Sukses

Lifestyle

Demi Jadi Pilot, Ini yang Dikorbankan Jean Batten

Fimela.com, Jakarta Adalah Jean Batten, perempuan asal Selandia Baru yang dikenal publik lewat sejumlah rekor di dunia penerbangan. Sempat jadi figur Google Doodle kemarin, Kamis (16/9), di ulang tahunnya yang ke-107 tahun, sosok Jean menggelitik untuk ditelisik lebih jauh.

Sebagaimana dimuat India Today, demi jadi pilot handal, perempuan yang terkenal karena penerbangan solo Britania Raya-Australia selama hampir 5 hari ini menanggalkan bakatnya sebagai pianis. Ketika berusia 18 tahun, ia memutuskan demikian setelah pilot terkenal, Charles Kingford, menyertakan Jean di perjalanan pesawat Southern Cross.

Kemudian, seperti dimuat Catch News, Jean mendapat lisensi pilot pribadi pada 1930 dan komersial di tahun 1932. Setelahnya sejumlah rekor penerbangan pun mengikutinya, termasuk jadi perempuan pertama yang terbang melintasi Atlantik dengan catatan waktu tercepat.

Jalani alur hidup gemilang, tak lantas membuat Jean Batten menemui 'ujung jalan' yang mulus. Sebagaimana dimuat India Today, ia meninggal di Majorca pada 22 November 1982 akibat abses paru karena menolak pengobatan setelah digigit anjing. Penduduk lokal tak mengenalinya, sehingga jasad Jean dibakar di sebuah pemakaman 'kelas bawah'. Baru pada 1987, keluarganya mengetahui takdir tragis yang dialami perempuan peraih CBE ini.

 

A photo posted by Yuyu Lim (@chemistry99) on

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading