Sukses

Health

Terungkap! Lari atau Jalan Cepat: Mana yang Ideal untuk Pemula yang Baru Aktif Olahraga?

ringkasan

  • Jalan cepat adalah pilihan ideal bagi pemula karena dampaknya rendah, mengurangi risiko cedera sendi, dan efektif meningkatkan kesehatan kardiovaskular serta membantu manajemen berat badan secara konsisten.
  • Lari menawarkan pembakaran kalori dan peningkatan kebugaran kardiovaskular yang lebih cepat
  • Pemilihan antara lari atau jalan cepat bagi pemula bergantung pada tujuan pribadi, kondisi kesehatan, dan konsistensi, dengan rekomendasi untuk memulai secara bertahap dan selalu berkonsultasi dengan dokter.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, memulai aktivitas olahraga seringkali memunculkan pertanyaan besar: Lari atau Jalan Cepat? Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula yang Baru Aktif Olahraga? Pilihan ini sangat krusial untuk menentukan keberlanjutan dan efektivitas latihan Anda. Memahami perbedaan dan manfaat keduanya akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

Bagi mereka yang baru kembali aktif berolahraga atau belum pernah sama sekali, menentukan jenis latihan kardio yang pas adalah langkah awal penting. Keputusan ini tidak hanya memengaruhi performa, tetapi juga risiko cedera yang mungkin terjadi. Tujuan pribadi serta kondisi fisik menjadi pertimbangan utama dalam memilih.

Para ahli menyarankan bahwa aktivitas terbaik adalah yang paling mungkin untuk dilakukan secara konsisten. Baik lari maupun jalan cepat merupakan bentuk latihan kardiovaskular yang sangat baik. Artikel ini akan mengupas tuntas mana yang lebih ideal untuk Anda, para pemula.

Jalan Cepat: Pilihan Aman untuk Memulai Kebugaran

Jalan cepat atau brisk walking seringkali direkomendasikan sebagai titik awal yang ideal bagi pemula. Aktivitas ini sangat cocok bagi mereka yang sudah lama tidak aktif berolahraga. Dampak rendahnya menjadikan jalan cepat pilihan yang lebih aman untuk memulai.

Salah satu keunggulan utama jalan cepat adalah dampaknya yang rendah pada tubuh. "Jalan kaki adalah latihan berdampak rendah, sehingga mengurangi tekanan pada tubuh Anda," ujar Laryssa Richards Loncar, DO, spesialis kedokteran olahraga. Ini sangat menguntungkan bagi individu dengan masalah sendi atau mereka yang baru memulai rutinitas olahraga.

Manfaat kardiovaskular dari jalan cepat juga tidak bisa diremehkan. Berjalan kaki secara teratur dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan jantung Anda. Latihan ini terbukti menurunkan tekanan darah, kolesterol, serta mengurangi risiko penyakit jantung.

Selain itu, jalan cepat juga efektif untuk manajemen berat badan. Meskipun pembakaran kalori per menit lebih sedikit dibandingkan lari, aktivitas ini tetap merupakan latihan yang efektif. Konsistensi jalan cepat, ditambah diet sehat, dapat menghasilkan penurunan lemak yang signifikan seiring waktu. Jalan cepat juga memperkuat tulang, otot, meningkatkan energi, dan memperbaiki suasana hati.

Lari: Intensitas Tinggi dengan Manfaat dan Risiko

Bagi Sahabat Fimela yang mencari intensitas lebih tinggi, lari menawarkan manfaat yang signifikan. Lari adalah latihan intensitas tinggi yang memaksimalkan pembakaran kalori. Aktivitas ini juga meningkatkan kebugaran kardiovaskular dalam waktu yang lebih singkat.

Dr. Callie M. Davies, seorang dokter kedokteran olahraga di Mayo Clinic, menyatakan bahwa lari dapat membakar hingga tiga kali lebih banyak kalori per menit daripada berjalan kaki. Selain itu, dampak berulang dari lari justru mengurangi risiko osteoporosis. Lari juga terbukti meningkatkan kepadatan mineral tulang, terutama pada tibia dan femur.

Namun, perlu diingat bahwa lari juga datang dengan risiko cedera yang lebih tinggi, terutama bagi pemula. "Pelari memiliki risiko cedera yang lebih tinggi daripada pejalan kaki, dengan cedera umum termasuk shin splints, ketegangan otot, dan lutut pelari," jelas Dr. Davies. Dampak tinggi ini juga dapat menyebabkan fraktur stres jika tidak ada pemulihan yang cukup.

Untuk pemula yang ingin mencoba lari, para ahli menyarankan metode lari/jalan kaki. Mulailah dengan berjalan kaki untuk membangun kebugaran, lalu secara bertahap masukkan periode lari. Penting untuk mendengarkan tubuh dan tidak memaksakan diri. Variasi latihan dan latihan kekuatan juga krusial untuk mencegah cedera.

Perbandingan dan Rekomendasi Ahli untuk Pemula

Membandingkan Lari atau Jalan Cepat? Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula yang Baru Aktif Olahraga melibatkan beberapa faktor kunci. Lari adalah latihan intensitas tinggi dengan dampak tinggi, sementara jalan cepat adalah intensitas sedang dengan dampak rendah. Perbedaan utama terletak pada bagaimana tubuh menyerap dampak.

"Ketika Anda berjalan, Anda memiliki satu kaki di tanah setiap saat. Tetapi saat berlari, Anda berada di udara selama setiap langkah," kata Dr. Laryssa Richards Loncar. Ia menambahkan, "Setiap kali Anda mendarat, tubuh Anda menyerap dampak sekitar tiga kali berat badan Anda." Ini menjelaskan mengapa lari membakar lebih banyak kalori, sekitar dua kali lipat per menit dibanding jalan kaki.

Baik lari maupun jalan cepat menawarkan fleksibilitas yang luar biasa. Keduanya dapat dilakukan hampir kapan saja dan di mana saja, hanya membutuhkan sepasang sepatu yang nyaman. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas intensitas sedang (jalan cepat) atau 75 menit intensitas tinggi (lari) setiap minggu.

Bryan J. Taylor, PhD, ahli fisiologi olahraga di Mayo Clinic, menyatakan bahwa manfaat kesehatan dari lari dan jalan kaki sebenarnya cukup mirip. Bagi pemula, disarankan untuk memulai dengan 10 hingga 15 menit aktivitas, lalu secara bertahap menambah lima menit setiap minggu. Yang terpenting, Sahabat Fimela harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga baru, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading