Sukses

Lifestyle

Dihantam Batu Meteor, Supir Bus di India Ini Tewas Seketika

Fimela.com, Jakarta Aneh tapi nyata. Kamaraj, seorang sopir bus tewas dalam perjalanan ke rumah sakit setelah dihantam bongkahan batu pada Sabtu (6/2) lalu. Diwartakan oleh Mirror.co.uk, pria 40 tahun tersebut dihantam batu yang dicurigai sebagai meteor saat sedang berada di lahan rerumputan dekat kantin perguruan tinggi di Vellore di Tamil Nadu, India.

Tak hanya Kamaraj, dua tukang kebun dan mahasiswa perguruan tinggi tersebut juga terluka oleh batu. Atas musibah tersebut, kini para ilmuwan sedang menyelidiki apakah batu biru tua yang menghantam Kamaraj dan beberapa orang lainnya adalah benar bongkahan meteroid atau bukan.

Jika terbukti benar, peristiwa nahas ini akan menjadi kasus kematian pertama yang disebabkan oleh asteroid sejak 1825. Jayalalithaa Jayaram, menteri utama dari Tamil Nadu, menegaskan sopir bus telah tewas dan keluarganya telah diberikan imbalan ganti rugi atas kejadian ini. "Sebuah meteorit jatuh di dalam lokasi kampus, pria itu menderita luka serius dan meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit," ujar Jayalalithaa Jayaram.

Lokasi kejadian tewasnya Kamaraj setelah dihantam batu yang dicurigai sebagai batu meteor. (Via: buzzfeed.com)

Pejabat pemerintah pada awalnya menduga ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditinggalkan setelah pekerjaan bangunan. Namun, penyelidikan tidak menemukan bukti bahan peledak di lokasi. "Bila tidak ditemukan bukti bahan peledak, kami pindah ke teori bahwa mungkin meteorit," kata seorang pejabat kabupaten yang nggak ingin disebutkan namanya. 

Hingga saat ini, ilmuwan sedang meneliti batu yang menghantam Kamaraj. (Via: buzzfeed.com)

Sebuah tim dari Indian Institute of Astrophysics diharapkan untuk mengunjungi lokasi kejadian pada hari Selasa untuk mengumpulkan sampel. Saat ledakan itu terjadi, G. Baskar, kepala perguruan tinggi, tengah bekerja di ruang kerjanya. "Itu adalah suara yang nggak pernah saya dengar sebelumnya. Tidak ada bau sama sekali, tidak ada api," kata G. Baskar dikutip dari Mirror.co.uk. Sedangkan Simon Goodwin, seorang ahli astrofisika dari University of Sheffield, mengatakan bahwa kematian akibat meteorit adalah hal langka karena batu-batu biasanya terbakar ketika melewati atmosfer bumi atau tanah di laut atau memukul daerah terpencil.

Pada tahun 2013, sebuah meteorit meledak di atas Rusia tengah, hujan bola api di wilayah yang luas dan menyebabkan gelombang kejut yang memecahkan jendela, bangunan rusak. Kejadian tersebut melukai 1.200 orang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading