Sukses

Health

Tidur dengan Kipas Menyala di Malam Hari, Baik atau Buruk untuk Kualitas Tidur

Fimela.com, Malang Kita semua tahu betapa tidak nyamannya tidur di kamar yang panas dan pengap. Udara yang lembap dan suhu tinggi sering kali membuat sulit tidur nyenyak, bahkan bisa membuat kita terbangun berkali-kali di malam hari.

Saat cuaca sedang panas-panasnya, banyak orang memilih menggunakan kipas angin sebagai alternatif pendingin ruangan. Selain hemat energi, angin sepoi-sepoi dari kipas memang terasa menenangkan. Namun, ternyata tidak sesederhana itu. Tidur dengan kipas menyala sepanjang malam bisa membawa beberapa efek yang tidak selalu positif untuk tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suhu kamar yang ideal untuk tidur berkisar antara 18 hingga 20 derajat Celsius. Suhu ini membantu tubuh menurunkan suhu inti dan memicu tidur yang lebih dalam serta memulihkan energi. Jadi, meskipun kipas terasa menyejukkan, efeknya tidak selalu sejalan dengan kualitas tidur yang optimal.

Memicu Alergi dan Gangguan Pernapasan

Kipas angin dapat menyebarkan debu, serbuk, dan bulu hewan peliharaan yang menempel di bilahnya. Ketika kipas dinyalakan, partikel tersebut beterbangan dan terhirup saat kamu tidur. Akibatnya, bisa timbul gejala seperti bersin, hidung tersumbat, batuk, atau mata gatal.

Solusinya, bersihkan bilah kipas secara rutin agar debu tidak menumpuk. Selain itu, kamu bisa menggunakan pembersih udara atau filter tambahan untuk menjaga kualitas udara di kamar tetap bersih.

Menyebabkan Iritasi Sinus dan Tenggorokan

Angin dingin yang terus-menerus berembus bisa membuat saluran pernapasan menjadi kering. Hidung, tenggorokan, dan mulut kehilangan kelembapan alami, sehingga tubuh memproduksi lendir berlebih untuk menyeimbangkan kondisi tersebut. Akibatnya, kamu bisa bangun dengan hidung tersumbat, tenggorokan kering, atau bahkan sakit kepala.

Untuk mengatasinya, letakkan humidifier di kamar agar udara tetap lembap, atau cukup taruh segelas air di dekat tempat tidur untuk membantu menjaga kelembapan alami udara.

Menimbulkan Otot Kaku dan Leher Sakit

Pernah bangun dengan leher pegal atau badan kaku? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kipas yang diarahkan langsung ke tubuh sepanjang malam. Angin dingin yang terus menerpa otot membuatnya menegang dan kaku, terutama di bagian leher dan bahu.

Kamu bisa mengatasinya dengan mengubah arah kipas agar tidak langsung mengarah ke tubuh. Cukup biarkan udara berputar di ruangan tanpa mengenai wajah atau badan secara langsung.

Membuat Kulit dan Mata Kering

Tidur dengan kipas menyala semalaman bisa menyebabkan kulit kehilangan kelembapan. Akibatnya, kulit terasa kering, gatal, bahkan bisa mengelupas. Begitu pula dengan mata yang bisa terasa perih dan kering, terutama bagi pengguna lensa kontak.

Untuk menghindarinya, gunakan pelembap wajah atau body lotion sebelum tidur dan hindari kipas yang terlalu dekat dengan posisi kepala.

Menyebabkan Hidung Tersumbat dan Tidur Tidak Nyenyak

Kipas yang terlalu kencang dapat membuat udara di kamar jadi kering, memicu hidung tersumbat, bahkan membuatmu mendengkur. Jika kamu sedang flu atau alergi, kondisi ini bisa memperparah gejalanya.

Pastikan kamu minum cukup air sebelum tidur dan hindari menyalakan kipas dengan kecepatan tinggi sepanjang malam.

Tidur dengan kipas menyala memang terasa praktis dan menyegarkan, tetapi bukan tanpa risiko. Jika kamu ingin tetap menggunakan kipas, pastikan arah anginnya tidak langsung ke tubuh, jaga kebersihan kipas, dan bantu kelembapan udara dengan humidifier atau segelas air. Dengan cara itu, kamu bisa tetap merasa sejuk tanpa mengorbankan kesehatan dan kualitas tidur.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading