Fimela.com, Jakarta Kejaksaan Agung atau Kejagung telah mengeksekusi mati keempat dari 14 terpidana kasus narkoba, Jumat (29/7) pukul 00.00 WIB. Merry Utami masuk ke dalam daftar tersebut. Tak banyak yang tahu latar belakang kehidupannya. Namun, belakangan diketahui Merry ternyata pernah menghabiskan masa kecilnya di dalam tembok Keraton Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga
Liputan6 menulis, saat itu Merry yang masih duduk di bangku SD pindah dari Jakarta ke Solo. Dia ikut bersama orangtuanya untuk pindah ke rumah keluarga neneknya di Wirengan, Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo. Saat itulah dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang sebaya dengannya.
Merry tak mau menyebutkan nama sahabat masa kecilnya ini. Namun, di mata sang sahabat, hingga kini Merry masih membekas, dan persahabatan itu terus terjalin. Dia mengaku kepada media tersebut pada Kamis (28/7) di Solo, sebagai teman dekat Merry saat bermain. Sekaligus teman sekolah.
Advertisement
"Setelah pindah di sini, saya merupakan teman dekatnya Merry saat bermain. Saya juga teman sekolah saat pindah sekolah di sini," katanya. Dia juga menambahkan, Merry merupakan orang yang sangat baik dan peduli. Namun, masa kedekatan mereka hanya berumur 3 tahun. Pasalnya, Merry saat itu harus pindah ke kota lain.
Namun, persahabatan mereka tak pernah putus, bahkan hingga Merry mendekam di lapas. Dia pernah bertemu muka dengan Merry tahun lalu di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten. Sang sahabat memberikan Merry alat-alat untuk beribadah.
Kebaikan tersebut dibalas Merry Utami. Seakan mengirim pesan selamat tinggal, dia memberikan sang sahabat pohon Natal yang tingginya sekitar 20 cm, sampul Injil yang terbuat dari anyaman mote serta pas foto Merry Utami yang berukuran 4 x 6 cm plus di belakangnya tertulis 'Merry Utami Blok Dahlia'.