Sukses

Lifestyle

Sebelum Wafat, JS Badudu Sempat Tak Ingin Dalami Bahasa Indonesia

Fimela.com, Jakarta Pakar Bahasa Indonesia, Jusuf Sjarif Badudu atau lebih dikenal dengan JS Badudu meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Sabtu (12/3) malam hari. Selain sebagai pakar Bahasa Indonesia, Liputan6 menulis, namanya juga dikenal sebagai salah satu penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Guru Besar Linguistika di Universitas Padjadjaran (Unpad). 

Namun, siapa sangka pakar Bahasa ini ternyata sempat tak ingin memperdalam Bahasa Indonesia. Salah satu putra almarhum Rizal Indrayana Badudu bercerita kepada media yang sama, ayahnya saat itu ingin memperdalam ilmu alam.

Sejak usia 15 tahun di Sulawesi, JS Badudu sudah mengajar di sekolah guru di Poso. Dia lantas melanjutkan ke Makassar dan minta ditempatkan di Jawa. 

Upacara militer iringi pemakaman pakar bahasa JS Badudu di Bandung. (Liputan6.com/Okan Firdaus)

Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) lantas menempatkan almarhum di Bandung dalam bidang Bahasa Indonesia. Rizal juga mengatakan, JJ Badudu ingin hidupnya maju dan pergi ke tanah Jawa. Meskipun tadinya ingin mendalami Ilmu Pengetahuan Alam, JS Badudu akhirnya menerima penugasan tersebut. 

Upacara militer iringi pemakaman pakar bahasa JS Badudu di Bandung. (Liputan6.com/Okan Firdaus)

Setelah terjun dan mendalami Bahasa Indonesia, rasa cintanya tumbuh dan membuatnya berdedikasi pada bidang ini. "Beliau berkembang menjadi kecintaan mendalam terhadap Bahasa Indonesia dan telah mengembangkannya serta mempertahankannya semasa hidupnya. Beliau bertugas di Unpad sejak 1965 setelah lulus dari fakultas sastra yang ikut dibidani bersama rekan-rekannya di tahun 1960. Sebelum itu mengajar sebagai guru SMP dan guru SMA untuk pelajaran Bahasa Indonesia di Bandung," kata Rizal, seperti dikutip dari Liputan6

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading