siap saji, yang umumnya mengandung kadar natrium tinggi, perisa buatan, dan bahan berbahaya lainnya. Artikel ini akan membahas cara-cara realistis dan manfaatnya yang dapat kamu terapkan untuk meminimalkan konsumsi makanan olahan dalam diet harianmu. Simak tipsnya yang telah dilansir dari situs terpercaya, foodvisor.io! 

1. Rangkul Whole Foods

Fokuslah pada makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh. Makanan ini kaya akan vitamin, mineral, dan serat tanpa pengawet tambahan. 

2. Masak di Rumah

Buanglah rasa malas pergi ke pasar dan dapur untuk membeli lalu memasaknya sendiri di rumah. Mulai sekarang cobalah mengendalikan keinginan dalam membeli produk olahan dengan menyiapkan makanan di rumah. Ini tidak hanya memastikan piring yang lebih sehat tetapi juga memungkinkan kamu untuk bereksperimen dengan rasa dan menemukan kegembiraan memasak.

3. Baca Label dengan Penuh Perhatian

Ketika berbelanja pastikan kamu selalu periksa label produk untuk memastikan makanan yang akan dibeli mengandung bahan yang alami dan minim aditif. Pilih produk dengan bahan yang dikenal dan sedikit gula, garam, serta lemak tidak sehat, ya!

4. Pengurangan Bertahap

Perubahan bertahap memudahkan transisi ke diet rendah olahan. Langkah kecil yang konsisten lebih efektif untuk keberhasilan jangka panjang. Jadi, kamu bisa menguranginya terlebih dahulu secara pelan-pelan, tidak harus sekaligus. 

5. Rencana dan Persiapan di Depan

Merencanakan makanan terlebih dahulu dan menyiapkan bahan dapat menghemat waktu dan mencegah godaan untuk memilih kenyamanan yang diproses, lho! Rencana makan yang dipikirkan dengan baik ini dapat mendorong kebiasaan makan yang lebih sehat.

Manfaat Mengurangi Asupan Makanan Olahan Harian

1. Penurunan Berat Badan

Makanan olahan seringkali tinggi kalori, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara signifikan. Oleh karena itu, mengurangi asupan makanan olahan dapat membantu kamu menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat.

2. Kesehatan yang Lebih Baik

Makanan olahan dapat berkontribusi pada penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan jenis kanker tertentu. Mengurangi asupan makanan olahan kamu dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

3. Peningkatan Tingkat Energi

Makanan olahan seringkali rendah nutrisi dan dapat membuat kamu merasa lelah dan lamban. Namun, jika kamu makan makanan utuh, yang tidak diproses dapat memberikan lebih banyak energi sepanjang hari.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading