Sukses

Health

Apa Itu Ablasio Retina? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, gangguan pada penglihatan bisa datang secara tiba-tiba dan sering kali tanpa rasa sakit. Tiba-tiba pandangan jadi buram, muncul bintik melayang, atau seperti ada tirai yang menutup sebagian penglihatan. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa jadi tanda adanya masalah serius yang memerlukan penanganan segera.

Salah satu kondisi yang patut diwaspadai adalah ketika retina mengalami gangguan struktural—yang besar kemungkinan merupakan salah satu gejala dari ablasio retina. Meskipun jarang diketahui masyarakat luas, kondisi ini bisa berdampak besar pada fungsi penglihatan jika tidak segera ditangani.

Lantas, apa sebenarnya ablasio retina? dan bagaimana mengenali gejalanya sejak dini? Dilansir dari medparkhospital.com, yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Ablasio Retina?

Ablasio retina merupakan kondisi gawat darurat pada mata, di mana retina—lapisan tipis jaringan di bagian belakang mata—terlepas dari posisi aslinya. Ketika ini terjadi, sel-sel retina akan terpisah dari lapisan pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi. Jika tidak segera ditangani, ablasio retina dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen pada mata yang terdampak.  

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ablasio retina pun beragam. Diantaranya adalah usia yang semakin menua, adanya riwayat ablasio retina dalam keluarga, serta kondisi rabun jauh berat (miopia tinggi). Selain itu, cedera serius pada mata, riwayat operasi mata sebelumnya, dan penyakit mata tertentu seperti uveitis atau degenerasi retina juga dapat menjadi pemicu terjadinya kondisi ini.

Gejala Ablasio Retina

Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, ablasio retina biasanya menunjukkan sejumlah tanda yang patut diwaspadai. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain adalah penglihatan yang tiba-tiba menjadi kabur atau tidak fokus, munculnya kilatan cahaya (photopsia) di salah satu atau kedua mata, serta penurunan kemampuan melihat dari sisi atau penglihatan perifer secara perlahan. 

Selain itu, penderita juga mungkin melihat bayangan seperti tirai yang menutupi sebagian pandangan, atau bintik-bintik kecil yang tampak melayang (floaters) secara tiba-tiba. Jika kamu mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata (oftalmologis) terdekat, guna mencegah risiko komplikasi yang lebih serius.

Penyebab Ablasio Retina

Ablasio retina dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berbeda. Secara umum, ada tiga jenis utama dari ablasio retina, yaitu:

1. Ablasio Regmatogen

Merupakan jenis yang paling sering terjadi. Kondisi ini bermula dari adanya robekan atau lubang pada retina yang membuat cairan masuk dan mengumpul di bawah retina. Akibatnya, retina terangkat dan terpisah dari jaringan di bawahnya. Perubahan struktur vitreous (gel di dalam bola mata) seiring bertambahnya usia menjadi penyebab utamanya.

2. Ablasio Traksional

Jenis ini terjadi akibat terbentuknya jaringan parut pada permukaan retina yang kemudian menarik retina keluar dari posisinya. Paling sering ditemukan pada penderita diabetes yang tidak terkontrol atau memiliki gangguan mata kronis.

3. Ablasio Eksudatif

Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, ablasio ini tidak disebabkan oleh robekan. Sebaliknya, cairan terkumpul di bawah retina akibat peradangan, cedera, tumor, atau degenerasi makula (bagian kecil dalam mata yang berada di tengah retina) yang berkaitan dengan usia.

Cara Diagnosis dan Penanganan Ablasio Retina

Untuk memastikan diagnosis, dokter mata biasanya melakukan pemeriksaan retina menyeluruh dan, bila perlu, USG mata (usltrasound imaging) untuk melihat kondisi di dalam bola mata, terutama jika terjadi perdarahan. Penanganan ablasio retina bergantung pada tingkat keparahan. Jika baru terjadi robekan ringan, tindakan rawat jalan seperti laser (fotokoagulasi) atau pembekuan (kriopeksi) bisa dilakukan.  Namun jika retina sudah terlepas, maka operasi akan diperlukan dalam waktu dekat.

Beberapa jenis prosedur yang umum dilakukan antara lain:

1. Pneumatik retinopeksi: Sebuah prosedur untuk memberikan injeksi gas ke dalam mata untuk mendorong retina kembali ke tempatnya.

2. Skleral buckle: Guna menekan dinding mata untuk mengurangi tarikan dari vitreous.

3. Vitrektomi: Prosedur untuk mengangkat dan mengganti cairan di dalam mata yang menyebabkan tarikan atau tekanan pada retina.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading