Sukses

Lifestyle

Setelah 20 Tahun Menikah, Baru Kutahu Ternyata Suamiku Seorang Sugar Daddy

Fimela.com, Jakarta Seorang perempuan yang memakai nama samaran Louise Byerley mengungkapkan kisahnya tentang mantan suaminya yang mengiris hati. Tadinya kehidupan Louise tampak begitu indah. Suaminya seorang CEO dan sudah dikaruniai tiga orang anak. Tinggal di rumah besar di pinggiran kota yang makmur di Silicon Valley dan punya vila dekat danau. Sampai kemudian sebuah rahasia mengejutkan terungkap setelah Louise dan suaminya yang sudah menikah selama 20 tahun memutuskan untuk bercerai.

Seperti yang dipaparkan melalui laman Huffpost, hubungan Louise dan sang suami mulai retak pada tahun 2015. Setelah menjalani beberapa konseling yang tidak berhasil dan pertengkaran yang semakin hebat, tiga tahun kemudian suaminya memutuskan untuk meninggalkannya. Bercerai jadi keputusan mereka.

Tentu saja Louise begitu syok dengan keadaan itu. Setelah menjalani 20 tahun pernikahan, Louise kini merasa sendirian. Dia pun mengalami depresi kronis dan kecemasan. Saat masih menikah, semua urusan keuangan diserahkan kepada sang suami. "Aku bahkan tidak punya kata sandi untuk rekening bank dan kartu kredit kami. Ini konyol, aku tahu," ungkapnya.

Terungkapnya Sebuah Rahasia

Tak lama setelah bercerai, Louise mulai membuka lembaran hidup baru. Dia mulai mengatur kembali keuangan dan anggaran untuk hidupnya. Syukurlah setidaknya suaminya memberinya masih memberinya kata sandi untuk rekening bank bersama dan rekening kartu kredit mereka.

Ketika mulai mengecek rekening bank, Louise menemukan sejumlah pengeluaran berulang yang tak biasa. Ada pengeluaran dari semacam perusahaan teknologi lalu ia mencari tahu perusahaan tersebut. Sampai kemudian, Louise mengetahui bahwa mantan suaminya itu bergabung dalam sebuah situs sugar daddy. Dengan kata lain, semasa masih menikah, suaminya adalah seorang sugar daddy yang menyokong finansial para perempuan (sugar baby) sebagai ganti jasa "ditemani" atau bahkan seks.

"Ya Tuhan. Suamiku seorang sugar daddy?" Louise terkejut.

Louise kemudian melacak kembali pengeluaran-pengeluaran mantan suaminya itu. Ada pengeluaran untuk kamar hotel di San Fransisco pada malam sebelum dia sekeluarga pergi liburan. Ada pengeluaran sebanyak 1.500 dolar di Louis Vuitton sebelum Natal (sementara Louise sendiri belum pernah memasuki gerai tersebut!) Dia merasa begitu terluka ketika mengetahuinya ternyata seseorang yang ketika masih jadi suaminya itu membelikan tas mahal pada saat Natal untuk perempuan lain.

Pelacakan Louise berlanjut ke akun PayPal suaminya. Ada banyak bukti transfer yang disertai pesan seperti, "Selamat berbelanja!" dan, "Semoga akhir pekanmu menyenangkan!" Setidaknya nominal yang ditransferkan adalah 1.000 dolar dan itu ada banyak sekali.

Perasaan Louise campur aduk. Dia pun menelepon mantan suaminya dan membeberkan temuannya. "Teganya kau melakukan ini?" Louise merasa kesal sekaligus malu. "Teganya kau membawa wanita lain ke hotel tempat kita menginap bersama itu? Dan kenapa kau melakukan ini?" Suaminya tidak menjawab pertanyaannya. Suaminya itu hanya mengatakan bahwa ia senang bisa merasa dihargai oleh perempuan-perempuan itu. Yang lebih menyakitkan lagi bagi Louise adalah saat suaminya mengatakan, "Dan aku membawa perempuan itu ke sana karena hotelnya bagus." Ouch, bisa-bisanya ya dia berkata seperti itu.

Membuka Lembaran Hidup Baru

Setelah membereskan semua dokumen dan berkas perceraian, Louise memutuskan untuk membuka lembaran hidup yang baru. Untuk pertama kalinya selama 20 tahun, praktisi dan guru yoga ini mulai mengatur keuangannya sendiri. Dia membuka rekening bank dan kartu kredit sendiri, membeli rumahnya sendiri, belajar mengatur anggaran bulanan, dan yang lebih penting adalah membuat rencana bisnis untuk pekerjaan barunya.

Louise membangun kembali hidupnya. Pengalamannya diselingkuhi suaminya memang pahit tapi dia memutuskan untuk melanjutkan hidupnya. Serta yang paling ia tekankan adalah bahwa penyebab suaminya berselingkuh bukanlah dirinya. Perselingkuhan itu terjadi karena suaminya sendiri yang membuat pilihan itu. Bukan karena Louise yang salah.

Kadang masih ada rasa marah dan air mata bila mengingat pengalaman pahitnya itu. "Tapi setiap hari aku bangun dan pergi ke pekerjaan baruku dan membersihkan kran yang bocor di rumahku sendiri atau menggantung lukisan di mana pun sesukaku, dan aku menyadari aku akan baik-baik saja. Seperti bunga teratai yang kujadikan tato di lenganku tak lama setelah suamiku pergi, kita semua harus melalui lumpur untuk mendapatkan keindahan dalam hidup ini. Meski tak setiap hari aku memercayainya, tapi aku berkata pada diri sendiri bahwa aku sudah cukup, dan aku punya masa depan yang cerah ke depannya dan masa depan yang cerah itu tidak akan menghilang hanya karena suamiku atau pilihan-pilihan yang ia telah buat," tutupnya.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading