Beo Nias dan Suweg Jadi Maskot Hari Cinta Puspa dan Satwa 2015

Fimela.com, Jakarta Sudah 22 tahun sejak Hari Cinta Puspa dan Satwa pertama kali diperingati setiap 5 November. Tujuannya tak lain, yakni meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian puspa dan satwa dalam skala nasional. Ketiga aspek tersebut diwujudkan dengan cara mengenal, menyayangi, dan meyelamatkan puspa serta satwa yang tak hanya dilindungi saja.

Dilansir dari Greeners, tahun ini Hari Cinta Puspa dan Satwa mengangkat tema "Ayo Selamatkan Puspa dan Satwa Sebagai Penyangga Kehidupan Mulai dari Lingkungan Kita". Selaras dengan tema yang diusung, beo nias dan suweg jadi maskot pada peringatan Hari Cinta Pusa dan Satwa 2015 karena keduanya dirasa berada kian dekat dengan masyarakat, namun di sisi lain menghadapi risiko kepunahan.

Beo nias itu sendiri adalah famili dari burung berkicau dengan tingkat keterancaman punah yang paling tinggi. Sedangkan suweg merupakan keluarga bunga bangkai yang punya rupa lebih kecil dan berumbi. Suweg itu sendiri jadi sumber pangan bagi masyarakat dengan sebaran terbanyak ada di tanah Jawa. Rencananya, puncak perayaan Hari Cinta Pusa dan Satwa akan dilaksanakan pada 28 November di Kalimantan Selatan.

Pemilihan Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah perayaan yang sudah ada sejak 1993 itu dilatar belakangi oleh program rehabilitasi akibat kebakaran hutan. Namun, penentuan tepat ini masih bersifat tentatif. Terkait rangkaian acara, awalnya akan diadakan penerimaan kembali badak sumatra yang dipulangkan dari Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, di Taman nasioal Way Kambas, Lampung.

Kemudian, akan ada juga peresmian rumah sakit gajah di Way Kambas dan repatriasi orangutan yang diselundupkan ke Thaliand. Orangutan teresbut langsung dikembalikan oleh pemerintah Thailand. Tak hanya itu, sederet petas musik dan lomba foto di Taman Safari pun turut jadi agenda perayaan hari Cinta Puspa dan Satwa 2015.