Sukses

Info

Ketahui Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung Beserta Persiapan Mitigasinya

Fimela.com, Jakarta Angin puting beliung adalah salah satu akibat dari cuaca ekstrem yang cukup sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Angin puting beliung merupakan angin yang berputar dalam kecepatan 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus selama kurang lebih selama 5 menit.

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, angin puting beliung didefinisikan sebagai angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/ jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) angka kejadian angin puting beliungmencapai 21% dari total seluruh bencana alam yang terjadi di Indonesia. Angin puting beliung biasanya terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang pada malam hari dan lebih sering terjadi pada saat peralihan musim.

Karena potensi angin puting beliung yang cukup tinggi di Indonesia penting untuk mengetahui mitigasi bencana atau keselamatan diri saat menghadapi angin puting beliung. Berikut Fimela.com telah merangkum penyebab terjadinya angin puting beliung beserta persiapan mitigasinya. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Tanda-Tanda Terjadinya Angin Puting Beliung

Tanda-tanda awal terjadinya angin puting beliung bisa diamati dengan melihat keadaan sekitar. Berikut gejala angin puting beliung, melansir dari laman BPBD Provinsi NTB:

  • Udara terasa panas dan gerah (sumuk).
  • Di langit tampak muncul berangsur awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis).
  • Di antara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
  • Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan Cumulonimbus).
  • Angin kencang meniup ranting dan daun sehingga bergemirisik hebat, tanda waktu jelang datangnya angin beliung.
  • Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan menghilang berlangsung paling lama sekitar 1 jam. Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.

Penyebab Angin Puting Beliung

Penyebab terjadinya angin puting beliung secara sederhana karena adanya bentrokan pertemuan udara panas dan dingin yang kemudian membentuk awan Cumulonimbus (Cb).

Penyebab terjadinya angin puting beliung yang sering terjadi di musim pancaroba ini kerap terjadi pada siang hari di udara yang pengap serta awan hitam mengumpul. Kemudian kala awan terkena radiasi matahari, awan tersebut berubah vertikal.

Di dalam awan vertikal tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan tinggi menghembus kepermukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak seperti yang dilansir dari penanggulanganbencana.denpasarkota.go.id.

Dampak Angin Puting Beliung

Angin puting beliung dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kerusakan bangunan dan tidak menutup korban jiwa jika terlambat mengungsi. Berikut dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh angin puting beliung yang bersifat merusak seperti (Buku Risiko Bencana Indonesia BNPB, 2016):

1. Kerusakan pada rumah serta infrastruktur pada suatu daerah

2. Dalam kasus puting beliung ada beberapa yang kasus yang menimbulkan korban jiwa

3. Menimbulkan kerugian material seperti ternak terbawa angin dan mati dan sebagainya

4. Merusak kebun-kebun warga

5. Menciptakan banyak puing-puing dari kerusakan materi serta sampah yang berserakan

6. Dampak buruk dari angin puting beliung, dapat meluluhlantahkan tempat dengan area seluas 5 kilometer.

Persiapan Mitigasi Bencana atau Persiapan Mengungsi saat Puting Beliung

Seseorang harus mengenali penyebab terjadinya angin puting beliung yakni karena awan Cumulonimbus (Cb) dan memperhatikan tanda-tandanya. Menyelamatkan diri adalah langkah utama yang harus dilakukan. Berikut caranya:

Sebelum Puting Beliung

  • Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah rapuh serta tidak membiasakan memarkir kendaraan di bawah pohon besar.
  • Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak awan gelap dan menggantung.
  • Mengembangkan sikap sadar informasi cuaca dengan selalu mengikuti informasi prakiraan cuaca atau proaktif menanyakan kondisi cuaca kepada instansi yang berwenang.
  • Penyiapan lokasi yang aman untuk tempat pengungsian sementara.

Saat Puting Beliung

  • Segera berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman begitu angin kencang menerjang.
  • Jika memungkinkan segeralah menjauh dari lokasi kejadian karena proses terjadinya
  • puting beliung berlangsung sangat cepat.
  • Jika saat terjadi puting beliung kita berada di dalam rumah semi permanen/rumah kayu, hingga bangunan bergoyang, segeralah keluar rumah untuk mencari perlindungan di tempat lain karena bisa jadi rumah tersebut akan roboh.
  • Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel listrik.
  • Ancaman puting beliung biasanya berlangsung 5 hingga 10 menit, sehingga jangan terburu-buru keluar dari tempat perlindungan yang aman jika angin kencang belum benar-benar reda.

Jika Berada di Luar Ruangan dan Jauh dari Tempat Perlindungan

  • Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan
  • Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda akan lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah.
  • Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan untuk mencari tempat perlindungan terdekat.
  • Hati hati terhadap benda-benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading