3 Hal yang Tak Usah Kamu Khawatirkan di Usia 20-an Tahun

Fimela.com, Jakarta Usia 20-an tahun bukan lagi anak-anak. Terlahir di tahun 1980 hingga 2000, kamu yang kerap disebut milenials atau Gen Y sering merasa khawatir dengan masa depannya. Milenials kini telah berpikir tentang investasi, tabungan, pekerjaan, dan kebutuhan pokoknya masing-masing.

Artinya, ada rasa was-was terhadap 'ancaman' yang menanti mereka di masa depan. Rasa khawatir tentang kebangkrutan, gagal membangun bisnis, status, hingga financial security campur aduk dalam benak. Meskipun ada banyak hal yang memang harus kamu pikirkan sejak dini, beberapa poin di bawah ini sangat wajar kamu rasakan di usia 20-an tahun. 

Pekerjaanmu bukan pekerjaan impian. Ingin punya uang banyak, kamu akhirnya terdorong untuk mencari kerja. Mendapatkan pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan minat memang sudah menjadi impian hampir setiap orang. Apa lagi selaras dengan hobi. Tapi, bagaikan mencari jodoh, karier impian tak mudah didapatkan. Tak mengapa jika kamu suntuk dan jenuh dengan rutinitas sekarang. Kumpulkan uang hingga cukup, lantas resign dan jangan menyerah untuk menggapai mimpimu. 

Punya segalanya, tapi hati tetap saja kosong. Bukan cuma masalah cinta. Kamu punya banyak hal yang orang lain butuhkan. Mulai dari pakaian branded, kendaraan, apartemen, bahkan hingga keluarga yang mencintaimu. Tapi hati tetap saja kosong. Tak apa merasa kurang puas dengan pencapaianmu. Kamu masih punya banyak waktu untuk terus belajar. Perluas saja koneksi. Belajar, kan tidak harus dengan teman sebaya. 

Dunia tak pernah berlaku adil. Mungkin kamu kerap mendapatkan perlakukan tidak adil. Dari orang-orang tua di sekelilingmu, teman, sahabat, rekan kerja, bahkan sampai orang yang sama sekali tidak kamu kenal. Ada banyak hal yang membuatmu meneteskan air mata. Ada banyak suara pula yang memojokkan dan menuntutmu untuk menjadi sempurna.

Tapi, ada satu orang yang harus berlaku adil padamu. Harus memberikan pelukan hangat dan tempat pulang. Cuma kamu yang bisa berbaik hati pada dirimu sendiri. Memaksa dirimu untuk selalu tegar tak selamanya baik. Maafkan dirimu dan berbuat baiklah kepada dirimu sendiri.