Sukses

Info

Hasil Studi Keampuhan Vaksin Sinovac dengan Pfizer yang Dilakukan Singapura

Fimela.com, Jakarta Singapura melakukan studi keampuhan vaksin Covid-19 antara Sinovac dengan Pfizer. Hasilnya adalah mereka yang sudah dua kali divaksin Sinovac akan 5 kali cenderung mengalami gejala yang parah dibandingkan dengan mereka yang divaksin dengan Pfizer bila terpapar Covid-19. Penelitian ini dilakukan selama tujuh minggu pada 2021 tepatnya 1 Oktober hingga 21 November saat sedang maraknya infeksi varian Delta. 

Dikutip dari Liputan6.com, Tim peneliti yang terlibat termasuk ahli penyakit menular dari National Center for Infectious Diseases (NCID) dan Kementerian Kesehatan Singapura. Hasil lainnya, penerima vaksin Sinovac juga lebih mungkin terinfeksi 2,37 kali dibandingkan yang disuntikkan Pfizer dua dosis seperti mengutip Channel News Asia, pada Sabtu (16/4/2022). Kondisi COVID-19 parah di sini adalah mereka yang sampai membutuhkan bantuan oksigen di rumah sakit serta masuk ICU dan meninggal.

Moderna Merupakan Vaksin yang Efektif

Hasil dari studi yang dilakukan SIngapura terhadapat Moderna menunjukkan bahwa Moderna merupakan vaksin yang lebih efektif dalam mencegah keparahan dibandingkan dengan pfizer-BioNTech. Mereka yang divaksin Moderna, 0,42 kali lebih rendah kena efek parah dari COVID-19 dibandingkan yang disuntik Pfizer. Lalu, penerima vaksin Moderna juga lebih kecil kemungkinan terinfeksi Corona. 

Imbauan Pemerintah Agar Masyarakat Melengkapi Vaksin

"Indonesia menggunakan berbagai macam vaksin seperti Sinovac, Sinopharm, Pfizer dan juga Moderna. Pihak Kementerian Kesehatan menegaskan untuk melengkapi vaksinasi hingga dosis ke 3. Tolong segera dilengkapi vaksinasinya. Jangan tunggu-tunggu lagi, jangan pilih-pilih lagi vaksinnya, langsung disuntik," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada Februari 2022.

Jika sudah mendapatkan dua dosis, bila sudah waktunya segera mendapatkan vaksin booster alias dosis penguat. Meski antibodi sudah tinggi tetap perlu mendapatkan suntikan dosis ketiga.

"Masyarakat harus sungguh-sungguh menyadari bahwa meskipun antibodi yang diproduksi tinggi setelah mendapatkan vaksinasi lengkap ditambah booster, kemungkinan untuk terinfeksi COVID-19 masih ada. Hanya saja risiko bergejala berat dan kematian akibat COVID-19 berkurang. Terutama bagi golongan lanjut usia dan yang memiliki komorbid sangat perlu mendapat perlindungan dari vaksinasi lengkap dan booster,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia.

Penulis : Saffa Sabila

#Woman For Woman

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading