Sukses

Lifestyle

Terlena Pesona Yogyakarta Saat Bulan Bertengger

Fimela.com, Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak tempat wisata yang indah. Sejumlah destinasi tersebut tak hanya 'memaksa' para pelancong untuk berlibur, tapi juga bermanja dengan kreatifitas masyarakat Yogyakarta yang menyulap keindahan kota jadi bervariasi.

Satu dari sekian banyak destinasi wisata indah dan tentu terkenal di Kota Gudeg --sebutan Kota Yogyakarta-- adalah Alun-Alun. Yogyakarta dikenal dengan dua Alun-alun. Pertama adalah Alun-Alun Lor (Utara), dan Alun-Alun Kidul (Selatan) yang terletak memunggungi Kraton Yogyakarta, tempat ini menjadi destinasi wisata favorit wisatawan.

Alun-Alun Kidul, Yogyakarta. (Andy Masela/Bintang.com)

Alun-Alun Kidul, Yogyakarta. (Andy Masela/Bintang.com)

Alun-Alun Kidul, Yogyakarta. (Andy Masela/Bintang.com)

Alun-Alun Kidul, mungkin sudah dikenal masyarakat luar kota Yogyakarta. Keindahan tempat ini kian terasa saat matahari mulai terbenam. Kesempatan Bintang.com berkunjung ke daerah tersebut benar-benar seperti apa yang telah banyak diperbincangkan publik akan keindahan Alun-Alun Kidul, Yogyakarta saat sinar bulan mulai menerangi kota ini.

Dengan ramainya pengunjung, masyarakat setempat dengan kreatif membuat hiburan murah, yakni odong-odong dengan hiasan kerlap-kerlip lampu yang dikendarai pengunjung mengelilingi alun-alun. Namun, 'terjangan' pesona tak sampai hanya di situ.

Jenis hiburan kedua adalah sepasang pohon beringin yang berdiri tegak di tengah Alun-Alun. Tempat ini menjadi salah satu hiburan favorit pengunjung dengan menutup mata dan melewati sepasang pohon beringin. Konon, jika berhasil melewati tengah-tengah sepasang pohon beringin dengan mata tertutup, maka segala permintaan akan dikabulkan. Nama hiburan ini banyak dikenal dengan nama masangin --masuk dua pohon beringin--.

Alun-Alun Kidul, Yogyakarta. (Andy Masela/Bintang.com)

Alun-Alun Kidul, Yogyakarta. (Andy Masela/Bintang.com)

Pengunjung dikenakan biaya Rp 5 ribu untuk menyewa penutup mata. Menurut sumber, masangin ini berawal dari ritual topo bisu Mubeng Beteng (Mengitari Benteng) di malam 1 Suro. Lokasi wisata yang berubah dari tempat latihan pasukan Kerajaan menjadi ruang publik atau taman Kota ini selalu ramai dikunjungi.

Malam semakin larut, Alun-Alun Kidul makin ramai pengunjung. Hamparan tikar yang disediakan para pedagang turut memanjakan perut usai lelah berkeliling dan bermain masangin. Sejumlah makanan dan minuman, angkringan (Sego Kucing) bisa jadi santapan luar biasa di bawah sinar bulan. (Syaiful Bahri)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading