Sukses

Lifestyle

Tanda-tanda Seseorang Terlalu Keras Terhadap Dirinya Sendiri

Fimela.com, Jakarta Terkadang kritik terburuk bukan yang lain, tetapi diri kita sendiri. Apa yang dirimu lakukan ketika ada racun di dalam dirimu? Dirimu akan menghapusnya, tetapi tidak semudah menekan tombol eject dan mengeluarkannya, terutama jika racunnya di disamarkan sebagai kebiasaan buruk atau persepsi diri yang tidak sehat. Pikiran kita begitu mudah diabaikan dan terbuang begitu saja. Tetapi dengan latihan yang cukup, perasaan buruk dalam diri kita dapat dipertanyakan dan dikelola dengan baik setiap kali kita tidak begitu baik terhadap kita sendiri. Berikut ini beberapa tanda bahwa dirimu mungkin terlalu keras pada diri sendiri.

Menyalahkan Diri Sendiri untuk Hal-hal di Luar Kendali

Hal baik untuk mengabil tanggung jawab atas kesalahan yang dirimu buat karena itulah caramu menjadi lebih baik dalam melakukan sesuatu. Tapi ketika dirimu terlalu keras pada diri sendiri, mudah untuk meupakan bahwa dirimu juga manusia. Ketika sesuatu berjalan tidak sesuai yang direncanakan atau harapkan, dirimu mulai menyalahkan diri sendiri, meskipun dirimu sudah berusaha sebaik mungkin. Terkadang menunggu badai adalah satu-satunya pilihan yang kita miliki. Alih-alih meyalahkan diri sendiri, terimalah apa yang tidak bisa dirimu ubah dan fokuslah pada hal-hal yang dirimu bisa untuk membuat situasi lebih baik.

Fokus Pada Hal-hal yang Belum Dicapai

Sangat bagus untuk menjadi ambisius dan aktif bekerja untuak mencapai tujuanmu. Tetapi jika dirimu mulai membandingkan kesuksesan dirimu sendiri dengan kesuksesan orang lain, maka dirimu mungkin mulai melupakan kemajuan yang telah dirimu buat. Daripada merasa tidak cukup berhasil, belajarlah untuk menghargai perjalananmu sendiri. Semua orang tumbuh dengan kecepatan yang berbeda dan hanya karena dirimu tidak berada di tempat yang diinginkan, tidak berarti dirimu tidak akan pernah sampai di titik yang diharapkan. Akhirnya dirimu akan terus berjalanan, lakukan yang terbaik dan berusahalah perlahan mendaki gunung. Ingat tidak ada namanya sukses dalam waktu semalam.

Sulit Bagimu untuk Menerima Pujian Orang Lain

Ketika dirimu keras pada diri sendiri, dirimu jatuh ke dalam siklus self-talk negative. Akibatnya, bahkan ketika seseorang memberimu pujian yang tulus. Dirimu melihatnya sebagai kebohongan, bukan karena mereka tidak bersungguh-sungguh tetapi karena kritik diri mengubah citra yang dirimu lihat dari diri sendiri. Berikan harga dirimu dorongan dengan mengelilingi dirimu dengan orang-orang terkaasih yang melihat yang terbaik dalam dirimu sendiri. Ketika dirimu menghabiskan waktu bersama orang-orang yang mengingatkan dirimu untuk mempraktikkan cita diri, dirimu belajar bagaimana menjadi lebih bisa menerima keadaan dan kekuranganmu.

Menolak Ide-ide dari Diri Sendiri

Kita mungkin tidak semua menjadi ilmuwan gila atau seniman berbakat, tetapi kita semua mampu menjadi kreatif. Tetapi jika dirimu cepat-cepat menembak ide-idemu sendiri sebelum membaginya dengan orang lain, maka dirimu mungkin terlalu keras pada diri sendiri. Daripada dengan cepat menempelkan penilaian pada suatu gagasan, biarkan gagasan itu berkembang menjadi tindakan terlebih dahulu sebelum melepasnya. Kamu tidak akan pernah tahu sampai kamu mencobanya. Sadarilah bahwa dirimu memiliki potensi untuk melakukan apa pun jika dirimu memutuskan untuk melakukannya. Seringkali, kita takut mengimplementasikan ide karena kegagalan. Tapi ide adalah batu loncatan menuju.

Memikirkan Kesalahan yang Telah Dibuat

Ketika terlalu fokus pada apa yang dilakukan salah, dirimu terjebak di masa lalu yang mencegah dirimu bergerak maju. Alih-alih menyalahkan diri sendiri atas kesalahn yang dirimu buat, renungkan kesalahan itu sehingga dirimu dapat menggunakannya sebagai momen pembelajaran. Tidak mungkin menjalani hidup tanpa gagal, terluka dan menyakiti orang lain (bahkan jika itu disengaja). Ini adalah hal baik untuk peduli tentang bagaimana tindakanmu memengaruhi orang lain, tetapi itu adalah hal yang sama sekali berbeda ketika dirimu membiarkan rasa bersalah menguasaimu.

Jarang Memberikan Waktu Istirahat

Menekan diri sendiri tidak produktif jika hanya membuatmu merasa lebih buruk. Ketika dirimu merasa lebih buruk, mungkin dirimu juga mulai melakukan sesuatu yang lebih buruk. Terkadang ada baiknya untuk mengambil langkah mundur, fokus pada gambaran besar dan ingat untuk bersenang-senang sesekali. Jika dirimu hanya menjalani hidupmu terus mengejar impianmu. Dirimu kehilangan menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai dan membuat kenangan yang dapat dirimu lihat kembali ketika dirimu bertambah tua.

Tidak seharusnya memperlakukan diri kita seperti ini. Mencintai diri sendiri dan selalu menghargai perjuangan itu perlu dilakukan. Jangan menyamakan diri kita dengan orang lain. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa kesuksesan seseorang memiliki kecepatannya masing-masing. Jadi nikmati perjalanan dan prosesnya.

#Changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading