Sukses

Lifestyle

Pelajar Ini Bikin Celana Dalam Anti Pemerkosaan

Fimela.com, Jakarta Dengan banyaknya kasus kejahatan yang menimpa perempuan, rasanya tak heran bila beberapa perempuan menganggap kalau dunia ini sepertinya sudah tidak aman lagi. Salah satu kejatahatan paling mematikan bagi perempuan adalah pemerkosaan.

Jutaan wanita diperkosa dan dianiaya di seluruh dunia setiap harinya. Bukan karena mereka mengenakan pakaian yang terbuka atau “meminta” untuk diperkosa, tapi karena penyerangnya memang sudah tak punya hati dan tak pantas disebut sebagai manusia.

Apa akibat dari pemerkosaan tersebut? Bukan cuma luka secara fisik, tapi para wanita tersebut pasti akan terganggu secara mental. Bagaimana masa depannya, bagaimana lingkungan sekitar akan bersikap kepadanya?

Banyak diperkosa karena mereka rentan, lemah, dan tak bisa melawan, karena itulah setiap wanita membutuhkan perlindungan. Berawal dari pemikiran tersebut seorang siswi asal India membuat sebuah celana dalam anti-pemerkosaan yang dilengkapi dengan kamera dan GPS.

 

Banyaknya Kasus Pemerkosaan, Wanita Harus Membela Diri

Banyak orang yang hanya bisa diam melihat kejadian mengerikan tersebut terjadi dan banyak dari mereka yang juga menyalahkan para korban pemerkosaan. Memang sudah saatnya wanita berjuang untuk melindungi diri mereka sendiri.

Para wanita harus melakukan sebuah perlawanan, kita tak boleh hanya berdiam diri saja. Itulah pemikiran salah satu siswi di India Seenu Kumari. Tak hanya berpikir untuk melawan saja, tapi Kumari juga menciptakan sebuah alat untuk melawan pelaku pemerkosaan.

Kumari mengembangkan pakaian anti-pemerkosaan dengan menggunakan bahan termurah yang pernah ada. Pakaian dalam tersebut memiliki sebuah kunci, tanda GPS untuk pihak kepolisian, dan kamera video untuk mereka wajah penyerang.

 

Banyaknya Kasus Pemerkosaan, Wanita Harus Melawan

BBC melaporkan, India memiliki populasi anak-anak korban kekerasan seksual terbesar di dunia, dengan anak di bawah usia 10 tahun diperkosa setiap 13 jam. Tak heran jika Seenu Kumari merasa geram dan ingin memberikan sebuah perlawanan.

Kumara sendiri lahir dari keluarga miskin di Farrukhabad, Uttar Prades, India. Dia menghabiskan kurang dari 50 poundsterling untuk membuat perangkat yang dilengkapi dengan tombol panggilan darurat dan kunci kombinasi tersebut.

“Saya telah memasukkan smart lock yang tidak akan terbuka sampai kamu memasukkan kata kunci. Saya juga telah memasang perangkat elektronik yang dilengkapi dengan fasilitas GPS,” jelas Kumari seperti dikutip dari Viral4Real.

“Ketika seseorang mencoba untuk menganiaya seoorang wanita, maka perangkat ini akan mengirimkan pesan kepada sana saudara si perempuan tersebut dan juga kepada polisi,” tambahnya lagi. Remaja tersebut juga menambahkan,”Seorang wanita tidak perlu selalu mengenakan pakaian dalam ini. Dia bisa memakainya hanya pada saat berpergian sendirian atau jika dia menemukan tempat yang tidak aman.”

Saat seorang wanita diserang, dia bisa menekan tombol pada perangkat yang akan memanggil nomor darurat yang telah ditentukan sebelumnya. Prototipe celana dalam anti-pemerkosaan tersebut telah dikirim ke National Innovation Foundation di Allahabad untuk dipatenkan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading