Sukses

Lifestyle

Jangan Asal Sewa Pengasuh Anak, Simak 5 Tips Tepat Berikut Ini!

Fimela.com, Jakarta Kini, perempuan yang bekerja di luar rumah bukan lagi hal tabu. Isu kesetaraan gender membuat banyak perempuan berbondong-bondong mencari nafkah seperti halnya yang dilakukan laki-laki. Tak hanya perempuan lajang, perempuan yang telah memiliki anak pun juga bisa bekerja. Lalu siapa yang mengasuh anaknya?

Memasuki era modern, kini keberadaan baby sitter alias pengasuh anak makin hits di kalangan wanita pekerja. Bukan sekadar ikut membantu mengasuh, sebagian besar dari mereka sepenuhnya mengasuh anak setiap hari selama ibu bekerja. Untuk itu, seorang ibu perlu untuk mencari orang yang benar-benar tepat untuk mengasuh dan mengasihi anak mereka.

Jika kamu termasuk dalam jajaran wanita pekerja yang baru saja memiliki anak, sebaiknya jangan asal untuk meng-hire seseorang untuk akrab dengan anakmu, mengingat maraknya kejahatan yang mudah sekali terjadi belakangan ini. Untuk itu, ketahui beberapa hal penting sebelum kamu menyewa tenaga pengasuh anak berikut ini. Cekidot!

Kenali apa yang kamu cari. Pahamilah kebutuhan anak, dengan begitu kamu jadi tahu pengasuh anak seperti apa yang ingin dicari. Apakah kamu ingin pengasuh yang tinggal bersama keluarga? Apakah kamu mencari pengasuh paruh waktu? Atau kamu mencari pengasuh malam hari? Kriteria harus jelas. Dengan membuat daftar kebutuhan, pencarian jadi jelas dan menghemat banyak waktu selama wawancara.

Kenali apa yang kamu cari. (Via: lifehacks.org)

Ketahui anggaran yang dimiliki. Mengetahui anggaran adalah salah satu poin penting saat menyewa pengasuh. Seorang pengasuh yang tinggal bersama akan memakan sedikit biaya. Tapi kamu perlu menyediakan kamar dan kebutuhannya. Seorang pengasuh yang stay bersama keluarga juga akan memiliki akses penuh untuk keluarga Anda. Hal ini bagai dua sisi mata uang yang berbeda, kamu menambahkan orang asing sebagai anggota keluarga untuk membantu kehidupan, namun kehidupan pribadi bisa saja diketahui oleh orang yang bukan keluarga.

Ketahui anggaran yang dimiliki. (Via: lifehacks.org)

Ketahui pasti latar belakang calon pengasuh. Ketika kamu mengizinkan seseorang untuk memiliki akses ke kehidupan pribadi, pengasuh anak, misalnya, kamu perlu tahu latar belakangnya. Wawancara pribadi nggak cukup. Kamu perlu mencari sumber info lain tentang di mana ia bekerja sebelumnya. Mengapa dia berhenti? Dimana dia tinggal? Kalau perlu, kamu menghubungi majikan sebelumnya untuk mengetahui seperti apa dia saat bekerja. Menerima rekomendasi teman atau keluarga bisa jadi solusi terbaik.

Pastikan latar belakang calon pengasuh. (Via: lifehacks.org)

Berbicara dengan keluarga. Jika kamu masih tinggal dengan keluarga besar, maka kamu juga perlu minta pendapat mereka tentang keputusanmu menyewa baby sitter. Apakah keluargamu siap memiliki pengasuh yang tinggal bersama? Hal ini diperlukan untuk berdiskusi karena seseorang akan memasuki rumah yang membutuhkan beberapa penyesuaian.

Berbicara dengan keluarga. (Via: lifehacks.org)

Masa percobaan. Sebuah masa percobaan adalah wajib sebelum pengasuh terlibat lebih jauh. Selama masa percobaan, kamu bisa mengamati cara dia bekerja. Hal ini juga akan memberimu waktu untuk mengenal dia dan merasa nyaman dengan dia. Biarkan anak-anak merasa nyaman sebelum Anda meninggalkan mereka sendirian dengan orang asing. Jika belum bisa langsung melepas anak dengan orang asing, mungkin kamu bisa minta bantuan salah satu orang keluarga untuk mengawasinya.

Masa percobaan. (Via: lifehacks.org)

Kesimpulannya, kamu perlu meyakini dirimu sendiri untuk menyewa dan memilih satu orang yang paling tepat untuk mengasuh anak. Bukan menggantikan sosok ibu kandung, namun membantu ibu dalam mengasuh anak selama ibu berada di luar rumah. Mungkin, kamu bisa meminta saran dari teman atau saudara siapa orang yang tepat untuk menjadi pengasuh anak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading