Sukses

Health

Fakta Unik: Ketombe Bandel, Apakah Benar Disebabkan Jamur Malassezia yang Berlebihan?

ringkasan

  • Ketombe bandel sering disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia globosa yang alami di kulit kepala, terutama saat jamur ini memecah sebum dan menghasilkan asam oleat yang mengiritasi.
  • Berbagai faktor seperti produksi sebum berlebihan, sensitivitas individu, perubahan hormonal, hingga kebiasaan perawatan rambut yang tidak tepat dapat memicu perkembangan Malassezia dan memperparah ketombe.
  • Penanganan ketombe efektif melibatkan penggunaan sampo anti-ketombe dengan bahan aktif, menjaga kebersihan kulit kepala, manajemen stres, serta menghindari produk rambut berlebihan.

Fimela.com, Jakarta - Ketombe bandel seringkali menjadi masalah kulit kepala yang membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Serpihan putih yang muncul di rambut dan bahu ini bisa sangat mengganggu penampilan sehari-hari.

Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa gatal yang intens, tetapi juga bisa menurunkan rasa percaya diri seseorang. Banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab ketombe yang sulit diatasi dan terus-menerus muncul kembali ini.

Sahabat Fimela, salah satu dugaan terkuat yang menjadi dalang di balik ketombe bandel adalah peran jamur Malassezia. Mari kita telusuri lebih jauh apakah jamur ini benar-benar penyebab utama ketombe yang kita alami.

Mengenal Malassezia: Jamur Alami Pemicu Ketombe Bandel

Malassezia globosa adalah mikroba bersel tunggal yang secara alami hidup di kulit kepala setiap orang, termasuk kita, Sahabat Fimela. Jamur ini menjadi penyebab utama ketombe saat tumbuh berlebihan. Ia memakan sebum, minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous di kulit kepala.

Saat Malassezia memecah sebum, ia menghasilkan asam oleat sebagai produk sampingan. Sekitar 50% populasi memiliki sensitivitas terhadap asam oleat ini, yang memicu reaksi negatif. Reaksi ini kemudian menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pengelupasan sel kulit kepala yang cepat.

Tubuh akan bereaksi terhadap iritasi ini dengan mempercepat pembaharuan sel kulit. Akibatnya, sel-sel kulit mati menumpuk di kulit kepala, membentuk serpihan. Inilah yang kemudian terlihat sebagai serpihan putih yang kita kenal sebagai ketombe.

Studi menunjukkan bahwa kepadatan Malassezia di kulit kepala berkorelasi langsung dengan tingkat keparahan ketombe. Semakin banyak jamur ini, semakin besar potensi gangguan pada pertahanan alami kulit kepala, membuat ketombe semakin parah.

Mengapa Malassezia Bisa Tumbuh Berlebihan? Faktor Pemicu Ketombe

Pertumbuhan Malassezia yang berlebihan tidak terjadi begitu saja, Sahabat Fimela. Ada beberapa faktor yang mendukung perkembangan jamur ini hingga memicu ketombe bandel. Produksi sebum berlebihan adalah salah satu penyebab utamanya, menciptakan lingkungan ideal bagi jamur.

Kulit kepala yang berminyak menciptakan lingkungan hangat dan lembap yang ideal bagi Malassezia untuk berkembang biak dengan cepat. Selain itu, sensitivitas individu terhadap asam oleat juga sangat berperan dalam reaksi kulit kepala. Perubahan hormonal dan stres lingkungan juga dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem kulit kepala.

Kebiasaan perawatan rambut yang tidak tepat, seperti jarang keramas, juga berkontribusi pada penumpukan minyak dan sel kulit mati. Kondisi iklim, terutama musim dingin yang kering dengan kelembapan rendah, dapat memperburuk ketombe. Bahkan, diet rendah vitamin B3, B2, dan B6 dapat memicu peradangan kulit kepala.

Dr. Purvisha Patel, seorang dermatolog, menegaskan bahwa ragi ini "tumbuh subur dalam kondisi hangat dan lembap." Ia juga menyebutkan bahwa pria lebih sering mengalami ketombe karena hormon testosteron mendorong produksi minyak berlebih. Dr. Arti Sharma menambahkan bahwa jarang keramas di musim dingin menciptakan "tempat berkembang biak yang optimal untuk jamur" karena akumulasi minyak.

Strategi Efektif Mengatasi Ketombe Bandel Akibat Jamur Malassezia

Mengatasi ketombe bandel yang disebabkan oleh jamur Malassezia memerlukan pendekatan yang konsisten dan tepat. Salah satu langkah paling efektif adalah menggunakan sampo anti-ketombe secara teratur. Produk ini mengandung bahan aktif seperti ketoconazole, pyrithione zinc, atau selenium sulfide.

Bahan-bahan tersebut bekerja dengan membunuh atau memperlambat pertumbuhan jamur Malassezia di kulit kepala secara efektif. Selain itu, menjaga kebersihan kulit kepala dengan keramas secara teratur sangat penting untuk mengontrol produksi minyak dan mencegah penumpukan sel kulit mati.

Manajemen stres juga berperan penting, karena stres dapat memperburuk kondisi ketombe dan memicu peradangan. Paparan sinar matahari secukupnya, beberapa menit setiap hari, juga bisa membantu mengurangi ketombe. Namun, hindari paparan berlebihan yang justru bisa merusak kulit kepala.

Hindari penggunaan produk penata rambut secara berlebihan, Sahabat Fimela. Produk ini dapat menumpuk di kulit kepala dan membuatnya semakin berminyak, menciptakan lingkungan yang disukai jamur Malassezia. Jika ketombe tidak kunjung membaik atau disertai iritasi parah, konsultasi dengan dokter kulit sangat disarankan untuk penanganan lebih lanjut dan diagnosis yang tepat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading